3 Sosok yang Ampas Setelah Barcelona Gagal Kalahkan Inter Milan di Liga Champions: Xavi, Enggak Belajar?

oleh Wiwig Prayugi diperbarui 13 Okt 2022, 08:33 WIB
Pemain Inter Milan Denzel Dumfries, kiri, menantang pemain Barcelona Ousmane Dembele selama pertandingan sepak bola Grup C Liga Champions antara Barcelona dan Inter Milan di stadion Camp Nou di Barcelona, ​​Spanyol, Rabu, 12 Oktober 2022. (AP Photo/Emilio Morenatti)

Bola.com, Barcelona - Barcelona gagal memenuhi misi mereka untuk mengalahkan Inter Milan. Laga matchday keempat Grup C Liga Champions 2022/2023 di Camp Nou, Kamis (13/10/2022) dini hari WIB, berakhir dengan skor akhir 3-3.

Dua dari tiga gol Barcelona dicetak Robert Lewandowski (83’, 90+2’). Satu gol lainnya datang dari aksi Ousmane Dembele (41'). Sedangkan, gol Inter dicetak Nicolo Barella (49’), Lautaro Martinez (63’), dan Robin Gosens (88’).

Advertisement

Inter kini mengoleksi tujuh poin dan berada di peringkat ke-2, sedangkan Barcelona empat poin dan berada di peringkat ke-3. Walaupun selamat dari kekalahan, peluang Barcelona untuk lolos masih sangat tipis.

Barcelona beruntung tidak kalah dari Inter. Ada penyelamatan penting yang dilakukan Marc-Andre ter Stegen pada menit-menit akhir laga. Lantas, siapa yang jadi ampas dari kubu tuan rumah?

2 dari 6 halaman

Sergio Busquets

Barcelona - Sergio Busquets (Bola.com/Adreanus Titus)

Busquets menjadi titik lemah di lini tengah Barcelona. Dia tidak berada pada level terbaiknya. Maka, tidak heran jika Xavi menarik keluar sang kapten pada menit ke-64 dan diganti De Jong.

Busquets juga buruk dalam tugas-tugas khusus. Salah pada situasi bola mati menit ke-17. Busquets menjaga Edin Dzeko dengan cara yang buruk. Dzeko pun punya peluang yang mengenai mistar gawang.

3 dari 6 halaman

Gerard Pique

Gerard Pique. Bek tengah Spanyol berusia 35 tahun yang kini memasuki musim ke-15 bersama Barcelona sejak ditarik pulang dari Manchester United pada awal musim 2008/2009 ini total telah tampil dalam 125 laga di Liga Champions bersama dua klub, Manchester United dan Barcelona. Dari 125 laga tersebut, ia mampu mencetak 16 gol dan 2 assist serta sukses merebut 4 trofi Liga Champions, sekali diraihnya bersama MU pada musim 2007/2008 dan sisanya bersama Barcelona pada musim 2008/2009, 2010/2011 dan 2014/2015. (AFP/Pau Barrena)

Gerard Pique dimainkan sejak menit awal. Mungkin, ini bukan opsi terbaik bagi Xavi. Namun, dia tidak punya pilihan lain karena Christensen dan Kounde cedera. Sialnya, Pique bermain buruk.

Gol Barella menunjukkan bahwa insting Pique sebagai bek tengah top sudah hilang. Pique merentangkan tangan tanda tidak ada bahaya. Padahal, ada Barella yang datang. Sebuah kode yang buruk dan Pique juga sering salah posisi.

4 dari 6 halaman

Xavi Hernandez

Kekalahan ini juga membuat rekor apik klub asuhan Xavi Hernandez tersebut harus kandas. Sebelumnya, mereka berhasil tak terkalahkan dalam 15 laga secara beruntun. (AP/Joan Monfort)

Xavi seperti tidak belajar dari laga sebelumnya. Inter sangat berbahaya dengan serangan baliknya. Hal itu tidak diantisipasi dengan baik oleh Xavi dan Inter memanfaatkannya.

Xavi tetap memainkan Busquets, walau tidak dalam performa terbaik. Hasilnya, Busquets menjadi titik lemah di lini tengah. Ketika Busquets diganti De Jong, kondisi di lini tengah menjadi jauh lebih baik.

 

Disadur dari: Bola.net (Asad Arifin, 13/10/2022)

5 dari 6 halaman

Hasil Lengkap Liga Champions

Liga Champions - Ilustrasi UEFA Champions League Musim 2022-2023 (Bola.com/Adreanus Titus)

Selasa, 11 Oktober 2022

  • Copenhagen 0-0 Man City
  • Maccabi Haifa 2-0 Juventus 

Rabu, 12 Oktober 2022 

  • Dinamo Zagreb 1-1 Salzburg
  • AC Milan 0-2 Chelsea
  • Shakhtar 1-1 Real Madrid
  • Celtic 0-2 Leipzig
  • Dortmund 1-1 Sevilla
  • Paris 1-1 Benfica
  • Napoli 4-2 Ajax
  • Atlético 0-0 Club Brugge

Kamis, 13 Oktober 2022 

  • Rangers 1-7 Liverpool
  • Leverkusen 0-3 Porto
  • Barcelona 3-3 Inter
  • Plzeň 2-4 Bayern
  • Tottenham 3-2 Frankfurt
  • Sporting CP 0-2 Marseille
6 dari 6 halaman

Posisi Barcelona

Berita Terkait