Bola.com, Jakarta - Tragedi Kanjuruhan membuat duka dirasakan tak hanya oleh masyarakat dan bangsa Indonesia. Seluruh dunia bersatu padu mengucapkan duka dan memberikan dukungan pada Indonesia untuk bangkit melewati tragedi kemanusiaan ini.
Sadar akan tingginya perhatian publik terhadap kasus Tragedi Kanjuruhan, Presiden Joko Widodo gerak cepat melakukan audiensi dengan FIFA pada 5 Oktober 2022 atau empat hari setelah bencana terjadi. Langkah cepat tersebut dilakukan Jokowi untuk menghindari kemungkinan terburuk terkait nasib persepakbolaan nasional.
Jokowi bergerak dalam senyap saat mengutus langsung Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir, untuk bertemu Presiden FIFA, Gianni Infantino. Pertemuan ketika itu berlangsung di Doha, Qatar.
Lobi-lobi yang dilakukan Erick Thohir akhirnya berbuah sepucuk surat dengan dua halaman yang dikirim Gianni Infantino ke Presiden Jokowi dua hari berselang (7/10/2022). Surat tersebut berisi tentang kesediaan FIFA untuk mengawal reformasi sepak bola Indonesia.
"Berdasarkan surat tersebut, Alhamdulillah sepak bola Indonesia tidak dikenakan sanksi oleh FIFA," kata Presiden Jokowi saat itu.
5 Poin Penting
Dalam lima poin yang ada di surat FIFA meliputi Standar Keamanan Stadion, Protokol dan Prosedur Pengamanan Kepolisian, Sosialisasi, Penjadwalan Pertandingan, serta Pendampingan dan Benchmarking. Saran tersebut diberikan FIFA agar sistem sepak bola Indonesia semakin baik pada masa depan.
Terkait standar keamanan stadion, FIFA menyarankan agar penyelenggara sepak bola Indonesia lebih meningkatkan standar keselamatan semua stadion yang digunakan. Harus ada batasan yang jelas agar tidak adanya gesekan antara pemain, suporter, dan petugas keamanan.
"Fokus khusus harus ditempatkan pada arus pemisahan polisi dan petugas keamanan, pendukung dan pemain sebelum, selama, dan setelah pertandingan," tulis FIFA.
Sementara itu, terkait Protokol dan Prosedur Pengamanan Kepolisian diharapkan FIFA menggunakan standar yang sama dalam manajemen kerumunan. Acuannya adalah standar keselamatan internasional.
"Ini juga harus mencakup integrasi program pelatihan yang secara khusus disesuaikan dengan acara olahraga dalam berbagai format," jelas FIFA.
Adapun untuk mengakhiri gesekan berdarah antar suporter, FIFA meminta pemangku kepentingan sepak bola di Indonesia untuk lebih giat lagi dalam melakukan sosialisasi. Suporter harus digandeng secara konsisten agar tidak ada lagi rivalitas maut yang terjadi di sepak bola.
"Suporter harus diundang untuk menjadi bagian dari reformasi, untuk memberikan umpan balik dan pandangan mereka, serta melalui kesepakatan dan kerangka kerja yang bertujuan mencegah situasi dengan risiko eskalasi kekerasan yang lebih tinggi," jelas FIFA.
Poin keempat mengenai penjadwalan pertandingan menjadi yang paling banyak dibahas FIFA. Dalam pembahasannya, FIFA menyoroti pengaturan lebih cermat terhadap laga dengan profil risiko tinggi.
Laga tersebut harus digelar pada sore hari dengan waktu kick-off selambat-lambatnya pukul 17.00. FIFA juga mencermati reformasi alat transportasi publik dari dan ke stadion yang harus lebih ramah suporter.
"Jadwal pertandingan yang lebih konsisten juga harus memungkinkan kehadiran personel keamanan yang lebih terkoordinasi dan teratur untuk mendukung pertandingan," jelas FIFA.
Pada poin terakhir, FIFA meminta sepak bola Indonesia didampingi pakar-pakar lain yang bisa memberikan saran secara langsung demi reformasi sistem. Tim tersebut nantinya beranggotakan ahli-ahli di luar sepak bola yang bisa memberikan saran-saran bermanfaat.
"Tim pendamping juga harus dibentuk dari kumpulan kolaborator ahli untuk memberikan saran langsung dalam berbagai tindakan dan program yang dilakukan sebagai bagian dari reformasi yang lebih luas," tegas FIFA.
Persib: Jalan Terbaik
Komisaris PT Persib Bandung Bermartabat (PBB), Umuh Muchtar, menyambut antusias pergerakan pemerintah menggandeng FIFA untuk membenahi sepak bola Indonesia. Ditemui Bola.com, pendiri PT PBB ini bersyukur FIFA mau turun tangan langsung pasca tragedi di Kanjuruhan.
