Korsel Gagal Jadi Tuan Rumah Piala Asia 2023, Presiden KFA Akui Kalah Saing Tajir dan Canggih dari Qatar

oleh Zulfirdaus Harahap diperbarui 18 Okt 2022, 21:15 WIB
Ilustrasi Piala Asia. (dok. AFC)

Bola.com, Seoul - Presiden Asosiasi Sepak Bola Korea (KFA), Chung Mong-gyu, meminta maaf secara terbuka pada masyarakat atas kegagalan negaranya untuk menjadi tuan rumah Piala Asia 2023.

Korsel gagal menjadi tuan rumah Piala Asia 2023 setelah kalah dari Qatar pada proses pengajuan. AFC melalui rapat Komite Eksekutif pada Senin (17/10/2022), mengukuhkan Qatar sebagai tuan rumah Piala Asia edisi ke-18 sepanjang sejarah itu.

Advertisement

"Kami sudah melakukan yang terbaik selama beberapa bulan terakhir untuk menjadi tuan rumah turnamen tersebut. Akan tetapi, sayangnya gagal dan saya sangat menyesal untuk ini," kata Chung Mong-gyu seperti dikutip Chosun.

Kegagalan ini membuat Korsel harus menunggu lebih lama untuk menjadi tuan rumah Piala Asia. Negara Gingseng itu terakhir kali menjadi tuan rumah Piala Asia pada edisi 1960 atau 62 tahun silam.

2 dari 5 halaman

Kalah Saing

Kurang lebih 3 bulan lagi putaran final Piala Dunia 2022 Qatar akan dimulai. Iconic Lusail Stadium terpilih sebagai venue pembuka dan penutup ajang pesta akbar sepak bola 4 tahunan sejagat ini. Tak salah jika Iconic Lusail Stadium terpilih dalam dua laga tersebut dan beberapa laga lainnya karena menjadi stadion terbesar dari 8 stadion yang digunakan di Qatar nanti. Mau tahu seperti apa suasana Iconic Lusail Stadium yang telah menggelar laga uji coba resmi tersebut? Berikut profil singkatnya. (AFP/Mustafa Abumunes)

Chung Mong-gyu juga menyadari Korsel kalah segala-galanya dari Qatar saat pengajuan status tuan rumah Piala Asia 2023. Qatar diakuinya lebih siap secara finansial dan infrastruktur karena juga akan menghelat Piala Dunia 2022.

"Tanpa diduga, kami harus bersaing ketat dengan Qatar yang mengajukan tawaran dengan basis keuangan, manusia, dan material melimpah. Padahal, kami sudah menjadikan dukungan keuangan yang besar seperti kontrak hak penyiaran skala besar untuk dukungan biaya operasional Piala Asia," ucap Chung Mong-gyu.

"Akan tetapi, mereka mendekati rencana itu dengan menggunakan stadion terbaru yang juga akan digunakan untuk Piala Dunia 2023," ucap Chung Mong-gyu.

3 dari 5 halaman

Ucapkan Selamat

Ketua Umum PSSI, Mochamad Iriawan, berpose bersama Presiden AFC, Shaikh Salman bin Ebrahim Al Khalifa, di Kantor AFC. (dok. PSSI)

Sementara itu, PSSI memerima dengan lapang dada penunjukkan Qatar sebagai tuan rumah Piala Asia 2023. Ketua Umum Mochamad Iriawan menyebut, kini pihaknya fokus pada persiapan Timnas Indonesia yang akan tampil pada turnamen tersebut.

"Selamat untuk Qatar yang akan menjadi tuan rumah Piala Asia 2023. Indonesia akan mempersiapkan tim sebaik mungkin," ucap Mochamad Iriawan.

PSSI turut menghadiri rapat Komite Eksekutif AFC di Bukit Jalil, Malaysia. Mochamad Iriawan ditemani oleh Waketum Iwan Budianto, Sekjen Yunus Nusi, dan Wasekjen Maaike Ira Puspita

4 dari 5 halaman

Yakin Sukses

Stadion Al Bayt adalah veneu terbesar kedua yang akan digunakan pada Piala Dunia 2022. Al Bayt memiliki sistem atap yang bisa ditarik dan membuat Al Bayt menjadi satu-satunya stadion indoor di Piala Dunia 2022 yang dilengkapi dengan sistem pendingin internal. (AFP/Giuseppe Cacace)

Presiden AFC, Shaikh Salman bin Ebrahim Al Khalifa, yakin Piala Asia 2023 akan berlangsung lancar di Qatar. Apalagi dalam waktu dekat Qatar juga akan menyelenggarakan Piala Dunia 2022 yang bisa menjadi tolok ukur.

"Mengingat waktu persiapan yang singkat, kami tahu kerja keras segera dimulai," ucap Shaikh Salman bin Ebrahim Al Khalifa.

"Akan tetapi, dengan infrastruktur kelas dunia yang ada dan kemampuan menjadi tuan rumah yang tak tertandingi, kami yakin Qatar akan menampilkan tontonan yang layak sesuai dengan prestise dan status mereka sebagai permata mahkota Asia," tegas Shaikh Salman bin Ebrahim Al Khalifa.

5 dari 5 halaman

Daftar Peserta Piala Asia 2023

  1. Qatar
  2. Jepang
  3. Suriah
  4. Korea Selatan
  5. Australia
  6. Iran
  7. Arab Saudi
  8. Uni Emirat Arab
  9. China
  10. Irak
  11. Oman
  12. Vietnam
  13. Lebanon
  14. Palestina
  15. Uzbekistan
  16. Thailand
  17. India
  18. Hong Kong
  19. Tajikistan
  20. Kirgistan
  21. Bahrain
  22. Malaysia
  23. Yordania
  24. Indonesia