Suporter yang 12 Hari Bertahan di Stadion Kanjuruhan Ternyata Bikin Cerita Palsu: Tak Berani Pulang karena Curi HP, Kotak Amal, hingga Ayam

oleh Iwan Setiawan diperbarui 14 Okt 2022, 19:46 WIB
Aremania asal Probolinggo, M. Rusdi yang ditemui pemain dan asisten pelatih Arema pasca-tragedi Kanjuruhan. (Bola.com/Iwan Setiawan)

Bola.com, Malang - Nama M. Rusdi sempat jadi perbincangan dalam Tragedi Kanjuruhan (1/10/2022). Selama 13 hari dia tak mau pulang dari Stadion Kanjuruhan.

Rumahnya ada di Probolinggo yang jaraknya 3 jam perjalanan darat. Dia mengaku kehilangan tiga temannya yang jadi korban meninggal dunia sehingga Rusdi enggan pulang karena merasa bersalah dengan keluarga temannya.

Advertisement

Rusdi mengaku sebagai yatim piatu sehingga tidak ada yang mencarinya. Tapi ternyata, dia membuat cerita palsu di balik Tragedi Kanjuruhan. Setelah kisahnya viral dan banyak Aremania yang menaruh simpati.

Namun, ada informasi jika Rusdi punya kelakuan buruk di daerahnya. Itu disampaikan Koordinator Aremania Korwil Probolinggo, Torik Nursatrio.

2 dari 4 halaman

Mencuri HP, Kotak Amal, Ayam, Burung

Torik Nursatrio mengungkap alasan mengapa Rusdi tak pulang.

“Dia tidak pulang karena sebelumnya mencuri handphone, kotak amal, ayam, burung. Di desanya, orang ini sikapnya kurang bagus. Jadi dia ke Malang untuk memanfaatkan momen saja. Namun kemarin dia sudah dibawa pulang ke Probolinggo,” katanya.

Tentu cerita Rusdi ini membuat Aremania kecewa. Apalagi, perwakilan tim Arema sempat menemuinya, yakni asisten pelatih Arema, Kuncoro dan dua pemain Ahmad Alfarizi dan Jayus Hariono.

3 dari 4 halaman

Diberi Santunan

Rusdi diduga depresi akibat tragedi kanjuruhan dan memilih bertahan di Stadion Kanjuruhan (Istimewa)

Selain memberi santunan, Rusdi mendapatkan jersey, celana, sepatu, sandal dan tas dari Alfarizi.

Kini perwakilan tim Arema tersebut mengetahui jika Rusdi mengarang sebuah cerita dari Tragedi Kanjuruhan.

“Saya kemarin malam dapat kabar itu dari teman-teman yang beberapa hari terakhir menemaninya. Ternyata seperti itu ceritanya,” kata Kuncoro dengan nada datar.

 

4 dari 4 halaman

Bawa Ijazah TK

Rusdi pertama ditemukan oleh pedangan di sekitar Stadion Kanjuruhan. Awalnya dia sosok yang pendiam. Jadi, dia sempat dianggap seperti remaja yang sedang berkirim doa di Stadion Kanjuruhan. Tapi beberapa hari selanjutnya dia mulai bercerita jika dia menonton Arema bersama tiga temannya.

Setelah tiga temannya meninggal dunia, kini Rusdi sebatang kara di Malang. Di Probolinggo sendiri memang ada 3 Aremania yang jadi korban. Namun tidak ada yang berasal dari daerah Rusdi. Yang agak mencurigakan, didalam tas yang dibawa, Rusdi membawa ijazah TK. Hal yang tak biasa.

Tapi pedangan dan petugas kebersihan di Stadion Kanjuruhan tak menaruh curiga sebelumnya. Baru setelah ada informasi dari Aremania Probolinggo, mereka menyadari kejanggalan tersebut. 

 

Berita Terkait