Bola.com, Jakarta - Tragedi Kanjuruhan terjadi setelah Arema FC kalah 2-3 dari rival bebuyutannya, Persebaya Surabaya, pada Sabtu (1/10/2022) malam WIB.
Sebanyak 132 orang meninggal setelah suporter tuan rumah masuk ke lapangan dan direspons polisi dengan tindakan menembakkan gas air mata secara brutal dan bertubi-tubi, yang memicu kepanikan sehingga penonton berdesak-desakan ingin keluar dari stadion. Banyak suporter yang meninggal karena kehabisan napas dan terinjak-injak.
Bola.com membuat cerita mendalam mengenai tragedi kemanusiaan terbesar dalam sejarah sepak bola Indonesia ini. Proyek foto 'Yang Tertinggal dari Tragedi Kanjuruhan' bercerita mengenai duka, luka, hingga asa dari para penyintas kejadian dan tokoh yang berkaitan.
Mereka menyisipkan pesan-pesan demi perubahan peradaban sepak bola Indonesia yang lebih baik di masa mendatang.
Baca Juga
Liga 1 Istirahat, Pemain Arema FC Dapat Libur 5 Hari, Habis Itu Digas Latihan Super Berat
Persija Sebut Dony Tri Pamungkas Cedera Setelah Dikembalikan Timnas Indonesia U-20 dari TC Bali, Jadi Absen di BRI Liga 1
Fun Fact BRI Liga 1: Terungkap! Sebelum Kick Off, Kubu PSM Sudah Takut dengan Tendangan Maut Ezra Walian