Rapor Tidak Mengesankan Pratama Arhan Bersama Tokyo Verdy: Yuk Tengok Nasib Pemain Indonesia Lainnya di Liga Indonesia

oleh Hendry Wibowo diperbarui 25 Okt 2022, 09:45 WIB
Timnas Indonesia - Ilustrasi Pratama Arhan (Bola.com/Adreanus Titus)

Bola.com, Jakarta - Klub yang diperkuat Pratama Arhan, Tokyo Verdy menutup pekan terakhir J-League 2 2022 dengan manis. Tokyo Verdy meraih kemenangan 2-0 saat menjamu Okayama di Ajinomoto Stadium, akhir pekan lalu.

Dua gol kemenangan Verdy pada laga itu dicetak oleh Keito Kawamura pada menit ke-35. Ryogo Sato menggenapkan kemenangan Tokyo Verdy pada menit ke-64.

Advertisement

Tokyo Verdy dan J2 League menarik perhatian penggemar sepak bola Indonesia. Pada Februari 2022 lalu, mereka mamastikan merekrut talenta muda Indonesia, Pratama Arhan.

Banyak harapan yang muncul dari publik sepak bola nasional untuk Arhan saat itu. Apalagi kala itu Arhan baru saja tampil apik bersama Timnas Indonesia dan PSIS Semarang.

 

2 dari 6 halaman

Hanya Dimainkan Sekali

Pratama Arhan debut di Tokyo Verdy (Dok J League)

Namun, apa yang diharapkan publik itu sampai sekarang tidak terjadi. Hingga akhir musim, Pratama Arhan hanya sekali dimainkan oleh Tokyo Verdy.

Itu terjadi pada laga pekan ke-25 yang berlangsung pada 7 Juni 2022 lalu. Saat itu, Arhan dimainkan selama satu babak atau 45 menit sebagai winger kanan.

Pada artikel ini, Bola.com mengajak pembaca mengetahui seperti apa nasib pemain Indonesia pernah merumput di Liga Jepang. Yuk scroll ke bawah untuk mengetahuinya. 

3 dari 6 halaman

1. Ricky Yacobi

Penyerang Ricky Yakobi saat melatih di salah satu lapangan di Jakarta. Ricky Yacobi mendadak terkapar di lapangan usai mencetak gol dan hendak berselebrasi. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Ricky Yacobi menjadi pioner pemain Indonesia di Liga Jepang. Ia pernah teken kontrak di Matsushita Electric FC, klub yang sekarang dikenal dengan nama Gamba Osaka.

Kemampuan Ricky Yacobi saat memperkuat Arseto Solo terdengar hingga ke Jepang. Terutama setelah mendapatkan trofi juara Galatama musim 1987.

Namun, kontrak yang ditandatangani pada 1988 itu berlangsung singkat. Adaptasi Ricky Yacobi dengan iklim Jepang berjalan lambat. Akhirnya setelah enam laga dengan mencetak satu gol, ia pulang ke Indonesia.

4 dari 6 halaman

2. Irfan Bachdim

Pemain Persis Solo, Irfan Haary Bachdim (kiri) berebut bola dengan pemain PSIM Yogyakarta, Beny Wahyudi saat matchday ke-8 Grup C Liga 2 2021 antara Persis Solo melawan PSIM Yogyakarta di Stadion Manahan, Solo, Senin (15/11/2021). (Bola.com/Bagaskara Lazuardi)

Begitu lama tidak ada pemain Indonesia dikontrak klub Jepang, akhirnya muncul Irfan Bachdim. Pemain berdarah campuran Indonesia-Belanda ini direkrut Ventforet Kofu pada 2014.

Namun di klub tersebut, Irfan Bachdim tidak pernah dapat kesempatan bermain. Pada 2015, datang tawaran dari Consadole Sapporo.

Di klub itu, Irfan Bachdim berhasil jadi pemain utama. Ia mencatat 95 pertandingan dengan mencetak 12 gol.

Namun, musim 2016 tidak berjalan mulus karena Irfan Bachdim hanya dapat sedikit jam bermain. Setelah itu, ia pulang ke Indonesia dan gabung dengan Bali United.

5 dari 6 halaman

3. Stefano Lilipaly

Winger Borneo FC Samarinda, Stefano Lilipaly merayakan gol yang ia cetak ke gawang PSS Sleman dalam laga leg kedua semifinal Piala Presiden 2022 di Stadion Segiri, Samarinda, Kalimantan Timur, Senin (11/7/2022) (Dok. Borneo FC Samarinda)

Sebelum menjadi pemain naturalisasi Indonesia, Stefano Lilipaly lebih dulu beredar di Liga Jepang. Ia memperkuat Consadole Sapporo pada 2014.

Sayangnya, kesempatan pada musim itu tidak berjalan mulus. Stefano Lilipaly hanya bermain sebanyak dua kali.

Pada 2015, ia memutuskan kembali ke Belanda dan bergabung dengan Telstar. Dua musim setelah itu, Stefano Lilipaly diboyong Bali United dan dalam perjalanannya menjadi Warga Negara Indonesia (WNI).

6 dari 6 halaman

Banyak yang Trial tapi Gagal

Jika hitungannya pemain asal Indonesia hanya sekadar mengikuti trial atau seleksi, jumlahnya relatif banyak di Liga Jepang.

Misalnya, Andik Vermansah di Ventforet Kofu, Syakir Sulaiman (Ehime FC), Gavin Kwan Adsit (FC Tokyo), dan Ryuji Utomo (Jubilo Iwata).

Namun, mereka semua gagal mendapatkan kontrak. Hanya pengalaman berlatih bersama yang didapat.

Berita Terkait