Bola.com, Malang - Ratusan Aremania melakukan aksi turun ke jalan Kamis (20/10/2022). Para suporter yang mayoritas remaja dengan mengenakan baju hitam memulai aksinya dari Stadion Gajayana Malang.
Dengan membawa berbagai tulisan untuk mengusut Tragedi Kanjuruhan, mereka bergerak pukul 10.30 waktu setempat ke Balaikota Malang.
Sesampai di depan kantor Walikota Malang yang jaraknya kurang lebih 10 menit dengan berjalan, jumlah Aremania yang berkumpul semakin banyak.
Hampir separuh jalan lingkar dipenuhi Aremania. Namun aksi ini berjalan tertib. Tidak ada orasi atau dialog dengan pejabatan Pemkot Malang.
Diusut Tuntas dan Terbuka
Mereka hanya aksi turun ke jalan sambil membawa tulisan agar publik mengetahui mereka ingin Tragedi Kanjuruhan yang menewaskan 133 orang diusut tuntas dan terbuka.
Ada yang membawa keranda hitam dengan tulisan hati nurani. Sebuah sindiran akan matinya hati nurani dalam pengusutan Tragedi Kanjuruhan. Karena Aremania menganggap banyak kejanggalan.
Mulai hilangnya CCTV Stadion Kanjuruhan kurang lebih 3 jam. Itu disampaikan juga dengna tulisan 'RIP CCTV'. Selain itu ada yang menuliskan tentang intimidasi terhadap keluarga korban yang bersedia anaknya diautopsi.
Sempat Diisukan Dibatalkan
Perlu diketahui, sebenarnya, aksi ini sempat dibatalkan. Tim Gabungan Aremania yang berisi para pentolan dan koordinator suporter Singo Edan menyarankan agar tidak ada aksi turun ke jalan.
Mereka khawatir ada penyusup yang justru membuat kacau situasi. Alasan lainnya, mereka menghormati Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) yang kabarnya melakukan rekonstruksi di Stadion Kanjuruhan. Namun rekonstruksi itu kabarnya ditunda.
Andaikan aksi ini didukung Tim Gabungan Aremania, tentu jumlah suporter yang turun ke jalan mencapai ribuan.
Aksi Tutup Mulut
Yang menarik, aksi turun ke jalan ini dilakukan dengan tertib. Namun tidak ada yang bersedia untuk buka suara di depan awak media.
Awalnya, aksi ini seperti tidak terkoordinasi. Mereka hanya bergerak secara spontan. Karena tidak ada pentolan Aremania yang selama ini aktif berkomunikasi dengan manajemen dan media.
Begitu sampai di Balaikota Malang, mereka hanya duduk sambil membawa pesan di spanduk terkait Tragedi Kanjuruhan.
Ketika ada Aremania yang mulai berteriak menyuarakan protes, mereka diminta rekannya untuk tenang dan tidak bersuara lagi.
Walikota Malang Temui Aremania
Sampai akhirnya Walikota Malang, Sutiaji melintas jalan untuk menemui Aremania. Setelah menyalami beberapa Aremania dan mendekati kerumunan, seseorang berteriak untuk balik badan. Karena itu, Sutiaji akhirnya masuk ke Balaikota tanpa memberikan kata-kata.
Beberapa saat kemudian, Aremania menyanyikan lagu Padamu Negeri. Setelah itu mereka bergerak kembali ke Stadion Gajayana untuk membubarkan diri.