Bola.com, Jakarta - Kompetisi Liga 1 2022/2023 masih tak jelas kelanjutannya. Sempat ada selentingan kabar Liga 1 bakal kembali dimulai akhir November nanti.
Tetapi hingga saat ini, belum ada kepastian terkait hal tersebut. Penghentian sementara kompetisi musim ini tak lepas dari Tragedi Kanjuruhan pada 1 Oktober lalu.
Sampai kini 135 orang menjadi korban dari buruknya koordinasi dan pengawasan sepak bola nasional. Pemerintah pun dengan tegas meminta sepakbola dihentikan untuk sementara waktu.
Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) lantas dibentuk untuk mencari musabat terjadinya peristiwa memilukan tersebut.
Minta Pengurus PSSI Mundur
TGIPF pun sudah mengeluarkan rekomendasi dari hasil temuannya di lapangan.
Salah satunya, meminta seluruh kepengurusan PSSI untuk mundur sebagai bentuk tanggung jawab moral atas insiden terburuk kedua dalam sejarah sepak bola dunia.
Tetapi rekomendasi tersebut seolah angin lalu bagi federasi sepakbola Indonesia tersebut. Mereka memilih fokus 'mengerjakan' transformasi sepak bola Tanah Air meskipun desakan untuk angkat kaki semakin kuat dari suporter.
Tunggu Langkah Kesatria PSSI
Dirut PT Polana Bola Madura Bersatu (PBMB) yang menaungi Madura United, Zia Ulhaq Abdurrahim terlihat gemas dengan keengganan pejabat teras PSSI untuk melaksanakan rekomendasi tersebut.
Namun, klub berjulukan Laskar Sape Kerrap itu masih berharap kepengurusan PSSI bersikap kesatria. Artinya mereka mau mengakui kesalahan dan mundur dari kursi yang mereka duduki saat ini.
"Kami berharap (pengurus) PSSI segera melaksanakan rekomendasi TGIPF dengan bersedia mundur, sehingga akan terlaksana KLB (Kongres Luar Biasa) yang sejuk dan baik," ujarnya.
"Namun, jJika PSSI tidak ada keinginan melaksanakan rekomendasi TGIPF. Maka kami akan segera mengirim surat resmi untuk melaksanakan KLB," jelas pria yang akrab disapa Habib tersebut.
Persis Solo dan Persebaya Surabaya Serukan KLB
Sebelumnya, Persis Solo dan Persebaya Surabaya juga telah menyerukan hal serupa selepas pertemuan kedua pengurus beberapa waktu lalu.
Mereka menuntut dua hal dalam upaya transformasi sepakbola nasional. "Pertama adalah diselenggarakannya KLB PSSI untuk kebaikan sepak bola nasional secara menyeluruh. Tragedi Gelora Bandung Lautan Api Juni lalu, disusul tragedi Kanjuruhan 1 Oktober lalu, begitu memukul kita semua," tulis Persebaya di akun Instagram mereka.
Tuntutan selanjutnya adalah mengajukan segera diselenggarakannya RUPS LB (Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa) PT Liga Indonesia Baru (LIB) untuk membahas kepastian liga musim ini.
"Kami merasa diselenggarakannya RUPS LB PT LIB adalah justru yang paling urgent saat ini. Karena klub-klub semua harus mau duduk bersama membahas kepastian liga," ujar salah satu pemilik saham Persebaya, Azrul Ananda.
"Semoga klub-klub lain bisa melakukan hal yang sama supaya RUPS LB bisa terselenggara segera," tandas pria kelahiran Samarinda tersebut.