Stadion Kanjuruhan Tinggal Kenangan: Diresmikan Megawati, Akan Diruntuhkan Jokowi

oleh Wiwig Prayugi diperbarui 19 Okt 2022, 16:45 WIB
Kondisi tribune Stadion Kanjuruhan setelah tragedi pada 1 Oktober 2022. Foto diambil pada Senin (10/10/2022). (Bola.com/Bagaskara Lazuardi)

Bola.com, Jakarta - Stadion Kanjuruhan akan tinggal kenangan.

Presiden Joko Widodo mengatakan, stadion markas Arema FC di Kepanjen, Kab, Malang, akan diruntuhkan pasca-tragedi yang mengakibatkan ratusan orang meninggal dunia. Nantinya, Stadion Kanjuruhan akan dibangun ulang sesuai standar FIFA.

Advertisement

Rencana itu diungkapkan Presiden Jokowi setelah melakukan pertemuan dengan Presiden FIFA, Gianni Infantino, di Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (18/10/2022). Nantinya, Stadion Kanjuruhan akan menjadi contoh standar yang baik buat stadion lainnya di Indonesia.

"Tadi saya juga menyampaikan dan FIFA mengapresiasi untuk Stadion Kanjuruhan di Malang juga akan kita runtuhkan dan bangun lagi sesuai standar FIFA," kata Jokowi.

Selain itu, Jokowi juga melakukan pembicaraan dengan Gianni Infantino mengenai standar keamanan dalam stadion. Pembicaraan itu dilakukan agar Tragedi Kanjuruhan tidak terulang pada masa depan.

"Dengan manajemen stadion, utamanya yang berkaitan dengan fasilitas-fasilitas di stadion, standarnya seperti apa. Yang kedua, juga yang berkaitan dengan manajemen keamanan, manajemen sekuriti, dan juga kita bicarakan secara detail," tegas Jokowi.

2 dari 4 halaman

1997

Sepasang sepatu kets terinjak-injak di tribun Stadion Kanjuruhan menyusul tragedi mengeneskan usai pertandingan Arema FC melawan Persebaya di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur, Indonesia, Minggu (02/10/2022). Setidaknya lebih dari 100 orang tewas ketika penggemar tuan rumah yang marah menyerbu lapangan dan polisi menanggapi dengan gas air mata yang memicu desak-desakan. (AP/Hendra Permana)

Mengutip catatan Liputan6.com, Rabu (19/10/2022), Stadion Kanjuruhan pertama kali dibangun sejak 1997 dengan biaya lebih dari 35 miliar. Proses pembangunannya memakan waktu sekitar 7 tahun.

Baru pada 9 Juni 2004, stadion ini diresmikan penggunaannya oleh Presiden RI ke-5, Megawati Soekarnoputri. Peresmian stadion milik Pemerintah Kabupaten Malang ini ditandai dengan sebuah laga uji coba di tengah musim Liga Indonesia Divisi I 2004 antara Arema melawan PSS Sleman.

Dalam perjalanannya, Stadion Kanjuruhan juga merekam sejumlah kenangan pahit. Seperti terjadi pada 2005. Pagar pembatas tribune stadion roboh pada laga antara Arema vs Persija Jakarta. Insiden itu menelan satu korban jiwa, dan puluhan lain terluka parah.

3 dari 4 halaman

Saksi Bisu Tragedi Kemanusiaan

Lilin dan tulisan yang diletakkan di Stadion Kanjuruhan untuk mengenang tragedi menyesakkan pada 1 Oktober 2022. Foto diambil pada Senin (11/10/2022). (Bola.com/Bagaskara Lazuardi)

Pada 15 April 2018, tempat ini juga jadi saksi bisu terjadinya Kanjuruhan Disaster kala Arema ditahan imbang Persib Bandung di Liga 1. Aremania yang merasa kecewa kemudian turun ke lapangan, dibalas dengan tembakan gas air mata aparat keamanan, membuat banyak korban berjatuhan.

Tragedi Kanjuruhan yang terjadi awal Oktober ini membuat stadion harus bersiap menutup segala kisah suka/duka yang dilaluinya. Presiden Jokowi hendak merubuhkan dan membangun ulang Stadion Kanjuruhan agar sesuai dengan standar FIFA.

Itu dipastikannya setelah melakukan pertemuan langsung dengan Presiden FIFA Gianni Infantino di Istana Merdeka, Jakarta pada Selasa (18/10/2022).

4 dari 4 halaman

Pesan Presiden FIFA

Syal Arema FC dan Persebaya Surabaya diletakkan di atas tumpukan bunga duka cita di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Jumat (7/7/2022). (Bola.com/Bagaskara Lazuardi)

Sementara itu Presiden FIFA, Gianni Infantino, memberikan pujian kepada Indonesia. Pria asal Italia itu menyebut Indonesia sebagai sebuah negara yang sangat mencintai sepak bola.

"Indonesia adalah negara sepak bola, mereka menjadikan sepak bola sebagai passion di negara ini," puji Infantino.

Pria berusia 52 tahun itu pun menyatakan kecintaan yang besar dari masyarakat Indonesia terhadap sepak bola itu harus mendapatkan perlakuan yang baik. Paling tidak, mereka diberikan rasa aman dan nyaman ketika menyaksikan pertandingan sepak bola di stadion.

"Hampir 300 juta orang mencintai sepak bola. Kita berhutang kepada masyarakat Indonesia. Mereka harus selamat dan aman ketika menonton sepak bola," tegasnya.

 

Sumber: Liputan6.com