Bola.com, Malang - Striker PSIS Semarang asal Portugal, Carlos Fortes, seakan tenggelam di Liga 1 musim ini. Dari 10 laga yang sudah dijalani PSIS, Carlos Fortes belum pernah dimainkan. Padahal pada musim lalu, Carlos Fortes jadi penyerang paling tajam ketika berseragam Arema FC.
Ketika bersama Arema FC pada musim pertamanya di Indonesia, Carlos Fortes menjadi pemain nomor kedua paling subur setelah Ilija Spasojevic dari Bali United. Ia sukses mencetak 20 gol dalam satu musim.
Pada Liga 1 musim ini, Carlos Fortes belum tampil bersama PSIS Semarang karena cedera hamstring yang berkepanjangan. Dia mengalami cedera ketika menjalani laga semifinal Piala Presiden 2022 melawan Arema FC yang musim lalu dibelanya pada 7 Juli 2022.
Artinya, sudah tiga bulan berlalu dan Carlos Fortes sempat menjalani pemulihan cedera di negara asalnya, Portugal. Namun, kini ia sudah kembali dan bergabung dalam sesi latihan PSIS.
Nasib yang Berbeda
Bisa dikatakan, Carlos Fortes memiliki nasib yang berbeda ketika bermain untuk Arema FC dan PSIS Semarang. Carlos Fortes sempat menjalani pemulihan di negaranya, Portugal. Namun, kini dia sudah kembali dan sudah bergabung dalam sesi latihan PSIS.
Bisa dikatakan Carlos Fortes memiliki nasib yang berbeda ketika bermain untuk Arema FC dan PSIS Semarang. Pada musim lalu, Carlos Fortes memiliki nasib yang lebih baik.
Dia tidak pernah mengalami cedera panjang, padahal dia sering jadi sasaran pelanggaran bek lawan, karena karakter bermainnya yang sering pamer skill individu.
Sementara di PSIS, justru Carlos Fortes mengalami cedera parah ketika menghindari mantan rekannya di Arema FC, Bagas Adi Nugroho.
Lambat Panas di Arema FC
Ketika bersama Arema FC, sebenarnya Carlos Fortes tidak langsung gacor. Dia menunggu sampai pekan kelima baru bisa mencetak gol, yaitu ketika melawan Persipura Jayapura.
Gol itu menjadi yang pertama baginya di Indonesia. Sebelumnya, Carlos Fortes kesulitan mencetak gol karena butuh waktu untuk bisa beradaptasi. Sebab dia tidak sempat mengikuti turnamen pramusim Piala Menpora 2021.
Fortes bergabung dengan Arema FC jelang kompetisi. Baru menjalani musim pertamanya di Liga 1, pemain berusia 27 tahun itu seperti masih berusaha memahami karakter lawan dan cara bermain timnya sendiri.
Namun, setelah mencetak gol ke gawang Persipura, Carlos Fortes seperti tidak terbendung. Dia sering mencetak gol-gol indah yang tidak terduga, baik dengan tendangan melengkung ketika melawan Persija Jakarta dan masih banyak lainnya.
Selalu di Posisi yang Tepat
Carlos Fortes bersinar justru ketika Arema FC tidak punya sosok playmaker atau gelandang serang. Jadi Arema FC lebih banyak melakukan serangan dari sektor sayap.
Selain itu, serangan balik Arema FC juga sangat berbahaya, karena Fortes ada di posisi yang tepat ketika tim asuhannya melakukan counter attack.
Fakta lain adalah Arema FC tidak bisa mencetak gol ketika Carlos Fortes absen.
Ada tiga pertandingan, di mana penyerang berambut gimbal itu tidak bisa dimainkan, yaitu melawan Persebaya Surabaya, Persikabo 1973, dan PSIS Semarang. Hasilnya Arema FC sekali kalah dan dua kali imbang.
Cedera Panjang Saat PSIS Mulai Ketergantungan
Ketika membela PSIS Semarang, Carlos Fortes punya nasib sebaliknya. Dia tak butuh waktu untuk adaptasi. Setiap uji coba dia selalu mencetak gol.
Saat di Piala Presiden 2021, Fortes mengoleksi 5 gol dan menduduki posisi kedua sebagai pemain tersubur. Padahal dia hanya tampil dalam 6 laga. Sedangkan Matheus Pato (Borneo FC) yang jadi top skorer turnamen itu mencetak 6 gol dari 9 laga.
Tentu beda ceritanya jika Fortes tidak mengalami cedera. Bisa saja dia mengantarkan PSIS ke final dan dia jadi pemain tersubur. Namun, justru Piala Presiden jadi titik balik baginya. Fortes mengalami cedera hamstring yang membuatnya absen dalam 10 laga awal Liga 1.
Padahal di PSIS, Fortes dapat banyak suplai bola matang ketimbang saat main di Arema FC. Bermain di PSIS dia ditemani Taisei Marukawa, Wawan Febrianto, dan nama lain yang sering memberikan assist kepadanya.
Sayang, Carlos Fortes jadi pesakitan justru saat PSIS ketergantungan kepada insting golnya. Selama dia absen, PSIS limbung. Kini mereka terdampar di urutan 13 dengan 11 poin, posisi yang jauh dari harapan. Tim ini baru mencetak 11 gol dari 10 pertandingan. Sangat minim. Sebab, PSIS tidak punya pelapis predator seperti Fortes.