Starting XI Pemain Terburuk di Piala Dunia 2018 : Yuk Tebak, Ada atau Tidak Pemain MU, Barcelona dan Real Madrid ?

oleh Choki Sihotang diperbarui 25 Okt 2022, 22:00 WIB
Robert Lewandowski (kanan) tampil melempem pada perhelatan Piala Dunia 2018.

Bola.com, Jakarta - Bersiaplah menyambut keseruan Piala Dunia 2022. Ragam laga dan sejuta aksi pemain-pemain top dari 32 negara bakal tersaji dari Qatar, terhitung mulai 20 Desember mendatang.

Selain Lionel Messi (Argentina), Cristiano Ronaldo (Portugal), dan Karim Benzema (Prancis), kita juga bakal menyaksikan permainan sederet intang lainnya. Mereka antara lain Harry Kane (Inggris), Luka Modric (Kroasia), Neymar (Brasil), serta Kevin de Bruyne (Belgia).

Advertisement

Deretan debutan pemain muda juga ikut menyemarakkan pesta bola terakbar empat tahunan kali ini. Di antaranya adalah Pedri (Spanyol), Antony (Brasil), Jamal Musiala (Jerman), Phil Foden (Inggris), Eduardo Camavinga (Prancis), serta bintang Liverpool asal Uruguay, Darwin Nunez.

 

2 dari 13 halaman

Nama Besar

Semoga semua pemain yang disebutkan tadi bisa memberikan kontribusi besar bagi negaranya masing-masing dalam perburuan gelar juara dunia. Berkaca dari empat tahun lalu di Rusia, tak sedikit pemain bintang yang justru tampil melempem di Piala Dunia 2018.

Kondisi itu jelas sangat menyesakkan, mengingat nama besar mereka diharapkan bisa mendongkrak performa tim. Namun, nyatanya, malah sebaliknya. Berikut ini 11 pemain yang dianggap gagal total di Piala Dunia 2018 silam.

 

3 dari 13 halaman

Kiper: David de Gea (Spanyol)

Penjaga gawang Spanyol David De Gea melakukan penyelamatan di depan pemain Maroko, Mbark Boussoufa saat pertandingan Piala Dunia 2018 di Stadion Kaliningrad, Rusia (25/6). (AP/Michael Sohn)

Di edisi ini, Spanyol hanya mampu bertahan hingga babak 16 besar. Mereka dijegal tuan rumah Rusia via adu penalti yang berakhir dengan kekalahan 3-4. Satu di antara pemain yang paling disorot adalah De Gea.

Kaya pengalaman di Premier League bersama Manchester United ternyata tak membawa dampak signifikan bagi Tim Matador. Pada fase sebelumnya, yakni pembuka Grup B kontra Portugal, De Gea tampil memalukan.

Sempat berbalik unggul 3-2, La Furia Roja harus puas bermain imbang 3-3 setelah gawang De Gea dijebol Cristiano Ronaldo di menit-menit akhir pertandingan.

 

4 dari 13 halaman

Bek Kanan: Joshua Kimmich (Jerman)

Datang sebagai juara bertahan, Jerman tersingkir secara menyakitkan. Kampiun Piala Dunia 2014 itu terkapar di dasar klasemen Grup F. Dari tiga laga, Panser Eropa hanya mampu mengemas sebiji kemenangan. Tak pelak lagi, Kimmich ikut masuk daftar cemooh.

Pemain kepunyaan Bayern Munchen tersebut gagal menjalankan tugas di sisi kanan pertahanan Jerman. Keteledorannya terpampang jelas kala bentrok kontra Meksiko. Kimmich beberapa kali kalah bertarung dan mengamankan wilayahnya dari gempuran penyerang lawan. Akibatnya, Jerman kalah 0-1.

 

5 dari 13 halaman

Bek Tengah: Gerard Pique (Spanyol)

Vinicius Junior yang mengklaim mendapatkan hadiah penalti atas insiden tersebut tersulut emosinya saat wasit tak menganggapnya sebagai pelanggaran. Bek Barcelona, Gerard Pique pun berusaha menenangkan emosi striker Real Madrid tersebut. (AP/Manu Fernandez)

Pemain Spanyol lainnya yang juga layak disemprot kala bermain imbang 3-3 melawan Portugal adalah Pique. Bintang Barcelona itu seperti demam panggung. Ketangguhannya sama sekali tak terlihat.

Akibatnya, penyerang Portugal, Cristiano Ronaldo dapat dengan mudah mencetak hat-trick. Jika saja Pique tampil cemerlang seperti biasa, bisa dipastikan Spanyol meraih kemenangan. Soalnya, La Furia Roja sudah unggul 3-2 sebelum dibuyarkan Ronaldo di menit-menit akhir pertandingan.

 

6 dari 13 halaman

Bek Tengah: Jerome Boateng (Jerman)

Sebelum laga melawan Meksiko, Pelatih Joachim Löw pastinya sudah mewanti-wanti Boateng agar bermain sepenuh hati sekaligus berhati-hati. Boateng juga diminta agar bahu membahu dengan rekannya di lini belakang, Mats Hummels.

