Bola.com, Solo - Sempat muncul wacana Liga 1 2022/2023 akan dilanjutkan kembali pasca-tragedi Kanjuruhan. Kompetisi kasta tertinggi Indonesia terhenti karena peristiwa kelam yang menewaskan 132 orang usai laga Arema versus Persebaya, 1 Oktober 2022 lalu.
Kemudian proses pengungkapan dan penyelesaian kasus terus berjalan. Hingga Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) Tragedi Kanjuruhan sudah melaporkan berbagai rekomendasi kepada Presiden Joko Widodo.
Stakeholder sepak bola Indonesia telah melakukan diskusi dengan perwakilan FIFA dan AFC, serta beberapa kementerian terkait di Jakarta menyusul Tragedi Kanjuruhan.
Dalam pertemuan tersebut, didapatkan tahapan-tahapan yang telah dibuat perihal kembali bergulirnya kembali Liga 1 2022/2023 yang diwacanakan akhir bulan November 2022.
Sikap Persis Solo
Satu di antara klub peserta Liga 1, Persis Solo ikut buka suara menanggapi wacana tersebut. Tim berjulukan Laskar Sambernyawa menanggapi santai wacana kelanjutan Liga 1yang akan kembali bergulir akhir bulan depan.
"Sebetulnya itu kan baru kabar yang beredar di sosial media. Karena dari federasi maupun operator liga belum bersurat ke kami,"tutur Media Officer Persis Solo, Bryan Barcelona, Sabtu (15/10/2022).
Penuhi Arahan Presiden Joko Widodo
Pihaknya menambahkan bahwa prioritas saat ini bukanlah menyusun kembali rencana lanjutan seluruh kompetisi sepak bola Indonesia. Melainkan memenuhi arahan dari Presiden Jokowi soal perbaikan sepak bola, terutama melibatkan FIFA dan AFC.
"Kalau poin-poin yang disampaikan Pak Presiden sudah terpenuhi dan ada veluasi menyeluruh dari peristiwa di Kanjuruhan, mungkin baru momentum yang tepat untuk liga kembali bergulir," tegasnya.
Peubahan di Tubuh PSSI
Sebelumnya, seluruh kompetisi seluruh divisi di Indonesia disetop sementara oleh PSSI dan PT LIB, berdasarkan rekomendasi dari Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) Tragedi Kanjuruhan yang dibentuk oleh pemerintah dan diketuai Menko Polhukam Mahfud MD.
TGIPF pun sudah mengeluarkan rekomendasi dan sejumlah kesimpulan. Salah satu rekomendasi adalah meminta Ketua Umum PSSI dan jajaran Komite Eksekutif (Exco) mengundurkan diri sebagai bentuk pertanggungjawaban moral.
Soal Izin Pertandingan
Untuk menjaga keberlangsungan kepengurusan PSSI dan menyelamatkan persepakbolaan nasional, TGIPF merekomendasikan agar pemangku kepentingan PSSI melakukan percepatan Kongres atau menggelar Kongres Luar Biasa (KLB) guna menghasilkan kepemimpinan dan kepengurusan PSSI yang berintegritas, profesional, bertanggungjawab, dan bebas dari konflik kepentingan.
"Pemerintah tidak akan memberikan izin pertandingan liga sepak bola profesional di bawah PSSI, yaitu Liga 1, Liga 2, dan Liga 3, sampai dengan terjadinya perubahan dan kesiapan yang signifikan oleh PSSI dalam mengelola dan menjalankan kompetisi sepakbola di tanah air," demikian salah satu rekomendasi dari TGIPF.