Liga Inggris: Sukses Bikin Chelsea Moncer, Graham Potter Masih Dikritik soal Kai Havertz

oleh Aryo Atmaja diperbarui 14 Okt 2022, 21:45 WIB
Hasil ini membuat Chelsea kini berada di posisi keempat klasemen Premier League 2022/2023 dengan 16 poin. The Blues mulai terlihat nyaman dengan ide sepak bola baru yang dibawa manajer Graham Potter. (AP/David Cliff)

Bola.com, Jakarta - Chelsea menunjukkan performa impresif dalam beberapa pertandingan terakhir. Graham Potter mulai menunjukkan hasil spesial bersama The Blues.

Sejak ditunjuk menggantikan Thomas Tuchel, Potter sejauh ini sudah memimpin Chelsea dalam lima pertandingan. Hasilnya luar biasa, The Blues meraih empat kemenangan dari satu hasil imbang.

Advertisement

Bahkan, Chelsea tercatat menyapu bersih kemenangan dalam empat laga terakhir, termasuk ketika kemarin mempecundangi tuan rumah AC Milan dua gol tanpa balas.

Meski demikian, penampilan impresif Chelsea belakangan ini rupanya tak membuat sang manajer anyar, Graham Potter aman dari kritikan. Potter kini mendapat kritik tajam dari Michael Ballack yang merupakan eks pemain Chelsea.

2 dari 5 halaman

Kritikan dari Michael Ballack

Pelatih Chelsea Graham Potter memberi isyarat selama matchday ketiga Grup E Liga Champions 2022/23 menghadapi AC Milan di Stamford Bridge, Kamis (6/10/2022) dini hari WIB. Dalam laga ini, Chelsea menggilas AC Milan dengan skor 3-0. (AP Photo/Ian Walton)

Terlepas dari hasil fantastis tersebut, Potter tetap dikritik terkait Kai Havertz. Ballack menilai Potter memainkan Havertz tak sesuai dengan posisi yang seharusnya.

“Kai telah membuktikan - bahkan sebelumnya bersama Chelsea - bahwa dia bisa mengisi peran striker dengan baik," ujar Ballack kepada Bild.

“Sayang sekali, karena saya melihatnya dalam sistem yang ideal untuknya di belakang striker. Di sana dia bisa memanfaatkan kualitasnya dengan lebih baik," imbuhnya.

3 dari 5 halaman

Penilaian soal Kai Havertz

Chelsea tampil dominan dari hampir segala aspek dari Wolverhampton. Tiga gol Wolves dicetak tiga pemain yang berbeda yakni Kai Havertz, Christian Pulisic, dan Armando Broja. (AP/David Cliff)

Ballack menilai bahwa keputusan untuk memberikan peran striker kepada Havertz adalah keputusan yang kurang tepat.

“Itu berarti Havertz mungkin tidak akan bersinar sebanyak yang dia lakukan di belakang pemain top," tutur Ballack.

"Anda harus tahu itu dan itu harus dikomunikasikan oleh pelatih bahwa dia akan membantu dalam serangan."

4 dari 5 halaman

Kiprah Chelsea di Tangan Graham Potter

Striker Chelsea, Pierre-Emerick Aubameyang berselebrasi usai mencetak gol ke gawang AC Milan pada pertandingan lanjutan grup E Liga Champions di stadion San Siro, di Milan, pada 12 Oktober 2022. Dengan kemenangan ini, Chelsea berada di peringkat pertama klasemen dengan 7 poin. (AFP/Alberto Pizzoli)

Graham Potter didatangkan Chelsea dari Brighton untuk mengisi posisi manajer, setelah mendepak Thomas Tuchel. Lima laga sudah dilaluinya untuk memimpin The Blues.

Hasilnya antara lain, Chelsea bermain imbang 1-1 kontra Salzburg di Liga Champions. Kemudian membawa timnya dua kali menang di Liga Inggris atas Crystal Palace dan Wolverhampton.

Terbaru, Chelsea berhasil dibawanya dua kali mengatasi juara Serie A, AC Milan di babak penyisihan grup Liga Champions.

Sumber: Bild

Disadur dari: Bola.net (Ari Prayoga, published 14/10/2022)

5 dari 5 halaman

Yuk Tengok Posisi Chelsea di Musim Ini

Berita Terkait