Bola.com, Jakarta - Adendum 'pertahanan terbaik adalah menyerang' tentu tidak sepenuhnya salah. Buktinya, Pep Guardiola sukses mempersembahkan banyak trofi untuk Barcelona, Bayern Munchen dan Manchester City dengan konsep tersebut.
Tetapi menafikan pertahanan hanya demi mencari gol tentu tak bisa dimaafkan. Apalagi dalam sepak bola modern dewasa ini yang menuntut kesempurnaan dalam bertahan dan menyerang.
Pelatih Timnas Indonesia Shin Tae-yong paham betul tak bisa memisahkan kedua lini tersebut. Pria asal Korea Selatan tersebut bahkan terlihat masih mencari solusi untuk menambal pertahanan yang kerap keropos.
Salah satu yang dilakukannya adalah melakukan naturalisasi kepada Jordi Amat dan Sandy Walsh. Sayangnya, kedua pemain tersebut masih belum bisa bermain lantaran proses naturalisasi yang dibutuhkan tak semudah yang diperkirakan.
Walaupun begitu, Timnas Indonesia masih memiliki sederet nama yang masih bisa diandalkan. Termasuk dari tim kelompok umur Indonesia U-17 dan U-20, berikut empat bek tangguh yang siap mengawal skuad Garuda.
Sulthan Zaky Pramana (PSM Makassar)
Saat sorotan lebih banyak mengarah kepada M. Iqbal Gwijangge. Perkembangan Sulthan Zaky Pramana justru lebih cepat ketimbang kompatriotnya di tim kelompok umur Indonesia U-17 tersebut.
Dengan postur tinggi besar, pemain yang masih berada di tim junior PSM Makassar ini sangat bisa diandalkan untuk bola-bola atas. Tak hanya itu, ia pun kerap melakukan intersep krusial untuk menghentikan serangan lawan.
Dengan usianya yang masih sangat belia, masa depannya di dunia sepak bola masih terbuka lebar. Adik sepupu Asnawi Mangkualam Bahar ini hanya perlu fokus mengasah kemampuannya dan meningkatkan konsistensi di setiap laga.
Muhammad Ferrari (Persija Jakarta)
Dari tim kelompok umur U-20, Indonesia memiliki sosok Muhammad Ferrari. Pemain yang baru saja diorbitkan ke tim senior Persija Jakarta ini melesat kemampuannya hingga mengamankan satu tempat utama.
Dengan menggunakan pola yang sama, Ferrari semakin berkembang di bawah arahan Thomas Doll. Sebagai bek tengah, ia terlihat makin percaya diri dan lebih tenang untuk pemain seusianya.
Tak heran bila Shin Tae-yong buru-buru mempromosikannya ke Timnas Indonesia. Ia pun telah mendapatkan caps perdananya setelah tampil kontra Curacao pada laga uji coba yang berlangsung akhir bulan lalu.
Fachruddin Wahyudi Aryanto (Madura United)
Di tengah proses regenerasi pemain yang dilakukan Shin Tae-yong di tim Merah Putih. Fachruddin Wahyudi Aryanto justru semakin mengokohkan posisinya di lini pertahanan Timnas Indonesia.
Pemain yang kini berusia 33 tahun itu awalnya sempat terabaikan. Tetapi hanya satu pertandingan saja untuk membuatnya terus menjadi andalan hingga saat ini.
Walaupun sudah tak lagi berusia muda, pemain yang memperkuat Madura United itu mengompensasinya dengan pengalamannya selama ini. Ia begitu pintar menempatkan posisi untuk menghadapi lawan-lawan yang lebih segar darinya.
Rachmat Irianto (Persib Bandung)
Satu nama yang tak boleh dilupakan di era Shin Tae-yong adalah Rachmat Irianto. Pemain yang kini memperkuat Persib Bandung itu bisa dikatakan pemain kesayangan sang pelatih dalam dua tahun terakhir.
Kelebihannya dalam memainkan berbagai posisi di pertahanan dan lapangan tengah membuatnya jadi kartu AS. Ia memberikan keleluasaan saat Timnas Indonesia hendak mengganti skema main saat pertandingan berlangsung.
Pemain yang akrab disapa Rian ini bisa dikatakan anak emas sang pelatih dalam dua tahun terakhir. Ia memainkan 21 penampilan, atau hanya dua kali saja absen dari skuad Indonesia.