5 Tim Dunia Dengan Komposisi Penyerang Ganas : Tajam....Setajam Silet

oleh Choki Sihotang diperbarui 24 Okt 2022, 08:29 WIB
Arsenal juara Liga Inggris 2003/2004 tanpa terkalahkan. Arsenal mampu menjuarai Liga Inggris untuk ketiga kalinya di era Premier League pada musim 2003/2004, sekaligus gelar terakhir mereka hingga kini. The Gunners mampu menjuarai musim tersebut tanpa sekalipun menderita kekalahan, 26 kali menang dan 12 kali imbang dari 38 laga dengan meraih total 90 poin. (AFP/Jim Watson)

Bola.com, Jakarta - Pada momen hari tuanya, Karim Benzema jutrus menorehkan pencapaian spektakuler. Striker Real Madrid dan Timnas Prancis itu menyabet Ballon d'Or 2022 setelah menyisihkan sederet bintang top lainnya, seperti Sadio Mane (Bayern Munchen) dan Kevin De Bruyne (Manchester City).

Benzema menuai apresiasi tinggi menyusul performa apiknya bersama Real Madrid musim lalu. Tak hanya membawa Real Madrid menjuarai La Liga dan Liga Champions 2021/2022, Benzema juga mengukuhkan dirinya sebagai pencetak gol terbanyak di dua kompetisi bergengsi tersebut. Di La Liga, dia mengepak 27 gol. Sedangkan di Liga Champions dia mendulang 15 gol.

Advertisement

 

2 dari 7 halaman

Spesial Banget

Pemain Real Madrid Karim Benzema mencium trofi Ballon d'Or 2022 sebelum pertandingan sepak bola Liga Spanyol antara Real Madrid dan Sevilla di Stadion Santiago Bernabeu, Madrid, Spanyol, 22 Oktober 2022. Gelar Ballon d’Or ini merupakan yang pertama bagi Benzema. (AP Photo/Manu Fernandez)

Ini tentu sangat spesial bagi Benzema, mengingat dia sudah tak muda lagi. Kala menerima penghargaan, Benzema sudah berusia 34 tahun. Dia menjadi pemain tertua kedua setelah pemain Inggris, Stanley Matthews, memenangkan Ballon d'Or pada 1956 di usia 41 tahun.

Sukses Benzema tentunya tak lepas dari kontribusi rekan setimnya, khususnya kolega di lini depan, yakni Federico Valverde dan Vinicius Junior. Ketiganya menjadi trisula yang sangat menakutkan, tak hanya di kompetisi domestik tapi juga zona Eropa.

Sukses tidaknya klub atau timnas memang sangat ditentukan apik tidaknya kerjasama pemain depan. Jauh sebelum trio Real Madrid, di bawah ini ada lima contoh gemilang kerja sama lini serang terbaik sepanjang sejarah.

 

3 dari 7 halaman

Liverpool - 1977-1984

Liverpool memenangkan turnamen zona Eropa sebanyak empat kali dalam sejarah panjang mereka di pentas internasional. Performa tersebut tak mudah, karena banyak kompetitor yang tak kalah berambisi.

Kunci dari keberhasilan raksasa Inggris ini adalah performa lini depan. Mereka memiliki beberapa tukang gedor nan mumpuni seperti Kenny Dalglish, Ian Rush, dan Kevin Keegan.

 

4 dari 7 halaman

Argentina - Piala Dunia 1986

Penyerang Argentina, Diego Maradona, mengangkat trofi Piala Dunia saat usai mengalahkan Jerman Barat pada laga final Piala Dunia 1986 di Meksiko, (29/6/1986). (Photo by - / AFP)

Tak diragukan lagi, satu di antara tim terhebat sepanjang masa adalah skuad Argentina yang tampil di Piala Dunia 1986. Selain Diego Maradona, Tim Tango yang kemudian keluar sebagai juara juga memiliki Jorge Valdano, Jorge Burruchaga, dan Hector Enrique.

Kuartet penggawa tersbeut berhasil mengobrak-abrik jantung pertahanan lawan dan kemudian menjadi legenda. Sampai sekarang, tak ada yang bisa mengimbangi penampilan mereka.

 

5 dari 7 halaman

Belanda - 1970-an

Pada 1970-an, Belanda merevolusi taktik sepak bola dengan gaya Total Football. Gaya permainan yang baru ditemukan itu membuat Belanda sangat ditakuti saat itu.

Dipelopori pelatih Rinus Michels dan kapten Johan Cruyff, Belanda memantapkan diri sebagai satu di antara pemilik tim penyerang terhebat di dunia. Mereka menembus final Piala Dunia 1974 dan 1978, namun gagal menjadi yang terbaik.

 

6 dari 7 halaman

Brasil - Piala Dunia 1970

Brasil bukan kekauatan baru di Piala Dunia. Namun, di edisi 1970, mereka punya penyerang yang sangat mematikan. Pele, Jairzinho, Tostao, Rivelino, dan Carlos Alberto membuat Tim Samba sangat tangguh kala itu.

Jairzinho mencetak gol disepanjang turnamen. Pele, dengan skilnya yang luar biasa, menghancurkan pertahanan lawan. Di final, mereka menggiling Italia 4-1. Carlos Alberto mencetak satu gol terbesar yang pernah ada di sepak bola.

 

7 dari 7 halaman

Arsenal - Musim 2003/2004

Meski tak pernah lagi mengangkat trofi Liga Inggris, namun Arsenal pernah sangat ditakuti pada musim 2003/2004. Ketika itu, armada Arsene Wenger punya tim 'Invincibles' yang begitu fenomenal.

Tiga penyerang yang mereka punya, yakni Thierry Henry, Robert Pires, dan Freddie Ljungberg menjadi teror yang mengerikan bagi lawan. Tak hanya di kompetisi domestik, mereka juga buas di zona Eropa. Satu di antara pertandingan terhebat kala mereka mengalahkan Inter Milan 5-1 di San Siro.

Sumber: Sportskeeda

Berita Terkait