Bola.com, Jakarta - Pasca-tragedi Kanjuruhan 1 Oktober lalu, tim Arema FC belum berlatih lagi. Selain kompetisi dihentikan sementara waktu, tim berjuluk Singo Edan ini masih shock dengan tragedi Kanjuruhan.
Hingga berita ini turun, sebanyak 132 nyawa melayang setelah pertandingan. Pemain, pelatih hingga ofisial tim Arema FC melihat langsung beberapa jenazah korban.
Namun, saat ini Arema FC mulai memikirkan masa depannya. Mereka sudah punya rencana kembali mengumpulkan pemain. Selain memulai latihan, Arema FC berniat mendatangkan psikolog untuk mengurangi trauma Tragedi Kanjuruhan.
“Rencananya 17 Oktober kami akan berkumpul lagi,” kata pelatih Arema FC, Javier Roca.
Pagi Latihan, Sore Bertemu Psikolog
Saat ini, Roca masih menyusun beberapa program untuk pertemuan perdana dengan tim. Ada kemungkinan pekan depan langsung ada dua kali sesi pertemuan dalam satu hari.
“Kemungkinan Senin depan langsung ada psikolog untuk tim. Mungkin pagi latihan, sorenya bertemu dengan psikolog,” sambungnya.
Arema FC memang harus melanjutkan rutinitasnya karena ada indikasi Liga 1 akan dilanjutkan. Karena PSSI, PT LIB, hingga Polri tengah menyusun standar pengamanan yang baru.
Begitu juga FIFA yang tidak akan menjatuhkan sanksi. Federasi sepakbola dunia itu memberikan arahan agar pertandingan yang digelar di Indonesia lebih aman.
Tak Mungkin Sembuh dari Kesedihan
Di sisi lain, sebenarnya pemain Arema masih dalam pemulihan trauma. Ini jadi tugas Roca untuk membuat situasi di tim bisa tetap berjalan untuk menatap lanjutan kompetisi.
“Semua tidak akan lupa dengan kejadian ini. Sekarang kami seperti membawa tas di punggung. Luka itu akan selalu dibawa dalam tas dan tidak mungkin hilnag. Namun kami harus bangkit dengan tetap membawa rasa simpati,” terang pelatih asal Chile ini.