Kena Prank, Perwakilan Arema Ini Tetap Ikhlas Bantu Rusdi

oleh Iwan Setiawan diperbarui 14 Okt 2022, 22:15 WIB
Gambar logo Arema FC di dinding mes Arema FC yang terletak di Lowokwaru, Kota Malang, Minggu (09/10/2022). (Bola.com/Bagaskara Lazuardi)

Bola.com, Malang - Aib M. Rusdi, pemuda asal Probolinggo baru saja terkuak. Di balik cerita dia bertahan selama 13 hari di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, remaja 17 tahun ini tak mau pulang karena kelakuan buruknya.

Aremania Porbolinggo mengkonfirmasi jika dia sempat mencuri handphone, kotak amal, ayam dan lainnya. Faktor itu yang membuatnya enggan kembali.

Advertisement

Padahal Arema FC sudah menaruh perhatian khusus kepadanya.

Asisten pelatih Arema Kuncoro bersama dua pemain Jayus Hariono dan Ahmad Alfarizi menemuinya di sebuah warung depan Stadion Kanjuruhan. Santunan hingga jersey, sepatu dan perlengkapan lainnya diberikan waktu itu.

2 dari 4 halaman

Ikhlas Membantu

Aremania asal Probolinggo, M. Rusdi yang ditemui pemain dan asisten pelatih Arema pasca-tragedi Kanjuruhan. (Bola.com/Iwan Setiawan)

Tapi nyatanya, justru mereka kena prank oleh cerita Rusdi. Namun, Kuncoro tidak sakit hati. Dia sudah mengikhlaskan bantuannya.

“Kemarin saya dapat informasi kalau dia diantar teman-teman Aremania ke RSJ di Malang. Di sana Rusdi dijemput keluarganya. Kabarnya, Rusdi ke Malang memang untuk melihat Arema. Untuk bantuan, tidak masalah. Niat kami memang untuk membantu. Terutama Aremania yang membutuhkan,” kata Kuncoro.

Dia menambahkan jika Rusdi memang mengalami depresi. Bisa jadi efek Tregedi Kanjuruhan, atau kehidupannya di Probolinggo. Karena itu, Rusdi dibawa ke Rumah Sakit Jiwa terlebih dahulu sebelum dijemput keluarganya.

3 dari 4 halaman

Depresi?

Indikasi depresi memang terlihat dalam gestur Rusdi. Ketika bertemu dengan tiga perwakilan Arema, dia terlihat semringah.

Namun saat diajak komunikasi, terkadang dia memberi jawaban. Kadang hanya senyuman. Tapi waktu itu Aremania, pedangan di sekitar Kanjuruhan hingga perwakilan Arema masih berfikir positif kepadanya.

“Kalau soal nonton Arema, keluarganya memang membenarkan. Tapi untuk temannya yang jadi korban, kami kurang tahu. Yang penting sekarang dia sudah berada dengan keluarganya,” tegas Kuncoro.

4 dari 4 halaman

Pernyataan Aremania Korwil Probolinggo

Koordinator Aremania Korwil Probolinggo, Torik Nursatrio, mengungkap alasan mengapa Rusdi tak pulang.

“Dia tidak pulang karena sebelumnya mencuri handphone, kotak amal, ayam, burung. Di desanya, orang ini sikapnya kurang bagus. Jadi dia ke Malang untuk memanfaatkan momen saja. Namun kemarin dia sudah dibawa pulang ke Probolinggo,” katanya.

Tentu cerita Rusdi ini membuat Aremania kecewa. Apalagi, perwakilan tim Arema sempat menemuinya, yakni asisten pelatih Arema, Kuncoro dan dua pemain Ahmad Alfarizi dan Jayus Hariono.

Berita Terkait