Pelatih PSMS Pilih Kasus Tragedi Kanjuruhan Tuntas Dulu Ketimbang Melanjutkan Liga 2

oleh Gatot Susetyo diperbarui 12 Okt 2022, 05:15 WIB
I Putu Gede Swisantoso. (Bola.com/Gatot Susetyo)

Bola.com, Jakarta - Pelatih PSMS Medan, I Putu Gede Swisantoso memilih untuk tidak melanjutkan Liga 2 2022/2023 dulu sampai pengusutan Tragedi Kanjuruhan tuntas.

Dampak Tragedi Kanjuruhan, PSSI dan PT LIB telah memutuskan kompetisi semua level di Indonesia dihentikan selama dua pekan. Namun hingga kini belum ada keputusan terbaru kapan BRI Liga Liga 1, Liga 2, dan Liga 2022/2023 akan diputar kembali.

Advertisement

Otoritas terkait sedang bekerja mencari solusi atas situasi ini. Seraya memastikan siapa yang paling bertanggung jawab, pemerintah dan PSSI juga akan berkolaborasi dengan FIFA untuk memperbaiki carut-marut di persepakbolaan Indonesia.

Karena situasi masih mengambang, klub-klub pun mulai mengambil kebijakan dengan meliburkan aktifitas tim dari latihan rutin, tak terkecuali PSMS Medan.

 

2 dari 4 halaman

Kompetisi Berhenti Minimal Dua Bulan

Dalam kesempatan itu, Jokowi yang didampingi Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan sempat melihat langsung sejumlah lokasi di stadion. (AFP/Handout/Indonesia Presidential Palace)

Terkait lanjutan kompetisi, I Putu Gede Swisantoso punya pandangan sangat menarik untuk disimak. "Menurut saya pribadi, dengan berbagai pertimbangan, terutama alasan kemanusiaan, kompetisi diliburkan minimal selama dua bulan," katanya.

Rentang waktu selama itu, lanjut pelatih PSMS di Liga 2 itu, setidaknya untuk menghormati dan menjaga perasaan keluarga 132 korban meninggal dunia di Tragedi Kanjuruhan.

"Budaya masyarakat Indonesia masa berkabung hingga empat puluh hari. Kalau kompetisi dihentikan selama dua bulan, saya kira realistis untuk empati kepada keluarga korban Kanjuruhan," tuturnya.

 

3 dari 4 halaman

Tak Masalah PSMS Sedang On Track

Eks kapten Arema Malang era 2004-2006, I Putu Gede Swisantoso, dipercaya melatih tim U-14 ASIFA untuk turnamen di Eropa. (Bola.com/Iwan Setiawan)

Secara tim, Putu Gede juga tak merasa dirugikan, meski saat ini PSMS memimpin klasemen Grup Barat Liga 2. "Kami tak berpikir soal tim. Kami mengutamakan kepentingan yang lebih besar yaitu empati tragedi Kanjuruhan. Apalagi saya juga mantan pemain Arema," ujarnya.

Putu Gede juga beralasan penundaan selama dua bulan karena ada agenda Piala Dunia Qatar 2022 bulan November hingga Desember nanti.

"Nanti juga digelar Piala Dunia yang secara bobot jelas fokus publik mengarah ke sana," ujarnya.

4 dari 4 halaman

Persaingan di Liga 1

Berita Terkait