Bola.com, Jakarta - Tiga klub Liga 1 2022/2023 sudah meminta Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) kepada PT Liga Indonesia Baru (LIB). Ketiganya adalah Persebaya Surabaya, Persis Solo, dan PSIS Semarang.
Persebaya, Persis, dan PSIS merasa RUPSLB PT LIB harus segera digelar untuk membahas nasib dan kelanjutan Liga 1.
PT LIB telah menghentikan kompetisi selama tiga pekan lebih sejak 2 Oktober 2022 buntut dari tragedi Kanjuruhan.
Persebaya dan Persis bahkan telah mengirimkan surat kepada PT LIB untuk mengajukan RUPSLB PT LIB berdasarkan pemberitaan di situs Persebaya pada Senin (24/10/2022).
Penjelasan RUPSLB
Merujuk Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas yang tertera dalam Bab VI Rapat Umum Pemegang Saham, RUPS lainnya atau RUPSLB dapat digelar setiap waktu berdasarkan kebutuhan untuk kepentingan perseroan.
RUPSLB dapat mengubah susunan direksi, dewan komisaris, nama, tempat kedudukan, hingga jangka waktu berdirinya perseroan yang mengharuskan persetujuan dari para pemegang saham.
Dalam pembagiannya, 99 persen saham PT LIB dipunyai oleh 18 klub Liga 1 dan 1 persen milik PSSI yang berstatus golden share.
Dinukil dari Sahamu, golden share atau saham istimewa mempunyai hak lebih ketimbang pemegang saham lainnya terutama dalam proses penunjukkan direksi perusahaan.
Sikap Persebaya
Selain RUPSLB PT LIB, Persebaya dan Persis juga telah bersurat ke PSSI untuk meminta Kongres Luar Biasa (KLB) PSSI.
"Kami merasa diselenggarakannya RUPSLB PT LIB adalah justru yang paling penting saat ini," ujar pemegang saham Persebaya, Azrul Ananda dinukil dari laman klub.
"Sebab, klub-klub semua harus mau duduk bersama membahas kepastian kompetisi. Semoga klub-klub lain bisa melakukan hal yang sama supaya RUPSLB PT LIB bisa segera digelar," jelasnya.
Permintaan PSIS
Sementara itu, CEO PSIS Semarang yang juga anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI, Yoyok Sukawi mendukung tuntutan RUPSLB PT LIB.
"PSIS mendorong kepada PT LIB untuk melakukan RUPSLB demi kejelasan dan nasib Liga 1," imbuh Yoyok Sukawi dalam situs klub.
"Karena sebagai klub peserta, kelanjutan kompetisi adalah hal yang sangat penting," imbuh pria yang juga anggota Komisi X DPR RI tersebut.
Keterangan Yoyok Sukawi
"Namun, kompetisi juga harus berjalan dengan penuh transformasi dan perbaikan-perbaikan seperti yang saat ini tengah disusun oleh Satgas Transformasi Sepak Bola Indonesia," kata Yoyok Sukawi.
"Sepak bola Indonesia harus kembali berjalan jauh lebih baik daripada sebelumnya," imbuh Yoyok Sukawi, yang juga merangkap posisi sebagai Ketua Asosiasi Provinsi (Asprov) Jawa Tengah (Jateng) tersebut.