"Ini sangat bagus. Kami sampai diperhatikan dari FIFA dan FIFA juga tidak menghukum Indonesia karena ini masalah kejadiannya intern. Alhamdulillah bersyukur FIFA turun," tegas Umuh Muchtar.
"Saya juga sangat bangga kepada bapak Presiden sampai memberikan arahan dan memberikan tugas kepada semua lini dan Alhamdulillah menurunkan tim investigasi dan itu sudah berjalan," lanjut Umuh Muchtar.
Dengan datangnya FIFA kata Umuh, maka tinggal membenahi semua kekurangan di sepak bola Indonesia dan mencari solusi yang terbaik untuk persepakbolaan Indonesia ke depan agar tragedi di Kanjuruhan tidak terulang kembali.
"Sekarang FIFA mau datang ya dengarkan, catat apa yang disampaikan, nanti mungkin ada yang kurang atau yang tidak pas di Indonesia, tinggal dibicarakan saja," cetus Umuh.
Presiden FIFA, Gianni Infantino rencananya akan tiba di Tanah Air pada 18 Oktober 2022 untuk melakukan kolaborasi bersama pemerintah dan AFC.
Bali United: Bagus, Dong!
Kabar baik ini juga direspons oleh CEO Bali United, Yabes Tanuri. Dia juga menjadi satu di antara stakeholder persepak bolaan di Indonesia. Namun tidak banyak yang diucapkan Yabes kali ini.
"Bagus dong. Melihat seperti ini, saya berterima kasih atas kedatangan FIFA dan AFC ke Indonesia untuk membantu persepak bolaan Indonesia lebih baik lagi," terangnya saat dihubungi Bola.com pada Jumat (14/10/2022).
Yang jelas dia masih tetap pada pendiriannya untuk tetap menunggu hasil apapun yang dibuat oleh tim tersebut. Termasuk terkait penundaan lanjutan BRI liga 1 2022/2023 yang kabarnya hingga akhir November.
"Kan ini tidak lama, hanya sementara. Pokoknya kami menunggu (keputusan) saja. Kami menunggu surat resmi dari federasi dan berharap tim tersebut bisa melakukan yang terbaik untuk persepakbolaan Indonesia," beber adik kandung Anggota Exco PSSI Pieter Tanuri tersebut.
Manajemen Arema: Kami Fokus Tangani Korban Dulu
Manajemen Arema belum bisa berpikir tentang klub dan sepak bola Indonesia ke depan seperti apa. Sampai saat ini mereka masih fokus penanganan korban.
“Saat ini kami masih fokus dengan korban. Ada pendampingan psikolog bagi korban untuk trauma healing. Selain itu, sudah ada 4 rumah sakit yang bisa jadi rujukan untuk menangani korban yang mengalami masalah dengan mata,” kata media officer Arema, Sudarmaji.
Belakangan, lumayan banyak korban yang matanya masih merah karena efek gas air mata.
Kondisi mes Arema di Griya Shanta Eksekutif jadi saksi kondisi pemain. Mes itu terlihat lebih sepi dari biasanya. Canda tawa yang biasanya menghiasi mes tersebut sudah hilang. Banyak pemain melamun dan memilih untuk menyendiri. Beberapa hari terakhir situasinya lebih sepi. Karena makin banyak yang meminta waktu untuk pulang kampung demi refreshing sejenak bersama keluarga.
Dari pengamatan manajemen, semua pemain Arema kehilangan keceriaan. Baik lokal maupun asing. Karena itu manajemen memagari pemain agar tidak melayani interview dengan awak media terkait kronologis Tragedi Kanjuruhan. Karena itu bisa membuat trauma pemain lebih sulit hilang.
“Semua pemain merasakan duka yang mendalam. Termasuk pemain asing. Mereka tak pernah membayangkan dalam situasi seperti ini,” kata Sudarmaji.
PSM: Tonggak Baru Sepak Bola Indonesia
Sementara itu, ada harapan besar yang disampaikan PSM Makassar, merespons rencana itu.
“Kami sebagai anggota PSSI dan peserta liga hanya bisa menunggu jadwal dan pernyataan resmi. Saya yakin tidak ada pihak yang niat jahat dari tragedi Malang,” kata Direktur PT PSM, Sadikin Aksa, Kamis (13/10/2022).
Sadikin punya harapan lebih jika memang Liga 1 kembali bergulir. Bukan hanya soal kompetisi yang berjalan bisa dituntaskan. Tapi sekaligus bisa menjadi tonggak baru sepak bola Indonesia.
“Kami, berharap ini merupakan titik awal dari kemajuan industri sepak bola,” ucap Sadikin.
Persis Solo: Tuntaskan Dulu Perintah Presiden
Sementara itu, Persis Solo menegaskan bahwa prioritas saat ini bukanlah menyusun kembali rencana lanjutan seluruh kompetisi sepak bola Indonesia. Melainkan memenuhi arahan dari Presiden Jokowi soal perbaikan sepak bola, terutama yang melibatkan FIFA dan AFC.
