Bukti Tak Makan Gaji Buta Nih, 5 Pelatih Bergaji Selangit di Piala Dunia 2022

oleh Choki Sihotang diperbarui 24 Okt 2022, 09:50 WIB
Untuk memecah kebuntuan, Gareth Southgate melakukan pergantian pemain dengan menurunkan Jack Grealish dan Marcus Rashford untuk menggantikan Phil Foden dan Harry Kane. (Facundo Arrizabalaga/Pool via AP)

Bola.com, Jakarta - Tak hanya pemain, para pelatih dari 32 negara juga bakal kerja ekstra keras di Piala Dunia 2022 Qatar. Sebagai juru taktik, pelatih buka sekadar bertugas menjaga kekompakan tim, tapi membawa skuadnya meraih kemenangan.

Berstatus pelatih, terlebih di pentas seketat Piala Dunia, jelas sulit dan penuh tekanan. Oleh karena itulah, masing-masing negara rela merogoh kocek dalam untuk memberikan gaji tinggi kepada pelatih mereka.

Advertisement

Dari sekian banyak pelatih yang akan berada strategi di Qatar, lima di antaranya bergaji selangit. Siapa saja kelima taktisi yang bikin iri itu?

 

2 dari 6 halaman

Louis van Gaal (Belanda)

Louis van Gaal memiliki karier manajerial yang cukup termasyhur. Dia berusia 71 tahun sekarang dan ini akan menjadi Piala Dunia terakhir bagi mantan manajer Manchester United dan Barcelona itu.

Van Gaal melakukan pekerjaan yang baik dengan tim nasional Belanda sejak kembali dipercaya pada Agustus 2021. Dia mengambil alih kepelatihan setelah Frank de Boer mengundurkan diri menyusul penampilan buruk Belanda di Euro 2020.

Punya target juara Piala Dunia 2022, Van Gaal digaji 2,5 juta pounds per tahun.

 

3 dari 6 halaman

Tite (Brasil)

Adenor Leonardo Bacchi, biasa dipanggil Tite, adalah seorang pelatih tim nasional Brasil. Tite yang tahun ini menginjak usia 60 tahun berhasil membawa Tim Samba berlaga di Piala Dunia 2022 dan tergabung di Grup G bersama Swiss, Serbia, dan Kamerun. (AFP/Karim Sahib)

Dia menjadi pelatih kepala sejak 2016. Dia memenangkan Copa America 2019 dan sudah menyatakan akan mundur sebagai pelatih usai Piala Dunia 2022.

Jadi, Piala Dunia 2022 adalah pesta terakhir Tite bersama Selecao. Kali terakhir Brasil menjadi juara dunia terjadi pada Piala Dunia 2002. Jadi, bisa dibayangkan betapa beratnya misi Tite.

Meski begitu, Tite masih bisa tidur pulas karena bayaran yang dia terima sangat fantastis yakni 3 juta pounds per tahun.

 

4 dari 6 halaman

Didier Deschamps (Prancis)

Didier Deschamps. Eks gelandang berusia 53 tahun yang pensiun pada Juli 2001 bersama Valencia dan sejak Juli 2012 dipercaya membesut Timnas Prancis ini tercatat sebagai peraih 3 gelar scudetto saat berseragam Juventus. Ketiganya diraih pada musim 1994/1995, 1996/1997 dan 1997/1998. Ia juga sempat dipercaya menakhodai juventus selama semusim saat bermain di Serie B pada musim 2006/2007 akibat kasus Calciopoli dan sukses mengembalikan Juventus ke Serie A usai menjuarai Serie B pada musim tersebut. (AFP/Paco Serinelli)

Empat tahun lalu di Rusia, Deschamps mempersembahkan gelar juara Piala Dunia 2018 bagi Prancis. Di Qatar nanti, Les Bleus juga masuk unggulan.

Hanya saja, mereka tak bisa diperkuat dua pilarnya yang masih berkutat dengan cedera yakni N'Golo Kante dan Paul Pogba. Guna menenangkan pikiran sang pelatih, Prancis mengalokasikan anggaran sebesar 3,2 juta pounds per tahun bagi Deschamps.

 

5 dari 6 halaman

Gareth Southgate (Inggris)

Seusia pesta akbar 1966, Inggris tak pernah lagi juara. Namun, empat tahun lalu di ajang Piala Dunia 2018, Tiga Singa melakukan gebrakan dahsyat. Sempat diragukan, Inggris justru melangkah hingga ke semifinal dan akhirnya finis di peringkat keempat.

Sukses itu berlanjut ke Euro 2020, dimana mereka mampu menembus final. Pencapaian luar biasa itu tak lepas dari sentuhan magis Southgate selaku nakhoda tim. Kini, di Rusia, rakyat dan pendukung Inggris juga berharap banyak kepadanya.

Demi prestasi tertinggi, pemerintah Inggris memanjakan Southgate dengan gaji menggiurkan 4,9 juta pounds per tahun.

 

6 dari 6 halaman

Hansi Flick (Jerman)

Pelatih Jerman, Hansi Flick menginstruksikan pemainnya saat bertanding melawan Armenia pada pertandingan grup J Kualifikasi Piala Dunia 2022 di stadion Mercedes-Benz Arena di Stuttgart, Jerman, Senin (6/9/2021). Jerman atas Armenia 6-0. (AP Photo/Matthias Schrader)

Pada musim 2019/2020, Flick meraih treble kontinental bersama Bayern Munchen. Dia kemudian mengambil alih tim nasional Jerman dan telah melewati masa-masa sulit di awal tugasnya. Di bawahnya, Die Mannschaft tak terkalahkan dalam 10 pertandingan pertamanya.

Flick mengusung misi nan berat ke Qatar. Dia harus bisa mengembalikan Panser Eropa ke jalur juara. Memori buruk di Piala Dunia 2018 jangan sampai terulang. Saat itu, Jerman yang berstatus juara bertahan terpuruk di fase grup.

Nah, guna memuluskan misi, PSSI-nya Jerman rela mengguyur Flick dengan pendapatan menggiurkan yakni 5,5 juta pounds per tahun.

Sumber: Sportskeeda

Berita Terkait