Exco PSSI Tolak Rekomendasi TGIPF untuk Gelar KLB Usai Kerusuhan Kanjuruhan

oleh Muhammad Adi Yaksa diperbarui 19 Okt 2022, 17:30 WIB
Kepengurusan baru PSSI di bawah kendali Mochamad Iriawan berfoto bareng usai Kongres Pemilihan PSSI. (Bola.com/Muhammad Adyaksa)

Bola.com, Jakarta - Anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI, Ahmad Riyadh menolak rekomendasi Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) tragedi Kanjuruhan untuk menggelar Kongres Luar Biasa (KLB).

Pelaksanaan KLB pada umumnya akan memilih Ketua PSSI, Wakil Ketua PSSI, hinga anggota Exco PSSI yang baru sehingga bakal mengganti pengurus PSSI yang lama.

Advertisement

"Pemerintah lewat Menpora Zainudin Amali kan sudah berbicara. KLB urusannya PSSI dengan FIFA. Pemerintah tidak bisa ikut campur. Ya sudah," ujar Ahmad Riyadh.

"Tidak ada KLB. Tahun depan juga sudah KLB. Sesuai jadwalnya saja. Sebab, yang berhak minta KLB adalah anggota kami," jelas Ahmad Riyadh.

2 dari 5 halaman

Keterangan Ahmad Riyadh

Ketua PSSI, Mochamad Iriawan, memberikan sambutan saat Kongres PSSI di Hotel Raffles, Jakarta, Sabtu (29/5/2021). (Foto: Bola.com/M Iqbal Ichsan)

Yang dimaksud Ahmad Riyahd terkait KLB tahun depan adalah kongres pemilihan PSSI karena masa kepemimpinan Ketua PSSI, Mochamad Iriawan sejak 2019 akan habis pada November 2023.

"Jika ada anggota PSSI meminta KLB pada besok, lusa, atau bulan depan, harus dibicarakan lebih dulu. Tidak bisa langsung," tutur Ahmad Riyadh.

"Sebab, kan ada tahapannya. Ada caranya tapi tetap berasal dari anggota," imbuh pria yang juga menjabat sebagai Ketua Komite Wasit PSSI tersebut.

3 dari 5 halaman

Pemerintah Tidak Bisa Intervensi

Menpora, Zainudin Amali saat memberikan pidato dalam Kongres Biasa PSSI 2022 di Bandung, Senin (30/5/2022). (Bola.com/Muhammad Faqih)

Sebelumnya, Menpora Zainudin Amali mengatakan bahwa pemerintah tidak dapat mengintervensi PSSI terkait rekomendasi TGIPF.

"Jelas betul bahwa pemerintah tidak akan masuk ke area yang bukan area pemerintah," jelas Zainudin Amali dinukil dari Antara beberapa waktu lalu.

Kami hanya akan menindaklanjuti hal-hal yang bisa pemerintah kerjakan. Tapi ada hal-hal lain yang tidak bisa dimasuki sehingga itu akan dibicarakan dengan FIFA," terangnya.

4 dari 5 halaman

Ketua PSSI dan Jajaran Exco PSSI Diminta Mundur

Sementara itu, Garis besar kesimpulan dan rekomendasi tragedi Kanjuruhan TGIPF terdiri dari sembilan poin, termasuk poin yang meminta Ketua PSSI, Mochamad Iriawan dan jajaran Komite Eksekutif (Exco) PSSI untuk mundur.

Gerbong Exco PSSI berjumlah 15 orang, termasuk Iriawan, Wakil Ketua PSSI, Iwan Budianto dan Cucu Soemantri, serta 12 anggota Exco PSSI.

"Untuk menjaga keberlangsungan kepengurusan PSSI dan menyelamatkan sepak bola nasional," tulis poin nomor enam garis besar kesimpulan dan rekomendasi TGIPF.

5 dari 5 halaman

Hasilkan Kepengurusan yang Berintegritas

TGIPF merancang aksi bersih-bersih kepada PSSI supaya PSSI dapat diisi oleh Ketua hingga anggota Exco yang berintegritas hingga profesional.

"Pemangku kepentingan PSSI diminta untuk melakukan percepatan kongres atau menggelar KLB," jelas poin nomor enam.

"Untuk menghasilkan kepemimpinan dan kepengurusan PSSI yang berintegritas, profesional, bertanggung jawab, dan bebas dari konflik kepentingan," bunyi poin nomor enam.

Berita Terkait