Bola.com, Jakarta - Timnas Indonesia terus menampilkan perbaikan di bawah arahan pelatih Shin Tae-yong. Perubahan pakem menjadi tiga bek rupanya lebih sesuai dengan pemain-pemain pilihan pelatih asal Korea Selatan tersebut.
Skuad Garuda perlahan menapaki tangga yang lebih baik setelah sempat terpuruk di peringkat ke-175 dunia. Mereka kini duduk di peringkat ke-152 dunia di atas beberapa negara-negara Asia Tenggara lain seperti Myanmar dan Singapura.
Keputusan untuk bermain di jeda Internasional memang memberikan banyak keuntungan bagi Indonesia. Selain menaikkan posisi mereka di peringkat dunia, para pemain juga mendapatkan lawan tanding yang sepadan.
Tetapi dalam dua pertandingan kontra Curacao pada akhir September lalu, beberapa kekurangan masih terlihat jelas. Pemain yang sebelumnya menjadi pilar permainan, sedikit tampil di bawah performa terbaiknya.
Sembari menunggu kepastian kompetisi domestik yang masih mengambang, tak ada salahnya mengulas kembali performa Fachruddin Aryanto dkk dalam dua laga ujicoba terakhir mereka. Siapa saja pemain Timnas Indonesia yang layak 'diganti' untuk laga internasional berikutnya?
Nadeo Argawinata
Penurunan performa Nadeo Argawinata terlihat di pertemuan pertama kontra Curacao.
Di babak pertama, ia tak kuasa menahan ledakan penggawa lawan yang mampu merobek gawangnya dua kali lewat serangan yang terukur.Tentu ini bukan kesalahan pribadi kiper asal klub Bali United tersebut.
Tetapi pelatih Shin Tae-yong pun merasa perlu memberikan kesempatan baginya untuk beristirahat di pertandingan kedua dan memilih Syahrul Trisna di laga selanjutnya.
Ini jelas bukan akhir dari segalanya bagi Nadeo. Tetapi jika ia ingin kembali ke posisi nomor satu, ada banyak hal yang harus ditingkatkan dalam permainannya.
Egy Maulana Vikri
Pelatih Shin Tae-yong sepertinya masih bingung menempatkan Egy Maulana Vikri dalam skema barunya. Dalam dua pertandingan tersebut, ia ditempatkan dalam dua pos berbeda yakni gelandang sayap dan gelandang tengah.
Tetapi sayangnya, ia gagal berkembang dengan baik dalam laga-laga tersebut. Ia masih kagok menterjemahkan keinginan sang pelatih di atas lapangan dan kerap kali kehilangan bola.
Dengan kebiasaan pelatih yang akrab disapa STY tersebut, pemain asal Medan itu wajib menaruh waspada. Bila permainannya tak kunjung membaik, siap-siap dirinya bakal 'diistirahatkan' dari Timnas Indonesia.
Elkan Baggott
Elkan Baggott sejatinya memiliki banyak kelebihan dengan posturnya yang tinggi besar.
Tetapi seperti pedang bermata dua, pemain yang kini membela Gillingham FC itu juga memiliki kelemahan karenanya. Ia berulang kali kalah dalam duel dengan pemain Curacao yang mengharuskannya beradu cepat.
Apalagi, ia harus menutup celah yang ditinggalkan Pratama Arhan yang sangat eksplosif.
STY mungkin bakal berhitung ulang untuk menurunkannya saat menghadapi lawan yang mengandalkan kecepatan. Tetapi pemain berusia 19 tahun itu masih memiliki banyak potensi untuk berkembang di masa depan.