Bola.com, Malang - Beberapa klub Liga 1 mulai mengambil sikap terkait rekomendasi Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) terkait kerusuhan Kanjuruhan.
Salah satunya mendukung Kongres Luar Biasa (KLB) untuk memilih Ketua Umum PSSI yang baru. Itu sebagai bentuk tanggung jawab pengurus PSSI akan kerusuhan Kanjuruhan yang memakan 135 korban jiwa.
Lantas bagaimana sikap Arema FC? Tim yang ratusan suporternya jadi korban dalam tragedi itu. Presiden Arema, Gilang Widya Pramana mengaku siap mendukung upaya demi transformasi sepak bola Indonesia.
"Tak seharusnya kami diam melihat hilangnya nyawa akibat cinta yang besar pada klub ini," kata Gilang.
"Sikap kami jelas, berharap investiasi yang komprehensif dan pengusutan secara tuntas akan tragedi ini. Sehingga korban dapat keadilan yang sepenuhnya,” lanjut pengusaha yang akrab disapa Juragan 99 ini.
Gara-gara Ada Sosok Iwan Budianto?
Di media sosial, Gilang sempat mendapatkan pertanyaan dari netizen. Mereka meragukan sikap Arema karena ada sosok Iwan Budianto sebagai Wakil Ketua Umum PSSI.
Seperti diketahui, Iwan Budianto merupakan pemilik saham mayoritas PT AABBI, perusahaan yang memiliki Arema FC. Jadi Arema dipandang tidak akan terlalu frontal menyuarakan KLB.
Namun Gilang menyanggah tuduhan tersebut. Dia menegaskan jika sikapnya tegas untuk membantu sepak bola Indonesia bisa lebih baik.
"Siapa yang takut? Sikap saya jelas berdiri untuk transformasi sepak bola Indonesia. Kalau memang KLB jalan terbaik, kenapa tidak,” jawab Gilang.
Pertemuan dengan Tim
Dari informasi yang diterima Bola.com, besok (27/10/2022), PSSI akan menggelar pertemuan dengan perwakilan klub.
Disinyalir pertemuan ini membahas keinginan dari klub. Termasuk kemungkinan adanya KLB. Karena klub punya suara sebagai anggota PSSI.
PSSI Sempat Ogah Gelar KLB
Beberapa waktu lalu, juru bicara PSSI Ahmad Riyadh menegaskan jika tidak lama lagi kepengurusan PSSI akan berakhir. Yakni tahun 2023 mendatang.
Jadi, PSSI berpandangan melanjutkan masa tugas sampai akhir jadi salah satu sebuah bentuk pertanggung jawaban.
“Ketua Umum PSSI tidak perlu diminta mundur. Tahun depan sudah berakhir masa jabatannya,” jelas Riyadh.
Tuntaskan Kerusuhan Kanjuruhan
Selain itu, jubir PSSI ini melihat KLB bukan solusi menyelesaikan persoalan. "Sejak 2012 sudah ada 4 kali KLB. Hasilnya juga sama saja,” sambungnya.
Jadi, PSSI era Moch Iriawan alias Iwan Bule berharap menuntaskan pengabdiannya dengan menyelesaikan kasus kerusuhan Kanjuruhan.