Alasan Presiden Madura United Marah Soal Kedatangan FIFA ke Indonesia: Tidak Ada Empati!

oleh Hery Kurniawan diperbarui 19 Okt 2022, 19:50 WIB
Presiden Madura United, Achsanul Qosasi bersama suporter. (Bola.com/Aditya Wany)

Bola.com, Jakarta - Presiden FIFA, Gianni Infantino menjadi perbincangan publik sepak bola Tanah Air sejak Selasa (18/9/2022) hingga hari ini. Puncak perbincangan netizen itu terjadi ketika Infantino bermain sepak bola dengan para pengurus PSSI.

Banyak pihak yang menilai apa yang dilakukan Infantino dan pengurus PSSI itu tidak menunjukkan empati. Beberapa jam sebelum ajang Fun Football itu digelar, ada korban ke-133 dari Tragedi Kanjuruhan yang kehilangan nyawa.

Advertisement

Salah satu pihak yang cukup keras mengkritik apa yang dilakukan Infantino itu adalah Presiden Madura United, Achsanul Qosasi.

"Silakan segera pergi FIFA. Jangan lama2 di Indonesia.Cara-mu lebih tak elok dalam ber-empathy," tulis Acshanul di akun Twitter resminya, @AchsanulQosasi.

2 dari 5 halaman

Tidak Marah dengan PSSI

Presiden Madura United, Achsanul Qosasi. (Bola.com/Aditya Wany)

Achsanul Qosasi kemudian memberikan penjelasan mengenai kicauannya tersebut. Ia menyatakan sama sekali tidak marah dengan PSSI.

"Saya tidak marah sama PSSI. Sama sekali," ujar Acshanul.

Mantan anggota Parlemen itu menyatakan ia hanya bereaksi dengan apa yang dilakukan Gianni Infantino. Menurut informasi yang didapat Achsanul, Infantino-lah yang mengajak pengurus PSSI untuk bermain sepak bola di Stadion Madya Gelora Bung Karno.

"Saya bereaksi terhadap FIFA ketika Presiden Gianni Infantino dan rombongan mengajak PSSI bermain Fun Football, seperti yg dijelaskan Sekjen Yunus Nusi. Ini soal rasa, rasa emphaty, ketika duka masih menyungkup Malang dan sepak bola Indonesia," jelas Achsanul.

3 dari 5 halaman

Lebih Baik Bikin Seminar

Presiden FIFA, Gianni Infantino, saat bermain bola bersama PSSI di Stadion Madya, Senayan, Jakarta, Selasa (18/10/2022). (Bola.com/M Iqbal Ichsan)

Achsanul memberikan saran kegiatan yang seharusnya dilakukan PSSI ketika berada di Indonesia. Seperti melakukan seminar, Forum Gruop Discussion (FGD) dan beberapa kegiatan yang lain.

Kegiatan itu bisa dilakukan dengan mengajak pihak-pihak yang seharusnya dilibatkan. Mulai dari pengurus PSSI daerah, hingga para suporter.

"Justru simpati lebih mengalir bila FIFA bikin seminar, atau, Forum Group Discussion, dengan para praktisi, Asprov PSSI, wasit, suporter dan sebagainya," tandas Achsanul.

4 dari 5 halaman

Tidak Setuju KLB

Fun Football yang diikuti Presiden FIFA, Gianni Infantino bersama pengurus PSSI. (Muhammad Adiyaksa/Bola.com)

Achsanul Qosasi kemudian berbicara mengenai kemungkinan Kongres Luar Biasa (KLB) di tubuh pengurus PSSI. Ia tak setuju dengan adanya KLB dalam waktu dekat.

Menurut Achsanul, KLB bukan solusi yang tepat saat ini. Adanya KLB justru akan membuat publik sepak bola nasional terpecah.

"Saya sebagai penggemar sepak bola tidak setuju KLB, karena akan merancang permusuhan dan ini tidak baik bagi sesama penggemar sepak bola.

 
5 dari 5 halaman

Hormati Keputusan PSSI

Logo PSSI. (Bola.com/Dody Iryawan)

Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) Tragedi Kanjuruhan belum lama ini memberikan rekomendasi kepada PSSI. Satu di antara rekomendasi mereka adalah agar para pengurus PSSI mundur dari posisinya.

Sampai saat ini, Mochamad Iriawan dan kolega masih belum mundur dari posisinya. Hal itu bisa dimengerti oleh Achsanul Qosasi.

"Jika imbauan mundur tak bisa dilakukan (karena dianggap tak bertanggung jawab), ya sudah, lanjut saja. Menurut saya sikap Pengurus PSSI itu harus kita hormati, karena itu adalah pilihan," jelas Achsanul.

"Keberhasilan mendatangkan Presiden FIFA itu adalah luar biasa. Tinggal PSSI harus memanfaatkan agenda yang pas," tandasnya.