Bola.com, Jakarta - Manajemen Madura United melakukan kebijakan baru di saat nasib lanjutan Liga 1 masih belum jelas sebagai imbas dari Tragedi Kanjuruhan, 1 Oktober 2022 lalu.
Kebijakan ini menyangkut kerjasama dan kelangsungan hubungan antara manajemen, sponsor, dan elemen tim seperti jajaran pelatih serta pemain Madura United. Kesepakatan itu dituangkan dalam adendum kontrak yang diteken semua pihak terkait.
Adendum kontrak sebuah kewajaran dan sering dituangkan dalam klausul dalam perjanjian kerja sama di klub-klub Indonesia. Di awal 2020 lalu, ketika Pandemi COVID-19 merebak, PSSI dan PT LIB mengimbau pengelola klub melakukan restrukturisasi gaji yang dituangkan di adendum kontrak.
Situasi kompetisi yang saat ini masih abu-abu tampaknya jadi alasan bagi Madura United. "Ketidakjelasan kompetisi membuat pemain dan sponsor mengalami kekhawatiran," bunyi kalimat pembuka yang diunggah akun Instagram resmi klub @madurainted.fc, Selasa (25/10/2022).
Rancang Beberapa Skenario
Selanjutnya akun tersebut mengungkapkan bahwa sudah ada komunikasi dengan seluruh elemen di tim.
"Kami dalam lima hari ini mengajak bicara pemain, pelatih, sponsor, dan mendiskusikan sejumlah skenario agar mereka memiliki kepastian hukum, atas kepastian hak dan kewajiban".
Saling Mengerti
Berbagai pihak yang ada di elemen klub Madura United ternyata saling mengerti dengan kondisi yang ada saat ini. Sehingga tidak ada pihak yang merasa keberatan dengan keputusan yang diambil.
"Alhamdulillah, semua pemain setuju, pelatih tak keberatan, sponsor memberikan dispensasi dan pemahaman. Semua bersedia berkorban, kami sepakati sejumlah skenario jika kompetisi lanjut, tunda, dan atau batal, semua kami bicarakan dan sepakati dalam satu 'Adendum Perjanjian Kontrak".
Kebersamaan
Madura United menegaskan bahwa tidak ada pihak yang merasa diuntungkan dengan solusi yang ditentukan. Namun lebih kepada sama-sama menghadapi persoalan yang ada.
"Madura United tak ingin ketidakpastian ini membuat semua pihak khawatir, kita hadapi musibah ini secara bersama, kita berkorban bersama, kita sedih bersama. Itulah kebersamaan yang baik antara klub, pemain, tim pelatih, dan sponsor".
Harapan Besar
Manajemen Madura United menutup pengumuman itu dengan ucapan terima kasih kepada semua pihak.
"Terima kasih kepada semua pemain dan pelatih atas pengertian dan empati yang diberikan melalui pengorbanan hak yang terkurangi. Semoga hal ini cepat selesai dan kompetisi bisa kembali diputar".