Bola.com, Bandung - Persib Bandung membuat kejutan dengan mendatangkan Luis Milla sebagai pengganti Robert Alberts untuk mengarungi Liga 1 2022/2023. Pelatih asal Spanyol ini jadi kejutan karena publik sepak bola nasional sudah mengenalnya ketika menangani Timnas Indonesia pada 2017 hingga 2018.
Pada Agustus 2022, keputusan Persib Bandung menunjuk Luis Milla pun mendapatkan respons yang tergolong besar. Banyak dari para bobotoh yang berharap kehadiran pelatih asal Spanyol tersebut bisa berbuah prestasi bagi Maung Bandung.
Ekspektasi atau harapan bobotoh itu wajar. Publik sepak bola Indonesia sudah mengenal Luis Milla sebagai pelatih yang menangani Timnas Indonesia U-22 di SEA Games 2017 dan Timnas Indonesia U-23 di Asian Games 2018.
Luis Milla dianggap berhasil memperbaiki performa pemain dan permainan Timnas Indonesia selama satu setengah tahun menjadi pelatih kepala Tim Merah-Putih.
Namun, satu yang menarik, Persib Bandung merupakan pelabuhan selanjutnya dari Luis Milla setelah Timnas Indonesia. Rasa sayang Luis Milla terhadap Indonesia benar-benar luar biasa.
Berawal dari Timnas Indonesia, Kini di Persib
Luis Milla kali pertama mengenal Timnas Indonesia adalah pada awal 2017. Kala itu, PSSI arahan Edy Rahmayadi, menunjuk Luis Milla dan tim kepelatihannya untuk menangani Timnas Indonesia.
Tak hanya tim senior, PSSI juga meminta Luis Milla menangani Timnas Indonesia U-22, sementara U-19 ditangani Indra Sjafri, dan Fakhri Husaini menangani Timnas Indonesia U-16.
Memori bersama para pemain kesayangannya di Timnas Indonesia yang berakhir setelah Timnas Indonesia U-23 tampil di Asian Games 2018 cukup melekat di dalam pikiran. Sayangnya, PSSI saat itu enggan memberikan kontrak baru kepada pelatih asal Spanyol tersebut.
Seperti apa cerita Luis Milla hingga akhirnya berlabuh di Persib Bandung? Berikut petikan wawancara eksklusif Bola.com dengan Luis Milla di Bandung, Selasa (11/10/2022).
Kembali ke Indonesia
Anda kembali ke Indonesia dan kini menginjakkan kaki di Bandung. Pertanyaannya, apa yang sebenarnya Anda rindukan dari Indonesia sehingga kembali ke sini untuk menjadi pelatih?
Setelah dua tahun menjadi pelatih di Timnas Indonesia, saya memiliki pengalaman yang baik di sini. Kemudian saya balik ke Spanyol selama tiga tahun.
Namun, saya percaya kepada proyek yang tepat, yaitu adalah Persib. Setelah dua bulan, saya merasa sangat baik dan senang, walaupun sekarang akivitas terhenti karena masalahnya yang terjadi.
Setelah empat tahun pulang ke Spanyol, apa alasan terkuat Anda kembali ke Indonesia untuk menjadi pelatih?
Saya betah di Indonesia. Jadi sebenarnya hidup saya adalah sepak bola. Saya selalu bermain sepak bola, menjadi komentator, Jadi kalau ada kesempatan menjadi pelatih Persib.
Hidup adalah sepak bola, adalah alasan yang membuat saya bergabung bersama Persib.
Kisah Bergabung Bersama Persib
Bagaimana sebenarnya Persib Bandung melamar Anda?
Saya langsung merasa memiliki koneksi yang sama dengan orang-orang di Persib, seperti Teddy (Tjahjono), Gabriela (Witdarmono), dan sekarang setelah berada dai sini juga dengan Pak Umuh (Muchtar).
Menurut saya mereka adalah orang-orang yang mengelola tim dengan cara yang paling dekat dengan pelatih. Saya bersedia untuk bisa kembali melatih, datang ke Indonesia meski saya punya kehidupan yang lebih baik di Spanyol, yaitu ada keluarga saya.
Namun, setelah pandemi ini, dan setelah bekerja di televisi, saya butuh perubahan. Kemudian ada kesempatan yang datang ke negara ini yang kebetulan saya sudah kenal, tidak sulit untuk menyesuaikan, apalagi jadi pelatih di tim yang hebat seperti Persib.
Setelah Timnas Indonesia, Anda diketahui tidak melatih klub mana pun hingga akhirnya tawaran dari Persib datang. Kenapa Anda tidak melatih selama empat tahun terakhir?
Setelah selesai melatih Timnas Indonesia dan saya kembali ke Spanyol, ada banyak kesempatan untuk menjadi komentator pertandingan. Namun, kalau untuk jadi pelatih, tidak ada tim yang cocok untuk saya saat itu.
Kemudian akhirnya kesempatan untuk menjadi pelatih di Persib datang, dan saya pun mengambilnya dan kembali ke Indonesia.
Betah
Persib tentu berbeda dengan Timnas Indonesia. Dulu Anda bisa memilih pemain-pemain terbaik yang Anda inginkan, tapi kini Anda dihadapkan dengan semua pemain yang sudah ada. Hal ini membuat Anda tertantang?
Ketika klub menghubungi saya, hal pertama yang saya lakukan adalah menonton lima pertandingan pertama, supaya saya bisa melihat, di mana ada masalah dan di mana bisa meningkatkan tim.
Saya mengerti bahwa tim ini bisa maju dan melakukan hal-hal yang besar. Hal tersebut yang membuat saya sangat percaya dengan proyek Persib ini.
Sudah hampir 2 bulan Anda di Bandung, apa yang paling Anda sukai tinggal di sini?
Pertama, saya merasakan dua minggu pertama itu sangat sulit adaptasinya. Namun, setelah itu saya merasa betah di sini.
Bandung tidak terlalu panas seperti di Bali atau Jakarta, walau tetap ada macet di sini. Saya suka di sini, orang-orang di sini ramah, tapi sekarang sedih karena kompetisi sedang berhenti.
Bicara tentang kompetisi, tentu Luis Milla punya rencana tersendiri bersama Persib Bandung ketika Liga 1 sudah kembali bergulir lagi nanti.
Luis Milla masih banyak bercerita mengenai Persib Bandung dan Liga 1, mulai dari pemain yang ditanganinya, ekspektasi para bobotoh, serta filosofi permainan yang dibawanya. Penasaran? Nantikan petikan wawancara eksklusifnya di bagian kedua, hanya di Bola.com.
Baca Juga
Cerita Bayu Eka Sari: Berawal dari Nonton Timnas Indonesia dan Kecopetan di Pakansari, hingga Jadi Asisten Luis Milla
Eks Asisten Luis Milla Kritik Pihak yang Ingin Shin Tae-yong Out: Tahunya Cuma Hasil, Padahal Timnas Indonesia Makin Maju
Luis Milla Komentari Real Madrid tanpa Kross, Cedera Carvajal, dan Performa Mbappe