Bola.com, Malang - Arema FC masih belum menentukan di mana markas mereka untuk menjalani lanjutan Liga 1 2022/2023. Seluruh kompetisi masih dihentikan pasca tragedi Stadion Kanjuruhan (1/10/2022) yang memakan korban 133 nyawa.
Saat kompetisi musim 2022/2023 dilanjutkan kembali, Arema FC harus menjalani sanksi bermain di kandang baru yang jaraknya 250 km dari Stadion Kanjuruhan. Mereka juga harus menjalani laga tanpa penonton di luar kota hingga akhir musim.
Manajemen Arema tidak ingin mengambil keputusan lebih dulu terkait markas baru mereka. Sampai saat ini, tim masih belum menjalani latihan. Manajemen juga fokus menuntaskan kunjungan ke rumah korban.
“Sampai sekarang kami masih fokus dengan korban,” kata manajer tim Arema FC, Ali Rifki.
Belum Terpikirkan
Jika mengambil keputusan terkait markas baru Arema, ada rasa beban moral kepada Aremania dan pecinta sepakbola tanah air yang masih berduka.
“Rasanya terlalu egois kalau kami memikirkan hal itu sekarang,” kata Media Officer Arema, Sudarmaji.
Kemungkinannya, untuk lanjutan Liga 1 musim ini Arema bisa menggunakan stadion di area Jawa Tengah. Karena jaraknya sudah melebihi 250 km.
Segera Dipugar
Hal yang akan membuat Arema perlu mencari kandang baru untuk sementara adalah Stadion Kanjuruhan bakal dipugar. Sesuai dengan instruksi Presiden RI, Joko Widodo setelah melihat langsung kondisi stadion pasca-tragedi Kanjuruhan.
Stadion milik Pemkab Malang itu akan dibongkar total lalu dibangun sesuai dengan standar FIFA. Tentunya proses membangun ulang Stadion Kanjuruhan akan memakan waktu yang lama.
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PU-PR) Basuki Hadimuljono yang berkunjung ke Stadion Kanjuruhan pekan lalu sudah memprediksi waktu yang dibutuhkan untuk melakukan renovasi total.
"Butuh 3-4 bulan untuk membuat desainnya lebih dulu. Setelah itu pembangunan, semoga paling cepat satu tahun," katanya.
Kembali ke Gajayana?
Jika renovasi Stadion Kanjuruhan dimulai awal tahun depan, berarti paling cepat rampung pada 2024 mendatang. Lantas ke mana tim Singo Edan akan berkandang di musim depan?
Pamerintah Kota Malang membuka pintu bagi Arema untuk kembali menggunakan Stadion Gajayana. Stadion yang berada di pusat Kota Malang itu selalu didaftarkan Arema sebagai stadion alternatif.
Pada musim 2016, Arema sempat menggunakan Stadion Gajayana untuk laga yang digelar larut malam. Atau saat bulan Ramadhan. Karena pemain tidak punya cukup waktu untuk perjalanan ke Stadion Kanjuruhan waktu itu.
Tapi Stadion Gajayana tidak memungkinkan untuk menggelar laga big match. Mengingat kapasitasnya hanya 25 ribu orang.
“Stadion Gajayana siap dipakai. Kalau memang diperlukan, mengapa tidak. Tapi kita akan lihat dulu dengan sejumlah persiapan (persyaratan verifikasi PT Liga Indonesia Baru),” kata Walikota Malang, Sutiaji.
Pemerintah Kota Malang tak ingin fanatisme Aremania hilang setelah sanksi dari Komdis PSSI selesai. Mereka berupaya Arema bisa kembali main di Malang meski Kanjuruhan masih dibongkar.
“Jangan sampai fanatisme sepak bola di sini mati,” sambungnya.
Historis Arema dan Gajayana
Melansir dari berbagai sumber, Stadion Gajayana termasuk salah satu stadion tertua di Indonesia. Didirikan pada tahun 1924 silam. Namun baru direnovasi pada 1990 dengan membangun tribun berkapasitas 17 ribu penonton.
Stadion ini jadi kandang pertama Arema saat berdiri 1987 silam. Saat Arema meraih juara Galatama musim 1992, Singo Edan juga masih bermarkas di sini. Jadi, Stadion Gajayana menyimpan memori indah di sini.
Lawan Arema selalu kalah mental sebelum tanding saat main di sini. Karena jarak tribun dengan lapangan hanya sekitar 3-4 meter. Sehingga teriakan Aremania kepada pemain lawan bakal terdengar jelas.
Kapasitas Terbatas
Namun di tahun 1997, wacana Arema pindah kandang mulai ada. Karena Kabupaten Malang sedang membangun stadion yang punya kapasitas lebih besar. Yakni Stadion Kanjuruhan.
Setiap Arema bermain di Stadion Gajayana, penonton sering meluber ke area sentelban. Ini jadi indikasi stadion ini tak sanggup lagi menampung animo Aremania.
Pada 2004, Arema resmi pindah ke Stadion Kanjuruhan. Waktu itu Arema menjalani laga Divisi Utama melawan PSS Sleman. Presiden RI waktu itu, Megawati Soekarno Putri yang datang meresmikannya. Tapi bukan berarti Arema langsung melupakan Gajayana.
Mereka tetap memakainya sebagai markas alternatif. Seperti saat bermain di Liga Champions Asia musim 2007, Arema masih menggunakan Stadion Gajayana. Selain itu, beberapa tahun lalu juga Arema masih berkandang di sana saat pertandingan digelar ketika pada bulan Ramadhan.