Bola.com, Jakarta - Sebuah tuntutan diungkapkan Andik Wijaya, orang tua Daffa Fakhruddin Wijaya yang menjadi salah satu korban meninggal pada Tragedi Kanjuruhan.
Ia berharap agar pihak-pihak yang bertanggung jawab atas tragedi yang menelan lebih dari seratus korban jiwa dan ratusan korban luka itu tidak cuci tangan.
Andik menyebut, tak hanya enam orang tersangka yang harus bertanggung jawab atas terjadinya Tragedi Kanjuruhan.
Ada lagi pihak-pihak, menurut pria berusia 42 tahun tersebut, yang juga harus bertanggung jawab atas terjadinya tragedi ini.
"Menurut saya ada lagi yang harus tanggung jawab. Saat ini, semua saling lempar tanggung jawab. Semuanya cuci tangan," tukas Andik, Minggu (23/10).
Tak Lakukan Langkah Hukum
Andik mengaku tak akan melakukan langkah hukum atas meninggalnya sang putra sulung pada Tragedi Kanjuruhan. Namun, ia tetap berharap agar kasus ini diusut tuntas.
"Saya tidak akan menuntut. Saya hanya ingin putra saya tenang di sana. Namun, kami ingin agar kasus ini diusut tuntas," katanya.
Daffa sendiri menjadi satu dari 134 korban meninggal Tragedi Kanjuruhan sampai saat ini. Jasad bocah berusia 15 tahun tersebut sempat dibawa ke RS Teja Husada sebelum dibawa ke rumah duka untuk kemudian dikebumikan.
Tolak Autopsi
Lebih lanjut, Andik pun memastikan tak mengizinkan jasad putranya di ekshumasi dan diautopsi. Ia ingin agar anaknya tenang di alam baka.
"Kalau otopsi dan sebagainya, saya nggak mau. Kalau ada polisi minta pun, saya nggak mau. Namun, kalau usut tuntas, saya persilakan," tutur Andik.
Sumber asli: Bola.net
Disadur dari: Bola.net (Dendy Gandakusumah, Published 24/10/2022)