Bola.com, Jakarta - Jabatan pelatih Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2023 tengah lowong. Pasalnya, Shin Tae-yong yang biasa menangani Timnas U-23 bakal fokus mengasuh Timnas Indonesia U-20 yang berlaga di Piala Dunia U-20 2023.
Belakangan, isu perbandingan antara pelatih asing dan lokal kembali menyeruak. Penyebabnya adalah insiden pada perayaan juara Piala AFF U-16 2022 lalu.
Saat itu kebetulan pelatih kiper Timnas Indonesia U-16, Markus Horison, meneriakkan kata "Local Pride". Markus seakan ingin menegaskan pelatih lokal pun bisa berprestasi jika diberi kesempatan.
Publik pun sempat lama membahas hal itu. Nama Markus pun kembali ramai ketika Timnas Indonesia U-17 gagal melaju ke putaran final Piala Asia U-17 2023.
Saat ini, Timnas Indonesia U-23 yang akan berlaga di SEA Games 2023 berstatus tanpa pelatih. Shin Tae-yong tak lagi menukangi tim tersebut setelah difokuskan menukangi Timnas Indonesia senior dan U-20.
Bola.com memiliki catatan pencapaian para pelatih lokal yang pernah menukangi Timnas Indonesia di SEA Games. Bagaimana kiprah mereka, simak ulasannya di bawah ini.
Bertje Matulapelwa (1987)
Sosok bernama lengkap Lambertus Abner Matulapelwa itu merupakan salah satu di antara pelatih lokal tersukses sepanjang masa. Prestasi terbaik Bertje datang pada 1987.
Saat itu, ia berstatus sebagai pelatih Timnas Indonesia di SEA Games 1987 yang berlangsung di Jakarta. Saat itu, Tim Garuda berhasil meraih medali emas.
Itu adalah catatan medali emas pertama Indonesia di ajang sepak bola SEA Games. Prestasi yang kemudian diulang pada gelaran SEA Games 1991. Tetapi, ketika itu diasuh pelatih asal Uni Soviet, Anatoli Polosin.
Benny Dollo (2001)
Benny Dollo mendapatkan kesempatan melatih Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2001. Saat itu, skuad Garuda Muda cukup potensial.
Ada nama-nama pemain yang kemudian menjadi legenda. Sebut saja Bambang Pamungkas, Elie Aiboy, Isnan Ali, dan beberapa nama pemain yang lain.
Namun, laju Timnas Indonesia U-23 saat itu terhenti pada semifinal. Mereka kalah dari Thailand yang kemudian menjadi juara.
Rahmad Darmawan (2011 dan 2013)
Sosok yang akrab disapa Coach RD itu dua kali menukangi Timnas Indonesia U-23 di SEA Games. Hal itu dialami RD di SEA Games 2011 dan 2013.
Rahmad nyaris meraih sukses di dua ajang itu. Sayangnya, hanya medali perak yang bisa ia sumbangkan untuk Tanah Air.
Pada SEA Games 2011, Timnas Indonesia U-23 kalah adu penalti dari Malaysia pada final. Kekalahan 0-1 diraih Tim Garuda Muda dari Thailand di final SEA Games 2013.
Aji Santoso (2015)
Aji Santoso memimpin Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2015. Skuad ini diisi mayoritas eks pemain Timnas Indonesia U-19 angkatan Evan Dimas Darmono.
Performa mereka cukup bagus pada fase babak grup. Namun di semifinal, Timnas Indonesia U-23 dihancurkan Thailand dengan skor 0-5.
Kekalahan dengan skor serupa kembali diderita Timnas Indonesia pada laga perebutan medali perunggu. Kali ini pelakunya adalah Vietnam.
Indra Sjafri (2019)
Perjalanan mulus dialami Timnas Indonesia U-23 pada SEA Games 2019 di Filipina. Hingga pada akhirnya skuad Indra Sjafri berhadapan dengan Vietnam pada fase final.
Ketertinggalan dalam hal permainan tampak jelas dalam laga tersebut. Timnas Indonesia U-23 pun harus menyerah 0-3 dari Vietnam di partai puncak.
Kekalahan yang semakin memperpanjang puasa medali emas di ajang sepak bola SEA Games yang terjadi sejak 1991.