Bola.com, Jakarta - Pemain yang moncer di Piala Dunia biasanya langsung laris manis. Klub-klub raksasa yang berduit akan berebut mengamankan tanda tangan sang pemain.
Klub-klub tersebut bakal rela merogok kocek dalam-dalam, demi memperkuat skuat dan mengerek prestasi.
Namun, bukan itu saja tujuan klub mendatangkan bintang Piala Dunia. Klub-klub itu juga ingin mendapatkan imbas ketenaran sang pemain.
Namun, sejumlah klub merasa kecewa karena kemampuan sang pemain justru anjlok dan tak secemerlang saat di Piala Dunia.
Berikut enam pemain rekrutan terburuk pasca Piala Dunia selepas tahun 2000-an. Sinar bintang mereka langsung meredup setelah Piala Dunia meski pindah ke klub besar.
1. El Hadji Diouf (Lens ke Liverpool, 2002)
Sudah dua dekade berlalu, tetapi keputusan tidak mempermanenkan Nicolas Anelka dan lebih memilih El Hadji Diouf masih mengguncang suporter Liverpool. Anelka bermain mengesankan saat Liverpool meminjamnya dari Paris Saint-Germain (PSG) musim 2001/2002.
Akan tetapi, The Reds justru memutuskan merekrut Diouf yang bersinar bersama Senegal di Piala Dunia 2002. Diouf mengantar Senegal melangkah ke perempat final hingga mengalahkan juara bertahan Prancis di laga perdana.
Meski sempat membuat suporter Liverpool girang, kedatangan Diouf ternyata pembelian yang salah. Striker itu minim mencetak gol dan bahkan dianggap sebagai striker terburuk Liverpool.
2. Salif Diao (Sedan Ardennes ke Liverpool, 2002)
Tidak hanya Diouf, Liverpool juga mendatangkan pemain lainnya asal Senegal yang bersinar di Piala Dunia 2002, Salif Diao. Pemain yang berposisi sebagai gelandang bertahan ini direkrut Liverpool dari klub Prancis, Sedan Ardennes, seharga 5 juta pounds.
Saat Piala Dunia 2002, Diao bermain taktis menghalau serangan lawan yang juga jadi kunci Senegal melaju hingga perempat final. Pelatih Liverpool saat itu, Gerard Houllier, menempatkannya sebagai bek sayap dan dia justru bermain sangat kasar.
Ketika pelatih Liverpool berganti ke tangan Rafael Benitez, Diao kembali menjadi gelandang bertahan tetapi justru sering melakukan kesalahan. Akhirnya dia dipinjamkan ke Brimingham hingga Portsmouth sebelum permanen hijrah ke Stoke City.
3. Kleberson (Atletico Paranaense ke Manchester United, 2003)
Pelatih Brasil, Luiz Felipe Scolari, menyebut permainan Kleberson yang lugas di lini tengah turut membantu tim memenangi Piala Dunia 2002. Ini yang membuat Manchester United tertarik meminangnya setahun setelah Piala Dunia.
Sir Alex Ferguson tampaknya setuju dengan pendapat Scolari hingga menjual Juan Sebastian Veron demi memboyong Kleberson dari Atletico Paranaense. Tidak hanya Kleberson, Ferguson juga membawa Cristiano Ronaldo ke Old Trafford saat itu.
Ketika Ronaldo langsung nyetel dengan gaya permainan Manchester United, Kleberson sangat sulit beradaptasi. Serangkaian cedera juga membuatnya hanya tampil dalam 20 laga selama dua musim hingga bergabung ke Besiktas pada 2005.
4. Andreas Isaksson (Rennes ke Manchester City, 2006)
Isaksson adalah kunci Swedia melaju ke babak 16 besar Piala Dunia 2006 meski satu grup dengan Inggris, Paraguay, dan Trinidad & Tobago. Sayang mereka harus tereliminasi di 16 besar setelah kalah dari tuan rumah Jerman.
Manchester City tertarik mendapatkan Isaksson dengan harga 2 juta pounds karena baru saja ditinggalkan David James yang hijrah ke Portsmouth. Namun, serangkaian cedera membuatnya hanya sering berada di bangku cadangan.
Dia tampil sangat minim dalam dua musimnya bersama Manchester City hingga akhirnya hijrah ke PSV. Meski sering dicadangkan City, Isaksson tetap menjadi penjaga gawang utama Swedia di setiap kesempatan.
5. Asamoah Gyan (Rennes ke Sunderland, 2010)
Striker Ghana, Gyan Asamoah, adalah salah satu bintang yang bersinar di Piala Dunia 2010. Dia hampir membawa Ghana jadi tim pertama asal Afrika yang menembus semifinal jika penaltinya ke gawang Uruguay masuk.
Meski gagal di ke semifinal, pencapaiannya bersama Ghana membuat Sunderland secara cepat meminangnya dari klub Prancis, Rennes, dengan mahar 13 juta pounds. Namun dia juga gagal beradaptasi dengan Premier League.
Gyan hanya mendapat kesempatan satu musim di Sunderland hingga dipinjamkan ke klub Uni Emirat Arab, Al Ain. Klub tersebut akhirnya mempermanenkan sang pemain pada Januari 2012.
6. James Rodriguez (Monaco ke Real Madrid, 2014)
James Rodriguez kerap jadi pembicaraan di warung kopi saat Piala Dunia 2014 berlangsung. Gelandang serang Kolombia ini mencetak sejumlah gol fantastis dan menjadi top scorer dengan enam gol meski hanya sampai di perempat final.
Melihat luar biasanya permainan Rodriguez membuat Real Madrid sangat sigap mencairkan dana 60 juta pounds demi memboyong sang pemain dari klub Prancis, AS Monaco. Dia mencetak 13 gol dari 29 laga La Liga bersama Real Madrid di musim pertama.
Namun setelah itu, dia kerap dibekap cedera hingga performanya cenderung terus menurun. Madrid kemudian meminjamkan Rodriguez ke Bayern Munchen lalu ke Everton dan kini berada di klub Qatar, Al-Rayyan.
Sumber: Daily Mail
Baca Juga
Gelandang Timnas Indonesia, Eliano Reijnders: Akan Sangat Indah jika Bisa Melawan Belanda dan Tijjani di Piala Dunia 2026
Erick Thohir Blak-blakan ke Media Italia: Timnas Indonesia Raksasa Tertidur, Bakal Luar Biasa jika Lolos ke Piala Dunia 2026
Akun Bola Malaysia Puji Timnas Indonesia usai Bungkam Arab Saudi 2-0: Bisa Lolos Piala Dunia!