Bola.com, Jakarta - Bersiaplah menyambut Piala Dunia 2022 Qatar. Sekejap lagi, tepatnya mulai 20 November mendatang, masyarakat seluruh dunia akan sama-sama menyaksikan duel-duel seru yang melibatkan para bintang atawa debutan.
Seperti edisi-edisi sebelumnya, Piala Dunia 2022 juga bakal menyuguhkan ragam drama dan kejutan. Empat tahun lalu, saat pesta bola terakbar empat tahunan dihelat di Rusia, dunia digegerkan dengan tersingkirnya Jerman.
Juara 2014 tersingkir secara tragis di fase grup. Piala Dunia 2018 menjadi satu di antara momen tergelap Panser Eropa di kenduri tertinggi.
Teman Jerman
Jerman bukanlah contoh pertama dan percayalah bukan pula yang terakhir. Selalu ada kejutan di palagan balbalan.
Nah, sembari menanti drama atau kejutan yang bakal terjadi di Qatar, kita menoleh ke belakang dulu sejenak yuk. Ini kisah tentang petaka gol di menit-menit akhir pertandingan.
Robbie Keane (vs Jerman, 2002)
Republik Irlandia maju tak gentar. Mereka siap lahir batin bertempur melawan Jerman. Pada laga pembuka Grup E, Irlandia hanya mampu bermain imbang 1-1 kontra Kamerun.
Sementara itu, Jerman, menang telak 8-0 atas Arab Saudi. Irlandia di ujung tanduk. Memasuki menit ke-90, mereka tak juga bisa menyamakan skor.
Jerman unggul 1-0 lewat Miroslav Klose pada menit ke-19. Meski begitu, Irlandia tak mau tunduk.
Dan... gol yang sangat dinanti akhirnya hadir juga. Robbie Keane menyelamatkan negaranya dari kekalahan sekaligus membuyarkan kemenangan Jerman via gol balasan pada menit ke-92.
Freddy Rincon (vs Jerman Barat, 1990)
Pada edisi ini, Jerman Barat memang tampil sebagai jagoannya. Di final, mereka menggebuk Argentina. Namun, Jerman Barat pulang dari Italia dengan sebuah kisah sedih.
Hal itu berlatar kala mereka bersua Kolombia di fase Grup D. Jerman Barat yang unggul lebih dulu lewat lesakan Pierre Littbarski akhirnya harus puas bermain imbang 1-1. Mereka tersentak ketika Kolombia, melalui Freddy Rincon, mencetak gol balasan pada menit ke-93.
Georgios Samaras (vs Pantai Gading, 2014)
Pantai Gading merinding, seakan tak percaya apa yang baru saja terjadi. Pelanggaran yang terjadi pada tiga menit injury time babak kedua, membuat mereka diganjar penalti.
Georgios Samaras, penyerang Yunani, dengan senang hati maju sebagai eksekutor. Tak ada kesulitan, Samaras menjalankan tugasnya dengan sempurna.
Walhasil, Pantai Gading rubuh 2-1. Kekalahan di laga pamungkas Grup C itu membuat Didier Drogba dkk angkat koper lebih cepat. Yunani sendiri melaju ke babak 16 besar, yang akhirnya dijegal Kosta Rika.
Klaas-Jan Huntelaar (vs Meksiko, 2014)
Louis van Gaal gelisah. Duel melawan Meksiko di babak 16 besar Piala Dunia 2014 sebentar lagi tamat. Namun kedudukan masih saja sama kuat 1-1.
Van Gaal lalu melirik ke bangku cadangan dan memasukkan Klaas-Jan Huntelaar pada menit ke-76. Keputusan jitu, karena Huntelaar tampil sebagai pahlawan.
Striker yang saat itu bermain untuk Schalke 04 menjadi penentu kemenangan setelah sukses mengeksekusi penalti pada menit ke-94. Prittt...Belanda menang 2-1.
Kennet Andersson (vs Rumania, 1994)
Duel perempatfinal Piala Dunia 1994 ini harus berakhir via adu penalti. Rumania menang 5-4 atas Swedia. Rumania bisa memenangkan perang lebih cepat, karena hingga menit ke-101 mereka unggul 2-1.
Tapi, memasuki menit ke-115, Swedia menyamakan kedudukan melalui Kennet Andersson. Bentrok yang menguras tenaga itu memasuki fase tos-tosan. Beruntung, nasib baik berpihak kepada Gheorghe Hagi dkk.
Sumber: Sportskeeda
Baca Juga
Kejutan, Kode Keras Erick Thohir Tegaskan Rela Mundur dari Ketum PSSI, jika...
Panas Usai Dihajar Jepang, Ini 5 Hot News Timnas Indonesia yang Bikin Perasaan Fans Campur Aduk : Curhat Kevin Diks sampai Ancaman Evaluasi
Bikin Geger, Pengakuan Shin Tae-yong dan Sindiran Keras Malaysia Setelah Timnas Indonesia Disikat Jepang, Ini 5 Hot News Tim Garuda