Bola.com, Ansan - Ansan Greeners menyerah 1-2 dari Daejeon Hana pada laga lanjutan K-League 2022 di Ansan Wa Stadium, Sabtu (15/10/2022) sore WIB. Dalam laga tersebut, Asnawi Mangkualam tak bermain penuh.
Asnawi Mangkualam bermain sebagai starter di Ansan Greeners FC. Ketika itu, pelatih memasang pemain Timnas Indonesia itu di lini tengah untuk mendukung skema 3-5-2.
Dalam laga tersebut, Ansan Greeners FC harus kebobolan dua gol pada babak pertama. Daejeon Hana mencetak gol melalui Leandro Ribeiro pada menit ke-14 dari titik putih dan Lee Jin-hyun menit ke-38.
Ansan Greeners FC hanya mampu mencetak satu gol pada menit ke-60 melalui Kwon Young-ho. Setelah itu, Asnawi Mangkualam ditarik keluar pada menit ke-79 dan digantikan Kim Ye-sung. Tak ada gol lagi yang terjadi dalam laga itu.
Rapor Asnawi
Sejauh ini, Asnawi Mangkualam memperlihatkan penampilan gemilang di Ansan Greeners FC. Asnawi menjadi andalan pelatih Im Jeong-heon di lini tengah.
Sang pemain total telah tampil 24 kali untuk Ansan Greeners di K League 2 musim ini. Eks bek PSM Makassar itu menorehkan dua gol dan tiga assists.
Sayangnya, performa Asnawi berbanding terbalik dengan pencapaian Ansan Greeners FC. Klub berjulukan Green Wolves itu belum pernah menang dalam enam laga terakhir di K-League 2.
Dapat Sorotan
Asnawi Mangkualam pekan ini mendapatkan sorotan luas dari masyarakat Indonesia. Penyebabnya adalah saat Asnawi memberikan komentar di akun Instagram pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong.
Dalam postingannya, Shin Tae-yong mengancam akan mundur dari posisinya jika Ketua PSSI, Mochamad Iriawan, meletakkan jabatannya. Unggahan itu lantas dikomentari Asnawi dengan dukungan terhadap Mochamad iriawan.
"Ini adalah kebenaran. Pak Iwan Bule masih yang terbaik untuk PSSI," tulis Asnawi Mangkualam dalam akunnya @asnawi_bhr dalam postingan Shin Tae-yong.
Disentil Pengamat
Pengamat sepak bola Indonesia, Kesit Budi Handoyo, menyayangkan sikap Asnawi Mangkualam dan Shin Tae-yong menyoal dukungannya terhadap Mochamad Iriawan.
Menurut Kesit, sebagai pemain seharusnya fokus saja pada karier, tidak usah ikut-ikutan dengan kondisi sepak bola Indonesia. Apalagi Iriawan mendapatkan kritik tajam dari pecinta sepak bola dari Sabang sampai Merauke.
Kesit meminta Asnawi Mangkualam lebih banyak belajar tentang sejarah PSSI, khususnya orang-orang yang pernah menjadi ketua umum PSSI, agar penilaiannya objektif.
"Pemain seharusnya tidak ikut-ikutan. Ya, karena dia belum lahir waktu Pak Kardono jadi Ketum PSSI, satu-satunya ketua umum PSSI yang berhasil mempersembahkan medali emas di SEA Games 1987 dan 1991. Sejak itu belum ada lagi Ketum PSSI yang bisa menyamai catatannya," ucap Kesit Handoyo.