2 Ribu Lebih Atlet Belia Berebut Beasiswa Bulutangkis di Audisi Umum PB Djarum 2022

oleh Zulfirdaus Harahap diperbarui 18 Okt 2022, 21:30 WIB
Sebanyak 2.334 atlet belia akan bersaing memperebutkan beasiswa bulutangkis di Audisi Umum PB Djarum 2022. (dok. PB Djarum)

Bola.com, Kudus - PB Djarum kembali menggelar Audisi Umum setelah dua tahun terhenti akibat pandemi COVID-19. Sebanyak 2.334 peserta bersaing untuk memperebutkan beasiswa bulutangkis di Audisi Umum PB Djarum 2022.

Pada edisi tahun ini, Audisi Umum PB Djarum 2022 hanya fokus pada dua kelompok usia yakni U-11 dan U-13 dari putra dan putri. Audisi kali ini tak kalah dari edisi sebelumnya karena mampu menyedot animo dari masyarakat di seluruh Indonesia.

Advertisement

Audisi Umum PB Djarum 2022 hanya digelar di Kudus, Jawa Tengah. Proses seleksi akan berlangsung selama lima hari di GOR Djarum Jati, Kudus, pada 19-23 Oktober 2022.

Para atlet belia akan bersaing untuk mendapatkan tiket beasiswa dari PB Djarum. Para pemenang nantinya akan dipoles menjadi atlet berkualitas yang menjadi calon andalan dari bulutangkis Indonesia.

2 dari 4 halaman

Berburu Bibit Berkualitas

Program Director Bakti Olahraga Djarum Foundation yang juga Ketua PB Djarum, Yoppy Rosimin, menyambut bahagia kembali digelarnya Audisi Umum 2022. (dok. PB Djarum)

Program Director Bakti Olahraga Djarum Foundation yang juga Ketua PB Djarum, Yoppy Rosimin, menyambut antusias kembali bergulirnya Audisi Umum PB Djarum. Menurut Yoppy, ini menjadi bukti dari komitmen pihaknya dalam menemukan bibit-bibit bulutangkis berkualitas.

"Seperti yang selalu kami kampanyekan ekosistem bulutangkis perlu terus dikembangkan, salah satunya melalui pembinaan atlet usia dini. Inilah yang menjadi alasan mengapa seleksi melalui Audisi Umum menjadi penting untuk terus diselenggarakan. Karena, melahirkan para juara itu merupakan proses dari sebuahinvestasi jangka panjang yang harus dimulai sejak para atlet berusia usia dini,”

"Semoga para atlet usia dini bisa memanfaatkan kesempatan ini dengan menampilkan kemampuan terbaik mereka di atas lapangan. Mereka yang terpilih bergabung dengan PB Djarum nantinya adalah atlet-atlet yang bisa menunjukkan kemampuan dan dayajuang tinggi selama rangkaian Audisi Umum dan juga Tahap Karantina," tegas Yoppy.

3 dari 4 halaman

Seleksi Ketat

Ketua Tim Pencari Bakat Audisi Umum PB Djarum, Sigit Budiarto, berharap Audisi Umum 2022 bisa melahirkan atlet-atlet dengan skil mumpuni. (dok. PB Djarum)

Ketua Tim Pencari Bakat Audisi Umum PB Djarum, Sigit Budiarto, menyebut Audisi Umum 2022 ini menerapkan sistem penilaian yang cukup ketat. Langkah itu dilakukan untuk mendapatkan bibit bulutangkis berkarakter dan berkualitas sesuai kriteria dari PB Djarum.

Proses seleksi pada Tahap Karantina ini cukup berbeda dibanding Audisi Umum tahun-tahun sebelumnya dari yang semula hanya satu minggu menjadi tiga minggu. Selama rentan waktu tersebut, calon atlet PB Djarum akan dinilai melalui tiga aspek yakni tes fisik, tes kesehatan dan psikotes.

“Kami berharap dengan berbagai elemen yang diterapkan dari jajaran Tim Pencari Bakat pada Audisi Umum PB Djarum 2022 ini, kami bisa mendapatkan atlet berkarakter yang memiliki bakat dan skill mumpuni serta semangat juang dan mental sebagai calon juara,” papar Sigit.

4 dari 4 halaman

Beberapa Kriteria

Koordinator Atlet Putra Tim Pencari Bakat, Fung Permadi, menyebut ada sejumlah kriteria yang akan diterapkan dalam mencari atlet-atlet bibit masa depan bulutangkis Indonesia. (dok. PB Djarum)

Koordinator Atlet Putra Tim Pencari Bakat, Fung Permadi, menyebut ada beberapa kriteria yang menjadi hal dasar dari penilaian selama Audisi Umum PB Djarum.

Fung mencontohkan adalah teknik bermain yang cukup baik, memiliki jiwa pantang menyerah, serta kepandaian ketika bertanding di atas lapangan.

"Ditambah dengan feeling atau touch dalam pukulan-pukulan. Untuk membina seorang atlet, kualitas untuk menjadi seorang atlet dunia itu semuanya harus komplet dan tidak memiliki suatu kelemahan yang menonjol," jelas Fung Permadi.

"Akan tetapi untuk atlet usia dini kan perkembangan dan pembinaan waktunya masih panjang di karantina nanti kita lihat bagaimana konsistensinya dalam berlatih dan menjaga semangatnya. Kalau waktunya terlalu pendek itu kita tidak bisa melihat hal itu,” ungkap Fung.