Surati PSSI, Ini 6 Tuntutan dari Persis Solo yang Jadi Fokus dalam KLB

oleh Aryo Atmaja diperbarui 26 Okt 2022, 05:00 WIB
Menpora RI, Zainudin Amali, Ketua PSSI, Mochamad Iriawan, Pemilik Rans Cilegon FC, Raffi Ahmad dan Pemilik Persis Solo, Kaesang Pangarep, foto bersama saat Kongres PSSI di Hotel Raffles, Jakarta, Sabtu (29/5/2021). (Foto: Bola.com/M Iqbal Ichsan)

Bola.com, Solo - Persis Solo menjadi salah satu tim Liga 1 2022/2023 yang menyuarakan Kongres Luar Biasa alias KLB PSSI. Bersama Persebaya Surabaya, kedua tim berkeinginan adanya transformasi di sepak bola Indonesia setelah tragedi Kanjuruhan.

Sebelumnya, Persebaya Surabaya dan Persis Solo sepakat untuk berkirim surat kepada PSSI untuk menuntut KLB PSSI dan kepada PT LIB untuk mendesak RUPSLB PT LIB.

Advertisement

Perihal KLB PSSI, Persebaya dan Persis merasa bahwa keputusan tersebut untuk kebaikan sepak bola secara menyeluruh. Kubu Persis secara resmi telah mengirimkan surat kepada Ketua Umum PSSI, Selasa (25/10/2022).

“Sehubungan dengan pernyataan resmi klub pada 7 Oktober 2022 dan keterangan laporan Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) Tragedi Kanjuruhan pada 14 Oktober 2022, PT. Persis Solo Saestu (PERSIS) menganggap bahwa federasi dan operator liga belum memenuhi tanggung dan tuntutan yang telah disampaikan oleh PERSIS dan TGIPF. Sebagai bentuk pertanggungjawaban, PERSIS meminta kepada PSSI untuk melakukan Kongres Luar Biasa (KLB) selambat-lambatnya 30 hari setelah surat ini dikirim,” demikian awalan surat yang dikirimkan Persis Solo untuk PSSI.

2 dari 5 halaman

Tuntutan dalam Pelaksanaan KLB

Pemilik Persis Solo, Kaesang Pangarep, saat menghadiri Kongres PSSI di Hotel Raffles, Jakarta, Sabtu (29/5/2021). (Foto: Bola.com/M Iqbal Ichsan)

Dalam surat tersebut, Persis Solo juga memberikan beberapa tuntutan yang harus dibahas pada saat pelaksanaan KLB PSSI nanti.

Adapun poin-poin tuntutan dari PERSIS yang harus dibahas di dalam KLB adalah:

1. Pengusutan tuntas Insiden Kanjuruhan, termasuk pelaksanaan proses hukum dan pertanggungjawaban moral sesuai dengan rekomendasi dari TGIPF. Siapapun yang bertanggungjawab, harus segera diproses hukum tanpa tebang pilih dan transparan.

2. Memberikan hak ganti kerugian kepada seluruh korban insiden Kanjuruhan, sekaligus jaminan keselamatan dan keamanan bagi para saksi untuk memberikan keterangan dalam proses hukum.

3. Mereformasi jajaran kepengurusan Komite Eksekutif dengan sosok yang berintegritas, profesional, bertanggungjawab, dan bebas dari konflik kepentingan.

4. Mengganti direktur operator liga yang kini berstatus sebagai tersangka, agar bisa fokus pada penyelesaian proses hukum.

5. Amandemen statuta yang isinya bertentangan dengan prinsip-prinsip tata kelola organisasi yang baik. Statuta PSSI harus menjadi pedoman yang memiliki prinsip menyelamatkan kepentingan publik/ keselamatan rakyat (salus populi suprema lex esto).

6. Menuntut Asosiasi Provinsi (ASPROV) untuk tidak sekadar menginduk pada keputusan pusat, tapi juga memiliki program kerja yang konkret dan terlibat aktif dalam pengembangan ekosistem sepakbola di wilayah yang dinaungi.

“Demikian surat ini kami sampaikan, selanjutnya PERSIS berharap agar tuntutan tersebut di atas bisa dipenuhi Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) melalui KLB demi sepak bola nasional yang lebih baik dan bermartabat,” bunyi di akhir surat yang ditandatangani Dirut Persis Solo, Kaesang Pangarep.

3 dari 5 halaman

Demi Kebaikan Sepak Bola

Persebaya dan Persis Solo kompak minta Kongres Luar Biasa PSSI. (Persebaya).

Mengenai KLB PSSI, Persebaya dan Persis merasa bahwa keputusan tersebut untuk kebaikan sepak bola secara menyeluruh.

Tim Bajul Ijo berpijak kepada tragedi yang merenggut dua nyawa ketika berhadapan dengan Persib Bandung di Piala Presiden 2022 pada 17 Juni 2022.

Selain itu, tragedi Kanjuruhan pada 1 Oktober 2022 sesudah laga Arema FC kontra Persebaya dianggap Persebaya Surabaya sudah "memukul kita semua".

4 dari 5 halaman

RUPSLB PT LIB

Pemilik Saham Persebaya, Azrul Ananda. (Bola.com/Aditya Wany)

Persebaya dan Persis juga kompak mendesak RUPSLB PT LIB demi menentukan nasib Liga 1 yang sudah berhenti selama tiga pekan lebih.

"Kami merasa diselenggarakannya RUPSLB PT LIB adalah justru yang paling penting saat ini," ujar Azrul Ananda dinukil dari laman klub.

"Sebab, klub-klub semua harus mau duduk bersama membahas kepastian kompetisi. Semoga klub-klub lain bisa melakukan hal yang sama supaya RUPSLB PT LIB bisa segera digelar," jelasnya.

5 dari 5 halaman

Yuk Tengok Posisi Tim Favoritmu di Klasemen Liga 1

Berita Terkait