Akan tetapi, harapan tinggal harapan. Boateng melempem. Jerman tumbang 0-1. Fans berang, Boateng diserang. Bukannya berkaca dari kesalahan, Boateng lagi-lagi berulah saat bersua Swedia. Jerman memang menang 2-1, namun kemenangan itu ternoda karena Boateng diganjar kartu merah pada menit ke-82.

 

7 dari 13 halaman

Bek Kiri: Raphael Guerreiro (Portugal)

Saat Portugal memenangkan Euro 2016, Guerreiro adalah satu di antara bintangnya. Namun, di Piala Dunia 2018 dia tak lebih dari seorang pecundang.

Bek kiri milik Borussia Dortmund itu gagal menjalankan tugas saat berduel versus Portugal yang berakhir imbang 3-3. Guerreiro tak mampu mematikan pergerakan dua pemain Spanyol yang menjadi petaka di gawang Rui Patrício, yakni Diego Costa dan Nacho.

Kekalahan 1-2 dari Uruguay di babak 16 besar juga menyeret nama Guerreiro ke pusaran cibiran.

 

8 dari 13 halaman

Gelandang: Sami Khedira (Jerman)

Kala itu, Khedira adalah bintang Juventus. Hanya saja, sinarnya redup di Rusia. Jerman angkat koper lebih awal setelah terpuruk di fase grup. Memalukan sekaligus menyedihkan, mengingat Jerman merupakan juara bertahan.

Diperkuat pemain sebeken Khedira, Jerman kalah 0-1 dari Meksiko. Mereka sempat bangkit dengan kemenangan 2-1 atas Korea Selatan. Tapi di laga terakhir fase grup, Khedira and kolega digiling Korea Selatan dua gol tanpa balas.

 

9 dari 13 halaman

Gelandang: Javier Mascherano (Argentina)

Pemain Barcelona asal Argentina, Javier Mascherano. (AFP/Josep Lago)

Mascherano melimpah pengalaman. Dia pernah lama di Inggris, memperkuat West Ham United dan Liverpool. Dia juga kenyang asam garam di La Liga Spanyol, bermain untuk Barcelona.

Oleh karena itulah, Argentina butuh otot dan otak Mascherano di Rusia. Namun, ketika berjumpa Kroasia dalam laga kedua Grup D, Mascherano loyo. Albiceleste dipermak 0-3.

Mascherano juga gagal membawa Argentina melangkah jauh. Mereka terhenti di babak 16 besar setelah ditekuk Prancis 4-3.

 

10 dari 13 halaman

Gelandang: Piotr Zielinski (Polandia)

Negara lain yang juga terkubur hidup-hidup di Rusia adalah Polandia. Diperkuat sederet pemain top, termasuk Zielinski, Polandia terkapar di dasar klasemen Grup H. Dari tiga laga, Zielinski dkk hanya mampu meraih satu kemenangan atas Jepang.

Kekalhan dari Senegal dan Kolombia bisa dihindari, bila Zielinski, playmaker Napoli, tampil impresif di lini tengah.

 

11 dari 13 halaman

Depan: Thomas Muller (Jerman)

Kalau mau jujur, Muller seharusnya tak berangkat ke Rusia. Soalnya, dia mengalami beberapa tahun yang sulit di level klub. Tapi, rakyat Jerman tetap menyuruhnya pergi ke medan laga.

Fakta berbicara, Muller keteter. Penyerang Bayern Munchen itu tidak efektif melawan Meksiko, Swedia, dan Korea Selatan di fase grup.

 

12 dari 13 halaman

Depan: Robert Lewandowski (Polandia)

Gelandang Barcelona, Pedri (tengah), berselebrasi dengan Robert Lewandowski (kiri) dan Gavi pada pertandingan uji coba Joan Gamper Trophy, melawan Club Universidad Nacional Pumas di Camp Nou, Senin (8/8/2022) dini hari WIB. (Pau Barrena/AFP)

Di Jerman, Lewandowski merupakan sosok yang menakutkan di lini depan Bayern Munchen. Akan tetapi, di Rusia, dia tumpul.

Polandia terpuruk di dasar klasemen Grup H. Ironisnya, tak satupun gol yang bisa dia cetak ke gawang lawan. Dalam 270 menit laga, Lewandowski hanya menghasilkan tiga tembakan tepat sasaran.

 

13 dari 13 halaman

Depan: Ousmane Dembele (Prancis)

Pada akhirnya, Prancis memang juara. Di final, Les Bleus mengalahkan kuda hitam Kroasia. Namun, di awal turnamen, Prancis kurang meyakinkan.

Tiga pemain depan Kylian Mbappe, Antoine Griezmann, dan Dembele kurang galak saat melawan Australia. Walau kemudian menang 2-1, armada Didier Deschamps bukannya tanpa kritik.

Hal itu berlatar performa Dembele yang tak oke. Padahal, Dembele punya peluang untuk mencetak gol.

Berita Terkait