Bola.com, Malang - Jumlah korban meninggal dunia Tragedi Kanjuruhan bertambah lagi. Minggu (23/10/2022) sekitar pukul 22.50, Farzah Dwi Kurniawan menghembuskan nafas terakhir di RSSA Kota Malang.
Pemuda 20 tahun itu terakhir dapat perawatan di ruang Incovit (ruangan untuk pasien Covid-19). Sebab, korban sempat dinyatakan positif.
Namun jenazah dikebumikan secara normal di tempat pemakaman umum, Sudimoro, Kota Malang. Dari keterangan paman korban, Arifin Candra, kondisi keponakannya memang naik turun.
Farzah sempat keluar dari ICU. Namun beberapa hari berselang dirawat intensif kembali. "Saya juga kurang mengetahui terkait Covid-19 itu. Karena saya tidak ikut ke rumah sakit semalam."
"Tapi saya lihat jenazahnya bersih tidak ada luka. Hanya bekas infus saja," terangnya.
Baru Sekali ke Stadion
Lebih lanjut, dia mengakui jika Farzah baru kali ini melihat langsung Arema bermain di Stadion Kanjuruhan. Karena teman-teman sebayanya di daerah Sudimoro, Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang menyaksikan laga Arema melawan Persebaya pada 1 Oktober lalu.
"Anaknya pendiam. Tidak pernah keluyuran. Baru kali ini ikut nonton Arema FC dengan teman-teman satu kampung. Sekitar 9 orang yang nonton. Kondisi teman-temannya yang lain baik-baik saja," sambungnya.
Sosok Cerdas
Farzah sendiri dikenal sosok yang cerdas di lingkungan keluarga dan kampus. Dia tercatat sebagai mahasiswa di Fakultas Teknik Sipil Universitas Muhammadiyah Malang.
Di kampus, Farzah menjadi asisten labolatorium gambar di fakultas. "Dia anak yang pintar," lanjut pamannya.
Sebuah pukulan bagi keluarga korban karena kehilangan Farzah. Dalam keluarganya, dia merupakan anak kedua dari pasangan
"Dia cuma dua bersaudara. Anak kedua dari Pak Arifin dan Ibu Yuyun. Anak pertamanya perempuan," imbuhnya.
Penghormatan Terakhir
Saat dikebumikan, banyak Aremania yang ikut memberikan penghormatan terakhir di rumah duka sampai pemakaman. Mayoritas Aremania remaja dari sekitar rumah dan kampus yang datang melakukan takziah.
“Kalau soal langkah hukum atau tindak lanjut, kami serahkan ke tim Arema yang mengurusi tragedi ini," tegasnya.