Bola.com, Barcelona - Barcelona telah mendatangkan 11 pemain baru dan mengeluarkan banyak uang pada era kepelatihan Xavi. Akan tetapi, pada musim 2022/2023, Barcelona racikan Xavi gagal total di Liga Champions dan gagal lolos fase grup.
Xavi ditunjuk sebagai pelatih Barcelona pada November 2021. Artinya, Xavi punya dua bursa transfer untuk belanja pemain baru. Dari dua bursa transfer itu, ada 11 pemain yang didatangkan Xavi ke Camp Nou.
Memang, mayoritas berstatus frea transfer. Tapi, Barca mengeluarkan banyak uang untuk beberapa pemain, 55 juta euro untuk Ferran Torres, 58 juta euro untuk Raphinha, 50 juta euro untuk Jules Kounde, dan 45 juta euro untuk Robert Lewandowski.
Raphinha menjadi pemain paling mahal yang diberi Barcelona era Xavi. Total, Xavi membelanjakan tidak kurang dari 208 juta euro (sekitar Rp3,2 triliun) untuk bisa membangun skuad yang kompetitif dan sesuai keinginannya.
Belanja mahal tersebut sejauh ini belum mampu membawa Barcelona berprestasi. Walau bersaing di papan atas klasemen La Liga, kegagalan di Liga Champions adalah pukulan telak bagi Xavi dan Barcelona usai belanja mahal di awal musim.
Lantas, bagaimana performa 11 pemain yang dibeli Barcelona era Xavi?
Pierre-Emerick Aubameyang
Arsenal melepas Aubameyang dengan status free transfer usai hubungan yang panas. Lalu, Auba pindah ke Barcelona dan tampil cukup bagus.
Auba mencetak 11 gol dari 17 laga La Liga musim 2021/2022. Hanya saja, Auba kemudian dilepas ke Chelsea awal musim 2022/2023.
Ferran Torres
Terlepas dari usia yang masih muda, harga transfer Torres dianggap terlalu mahal. Sebab, performanya di Man City juga tidak terlalu istimewa. Bersama Barcelona, Torres belum tampil optimal dan layak dihargai sangat mahal.
Davi Alves
Xavi membawa mantan rekan bermainnya, Dani Alves, pada Januari 2022. Alves membawa banyak aspek positif untuk Barcelona. Bersama Alves, Barcelona menang lawan Atletico dan Barcelona. Namun, dia tidak dipertahankan pada musim 2022/2023.
Adama Traore
Barcelona meminjam Traore dari Wolves pada Januari 2022. Awalnya, ini terlihat seperti transfer impian karena Traore adalah jebolan La Masia. Namun, Traore tak cocok dengan gaya Xavi. Peminjaman Traore tak berlanjut ke pembelian secara permanen.
Raphinha
Raphinha belum menunjukkan performa terbaiknya, seperti saat membela Leeds. Raphinha kesulitan di Barcelona dan sangat jarang bermain penuh. Raphinha baru menyumbang satu gol dan assist dari 14 laga bersama Barcelona.
Jules Kounde
Kounde diplot sebagai pengganti jangka panjang untuk Pique. Akan tetapi, badai cedera membuat Xavi beberapa kali memainkan Kounde sebagai bek kanan. Kounde belum tampil konsisten dan beberapa kali absen karena cedera.
Robert Lewandowski
Lewandowski menjadi transfer terbaik Barcelona era Xavi. Walau tidak muda, kontribusi Lewandowski sangat besar. Lewy menjadi pendulang gol. Sejauh ini, Lewy sudah mencetak 17 gol dari 16 laga di semua ajang.
Franck Kessie
Kessie menolak kontrak baru dari AC Milan dan memilih pindah ke Barcelona. Kessie memulai karier di Barcelona dengan berat. Sebab, Kessie lebih sering duduk di bangku cadangan karena kalah bersaing dengan Busquets dan Gavi.
Andreas Christensen
Christensen digadang-gadang bakal jadi pengganti Gerard Pique. Hanya saja, pemain asal Denmark itu belum tampil sesuai harapan. Cedera membuat awal karier Christensen di Barcelona tak begitu mulus.
Hector Bellerin
Bellerin sejatinya masih kontrak di Arsenal, tetapi sepakat dilepas secara gratis ke Barcelona. Bellerin jebolan La Masia dan bergabung dengan Barcelona adalah mimpinya. Hanya saja, Bellerin sejauh ini hanya menjadi pelapis.
Marcos Alonso
Alonso belum memberi kontribusi maksimal untuk Barcelona. Dia sebatas pelapis bagi Jordi Alba dan Alex Balde untuk peran bek kiri. Bahkan, ketika krisis bek tengah, Alonso harus bermain untuk peran itu.
Disadur dari: Bola.net (Asad Arifin, 27/10/2022)