Bola.com, Jakarta - Striker Real Madrid, Karim Benzema, baru saja menyabet penghargaan pesepak bola terbaik dunia, Ballon d'Or, Selasa (18/10/2022) dini hari WIB. Penghargaan ini memang menjadi pembuktian bagi pesepak bola untuk menjadi yang terbaik di bumi ini.
Dalam satu dekade terakhir, sebelum Karim Benzema menyabet trofi tersebut, hanya Cristiano Ronaldo dan Luka Modric, pesepak bola yang meraih Ballon d'Or ketika berseragam Real Madrid.
Cristiano Ronaldo total meraih lima trofi juara Ballon d'Or, di mana empat di antaranya diraih saat berseragam Real Madrid.
Sementara itu, Lionel Messi yang menjadi saingan Cristiano Ronaldo dalam mengejar Ballon d'Or, menjadi pemain dengan jumlah trofi Ballon d'Or terbanyak sepanjang masa, yaitu dengan tujuh kali meraih penghargaan pemain terbaik dunia itu.
Namun, ada sejumlah pemain hebat di dunia, seperti Neymar, Andreas Iniesta, dan Xavi yang memiliki kualitas untuk menjadi yang terbaik, tapi tidak pernah sekalipun menyabet trofi Ballon d'Or tersebut.
Bahkan ada banyak pesepak bola yang terhitung pernah menjadi kandidat peraih Ballon d'Or dan kemudian harus puas berada di posisi runner-up dan pada akhirnya tidak pernah berhasil membawa pulang trofi tersebut.
Seperti dilansir dari Daily Star, berikut delapan pesepak bola hebat dunia yang hanya menjadi runner-up Ballon d'Or tanpa sekalipun meraih trofi peamin terbaik dunia tersebut:
Ferenc Puskas
Ferenc Puskas hampir terasa seperti runner-up yang abadi. Timnya yang perkasa dikenang sebagai sebuah tim terbaik yang tidak pernah memenangkan Piaa Dunia dan dirinya tidak pernah memenangkan Ballon d'Or.
Raihan terbaik pemain asal Hungaria itu terjadi pada 1960, di mana ia menjadi runner-up Ballon d'Or. Musim itu Puskas telah membawa Real Madrid menjuarai European Cup, yang kini dikenal sebagai Liga Champions, dengan empat gol yang dicetaknya di pertandingan final melawan Eintracht Frankfurt.
Sejak itu, Puskas tidak pernah lagi ada di posisi tiga besar Ballon d'Or.
Dino Zoff
Hanya ada satu kiper yang pernah meraih Ballon d'Or, yaitu legenda Uni Soviet, Lev Yashin.
Namun, beberapa dekade setelah Yashin meraih Ballon d'Or, ada seorang kiper yang bagus dan berada di puncak dunia. Zoff muncul ketika Juventus hampir saja mengklaim treble tapi pada akhirnya hanya meraih gelar juara Serie A Liga Italia.
Demi keadilan bagi Zoff, ia tidak akan mendapatkan keraguan karena kalah dari Johan Cruyff.
Kenny Dalglish
Legenda Liverpool ini tidak pernah menjadi raja sepak bola dunia. Ia hanya pernah berada di posisi kedua dalam perebutan Ballon d'Or pada 1993 dan kalah saing dari Michel Platini.
Pada musim 1982/1983, Liverpool memenangi dua gelar juara domestik dan pada saat Ballon d'Or digelar, mereka tengah dalam perjalanan ke Liga Champions. Pemain asal Skotlandia yang berbakat itu merupakan jantung dari Liverpool yang terhebat sepanjang masa.
Michel Platini secara mengejutkan mengungguli Kenny Dalglish dalam pemungutan suara, di mana Platini hanya berhasil menjuarai Coppa Italia pada saat itu.
Dennis Bergkamp
Pemain asal Belanda ini merupakan satu di antara pahlawan yang pernah ada di Premier League Inggris. Ia dua kali masuk menjadi nominee untuk meraih Ballon d'Or. Namun, sayangnya ia gagal dalam dua kesempatan tersebut.
Pemain asal Belanda ini masuk nominasi kali pertama pada 1992, di mana ia finis di posisi ketiga di belakang Hristo Stoichov dan Marco van Basten.
Bergkamp kemudian dinominasikan lagi pada 1993, tapi ia hanya berada di posisi kedua, kalah saing dengan Roberto Baggio. Pada edisi ini pula kali terakhir Bergkamp berkesempatan meraih penghargaan itu.
David Beckham
Gelandang Manchester United ini hampir saja menjadi peraih Ballon d'Or pertama asal Inggris dalam dua dekade terakhir, pada edisi 1999. Sayangnya, ia hanya menjadi runner-up dan kalah saing dari Rivaldo.
Dianggap sebagai megabintang pertama Premier League, David Beckham berada di halaman pertama surat kabar ketika ia membantu MU meraih treble bersejarah. Musim 1998/1999 menjadi masa-masa yang paling menegangkan bagi Beckham, karena ia berhasil mengubah anggapan sebagai musuh publik nomor satu menjadi pahlawan MU.
Namun, Beckham gagal meraih Ballon d'Or, dan setelah kemenangan Rivaldo, Beckham berkata, "Saya mempertimbangkan Rivaldo menjadi pemain terbaik," ujarnya.
Thierry Henry
Nama selanjutnya adalah mantan rekan setim Dennis Bergkamp, Thierry Henry. Pemain asal Prancis itu dianggap menjadi satu di antara pemain asing terbaik yang pernah ada di Premier League.
Thierry Henry juga menjadi kunci dominasi Arsenal pada awal 2000-an. Namun, keberhasilannya di Ballon d'Or untuk kali pertama terjadi pada 2003, di mana saat itu ia kalah saing dari gelandang Juventus, Pavel Nedved.
Frank Lampard
Perdebatan mengenai gelandang terbaik yang pernah dimiliki Inggris sempat mengemuka saat Frank Lampard dan Steven Gerrard yang merupakan rekan setim di Timans Inggris aktif bermain.
Namun, Lampard punya bukti otentik menjadi runner-up dan berada di atas Steven Gerrard yang berada di posisi ketiga. Namun, kedua pemain asal Inggris itu harus rela Ballon d'Or menjadi milik bintang Brasil, Ronaldinho.
Lampard menjadi bagian dari tim Chelsea yang berhasil menjadi juara, dan performanya membuatnya berada di posisi kedua, di belakang Ronaldinho. Pemain Chelsea ini juga berhasil mengungguli Gerrard yang finis di posisi ketiga setelah pemungutan suara.
Andres Iniesta
Korban terbesar dari dominasi Lionel Messi dan Cristiano Ronaldo selama bertahun-tahun meraih Ballon d'Or adalah Andres Iniesta. Gelandang Spanyol ini hanya finis di posisi runner-up pada 2010, di mana ia membawa Barcelona berdiri di panggung juara.
Bahkan keberhasilan Iniesta mencetak gol penentu kemenangan Spanyol di final Piala Dunia 2010 di Afrika Selatan itu tak cukup kuat untuk menyingkirkan Lionel Messi yang ada di puncak.
Pemain asal Spanyol ini pernah kembali naik podium Ballon d'Or pada 2012, yang tentunya masih berada di belakang Lionel Messi dan Cristiano Ronaldo.
Sumber: Daily Star