7 Tradisi Langka di Sepak Bola, Kok Ada Siung Bawah Putih dan Telanjang di Brasil : Mempan di Piala Dunia 2022 ?

oleh Choki Sihotang diperbarui 21 Okt 2022, 21:06 WIB
Ilustrasi bawang putih. (Gambar oleh congerdesign dari Pixabay)

Bola.com, Jakarta - Sepak bola, termasuk Piala Dunia, memang tak pernah lepas dari ragam tradisi. Hal itu kerap mewarnai banyak pertandingan, termasuk di pentas terakbar empat tahunan sekelas Piala Dunia.

Namanya juga tradisi, beberapa di antaranya bahkan sulit diterima nalar. Namun boleh percaya boleh tidak, ritual-ritual khusus itu tetap dipertahankan hingga kini.

Advertisement

Nah, yuk sekarang kita lahap ada tujuh tradisi di sepak bola yang wajib kamu ketahui. Tapi tak semuanya langgeng karena mendapat larangan keras dari FIFA selaku otorita sepak bola dunia. Penasaran?

 

2 dari 8 halaman

Mural Wajah

1. Hampir di setiap pertandingan sepak bola, termasuk di Piala Dunia, kita selalu melihat banyak suporter yang melukis wajah dan kostum serta rambut dengan tema sesuai bendera negara masing-masing.

 

3 dari 8 halaman

Dari Paman Sam

2. Sorakan "Saya Percaya". Penggemar Amerika sangat identik dengan sorakan ini. Awalnya hanya teriakan "Saya percaya". Kemudian ada yang menambahkannya sehingga menjadi , "Saya percaya bahwa kita akan menang!".

Namun, tahukah Anda bahwa sorakan itu dimulai sebagai sorak-sorai football (American football)? Siswa persiapan angkatan laut Jay Rodriguez membuatnya pada tahun 1998 dan menggunakannya di pertandingan sepak bola serta bola basket di sekolah.

Lama kelamaan menjalar ke Akademi Angkatan Laut dan akhirnya ke tim nasional sepak bola mereka kala berlaga di pentas internasional.

 

4 dari 8 halaman

Sepak Bola Telanjang

3. Di Brasil ada istilan Sepak bola Minggu "telanjang". Apa itu? Penggemar di seluruh negeri keluar rumah dan memainkan apa yang disebut sepak bola pelada ("telanjang").

Di jalanan, di pantai, mereka bermain sepak bola di pelabuhan tanpa alas kaki dan dengan bola yang sudah usang. Selain tanpa alas kaki, beberapa di antaranya bahkan tak memakai kaus. Meski begitu, tradisi ini bisa menyatukan daerah yang satu dengan daerah yang lainnya.

 

5 dari 8 halaman

Burung Spesial

4. Raksasa Portugal, Benfica, punya dua maskot elang: Victory dan Glory. Dalam beberapa kesempatan partai kandang, kedua elang perkasa itu terbang masuk ke dalam stadion yang membuat ribuan fans sangat bergembira.

Pada laga Grup E Liga Champions 2021 antara Benfiva vs Dynamo Kiev di Estadio da Luz, Lisbon, Portugal, misalnya, sang elang terbang berputar-putar di dalam stadion sebelum duel dimulai. Percaya nggak percaya, di akhir pertandingan Benfica menang 2-0.

 

6 dari 8 halaman

Tukar Jersey

5. Bertukar jersey setelah pertandingan. Ini juga tradisi yang bertahan hingga kini. Meski terkadang laga berlangsung ketat dan keras, namun akhir pertandingan kedua tim saling bersalaman dan berpelukan bahkan bertukar jersey.

Ternyata, tradisi itu sudah dimulai sejak 1931, ketika Prancis mengalahkan Inggris untuk pertama kalinya. Tradisi itu kemudian menular pertama kali di Piala Dunia 1954.

 

7 dari 8 halaman

Bawang Putih

6. Siung bawang putih tak melulu untuk bumbu atau penyedap makanan semata. Bagi klub Spanyol, Deportivo La Coruna, bawang putih lebih dari itu.

Setiap kali laga kandang, pemain menaburkan siung bawang putih di sekitar lapangan dengan keyakinan bahwa mereka akan mengusir roh jahat. Hasilnya, dari 1991 hingga 2010 mereka tak pernah kalah setiap kali menjamu Real Madrid.

 

8 dari 8 halaman

Vuvuzela Menawan

7. Vuvuzela telah populer di kalangan tim dan penggemar Afrika sejak akhir 1980-an. Dari mana asalnya? Sebagian besar sejarawan percaya itu dimulai sebagai alat penyembuhan di gereja ketika para pemimpin memainkannya bersama drum selama kebaktian khusus.

Setelah penggunaannya yang luar biasa di Piala Dunia 2010 Afrika Selatan, FIFA akhirnya melarang keberadaan vuvuzela di Piala Dunia 2014.

Sumber: Al

 

Berita Terkait