"Kalau poin-poin yang disampaikan Pak Presiden sudah terpenuhi dan ada evaluasi menyeluruh dari peristiwa di Kanjuruhan, mungkin baru momentum yang tepat untuk liga kembali bergulir," tegas Media Officer Persis Solo, Bryan Barcelona.
Sebelumnya, seluruh kompetisi seluruh divisi di Indonesia disetop sementara oleh PSSI dan PT LIB, berdasarkan rekomendasi dari Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) Tragedi Kanjuruhan yang dibentuk oleh pemerintah dan diketuai Menko Polhukam Mahfud MD.
TGIPF pun sudah mengeluarkan rekomendasi dan sejumlah kesimpulan. Satu di antara rekomendasi adalah meminta Ketua Umum PSSI dan jajaran Komite Eksekutif (Exco) mengundurkan diri sebagai bentuk pertanggungjawaban moral.
Madura United: Pesan Tegas untuk PSSI
Pesan tegas dikemukanan Presiden Madura United, Achsanul Qosasi. Ia mendesak para pengurus PSSI mundur dari jabatannya. Ini merupakan buntut dari Tragedi Kanjuruhan.
PSSI sebagai federasi sepak bola Indonesia dinilai sebagai pihak yang wajib bertanggung jawab atas tragedi mengerikan ini.
“Mungkin ada yang tak sependapat dengan saya, tapi inilah sikap saya sebagai klub Madura United atas tragedi Kanjuruhan,” tulis Achsanul Qosasi lewat akun twitter @Achsanul Qosasi.
“Hentikan kompetisi sampai ada pernyataan resmi FIFA. PSSI wajib bertanggung jawab dan semua pengurusnya harus mundur sebagai respect terhadap korban dan keluarganya,” lanjutnya.
Pemerintah telah membentuk tim untuk melakukan investigasi atas insiden mengerikan ini. Sejauh ini, langkah mereka masih menunda pelaksanaan pertandingan Liga 1 sampai batas waktu yang tidak ditentukan.
“Ada yang menggalang mosi tak percaya kepada PSSI dan menggalang KLB (Kongres Luar Biasa). Cara ini saya tidak setuju,” tulis Achsanul Qosasi lagi.
“Sikap saya meminta ‘mundur pengurus PSSI’ adalah sebagai tanggung jawab dan empati terhadap korban dan keluarganya. Jika tak mau mundur, itu hak mereka. Ini tragedi sepak bola, bukan politik sepak bola,” cuitnya.
PSS Sleman: 6 Poin Penting
PSS Sleman memberikan sikap terkait tragedi Kanjuruhan. Kami jabarkan dalam enam poin berikut ini.
1. Mendukung investigasi yang dilakukan oleh Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) dan terus mencari tersangka untuk bertanggung jawab terhadap tragedi Kanjuruhan. Kami menghormati keputusan yang akan diambil oleh pemerintah.
2. Melakukan koordinasi yang lebih baik dan intens dari operator Liga kepada Panpel, pihak keamanan, serta suporter untuk meningkatkan kualitas penyelenggaraan pertandingan terkhusus untuk mitigasi terhadap bencana apapun yang terjadi dan protokol kesehatan yang mumpuni ketika berada di stadion dan di luar stadion.
3. Meminta kepada seluruh suporter baik tuan rumah maupun tamu untuk menghargai keputusan Panpel terkait segala peraturan yang sudah dibuat.
4. Mendukung penuh keputusan peniadaan jam malam yang direkomendasikan oleh FIFA kepada pemerintah dengan jadwal terakhir ke depannya pada pukul 17.00 dan dilaksanakan di akhir pekan yaitu Sabtu dan Minggu.
5. Segera melakukan reformasi dan evaluasi sistem dan regulasi dalam kompetisi dan pertandingan sepakbola Indonesia serta kebijakannya agar bisa menyelenggarakan pertandingan dengan lebih baik ke depannya.
6. Mengajak semua klub untuk melakukan evaluasi dan perbaikan atas kondisi dan fasilitas di stadion masing masing demi menunjang pelaksanaan pertandingan yang aman dan nyaman.
- Tim Peliput: Wiwig Prayugi, Zulfirdaus Harahap, Maheswara Putra, Aditya Wany, Erwin Snaz
Baca Juga
Sempat Diterpa Kritik di Piala AFF 2024, Arkhan Fikri Mencoba Bangkit: Bikin Assist saat Arema FC Menang di Markas Semen Padang
Hasil BRI Liga 1: Curi 3 Poin, Arema FC Benamkan Semen Padang di Zona Degradasi
BRI Liga 1: Bertandang ke Markas Semen Padang, Arema FC Berbekal 3 Modal Penting untuk Petik Kemenangan