Persis Solo Ingin PSSI Menggelar KLB, Netizen: Mau Bikin Perbaikan Sepak Bola Indonesia

oleh Aryo Atmaja diperbarui 28 Okt 2022, 18:45 WIB
Menpora RI, Zainudin Amali, Ketua PSSI, Mochamad Iriawan, Pemilik Rans Cilegon FC, Raffi Ahmad dan Pemilik Persis Solo, Kaesang Pangarep, foto bersama saat Kongres PSSI di Hotel Raffles, Jakarta, Sabtu (29/5/2021). (Foto: Bola.com/M Iqbal Ichsan)

Bola.com, Jakarta - Persis Solo menjadi salah satu tim Liga 1 2022/2023 yang menyuarakan Kongres Luar Biasa alias KLB PSSI. Bersama Persebaya Surabaya, kedua tim berkeinginan adanya transformasi di sepak bola Indonesia setelah tragedi Kanjuruhan.

Sebelumnya, Persebaya Surabaya dan Persis Solo sepakat untuk berkirim surat kepada induk organisasi sepak bola Indonesia untuk menuntut KLB PSSI dan kepada PT LIB untuk mendesak RUPSLB PT LIB.

Advertisement

Perihal KLB PSSI, Persebaya dan Persis merasa bahwa keputusan tersebut untuk kebaikan sepak bola secara menyeluruh. Kubu Persis secara resmi telah mengirimkan surat kepada Ketua Umum PSSI, Selasa (25/10/2022) lalu.

“Sehubungan dengan pernyataan resmi klub pada 7 Oktober 2022 dan keterangan laporan Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) Tragedi Kanjuruhan pada 14 Oktober 2022, PT. Persis Solo Saestu (PERSIS) menganggap bahwa federasi dan operator liga belum memenuhi tanggung dan tuntutan yang telah disampaikan oleh PERSIS dan TGIPF. Sebagai bentuk pertanggungjawaban, PERSIS meminta kepada PSSI untuk melakukan Kongres Luar Biasa (KLB) selambat-lambatnya 30 hari setelah surat ini dikirim,” demikian awalan surat yang dikirimkan Persis Solo untuk PSSI.

 

2 dari 11 halaman

6 Tuntutan dari Persis Solo

Ketua PSSI, Mochamad Iriawan, memberikan sambutan saat Kongres PSSI di Hotel Raffles, Jakarta, Sabtu (29/5/2021). (Foto: Bola.com/M Iqbal Ichsan)

Dalam surat tersebut, Persis Solo juga memberikan beberapa tuntutan yang harus dibahas pada saat pelaksanaan KLB PSSI nanti.

Adapun poin-poin tuntutan dari PERSIS yang harus dibahas di dalam KLB adalah:

1. Pengusutan tuntas Insiden Kanjuruhan, termasuk pelaksanaan proses hukum dan pertanggungjawaban moral sesuai dengan rekomendasi dari TGIPF. Siapapun yang bertanggungjawab, harus segera diproses hukum tanpa tebang pilih dan transparan.

2. Memberikan hak ganti kerugian kepada seluruh korban insiden Kanjuruhan, sekaligus jaminan keselamatan dan keamanan bagi para saksi untuk memberikan keterangan dalam proses hukum.

3. Mereformasi jajaran kepengurusan Komite Eksekutif dengan sosok yang berintegritas, profesional, bertanggungjawab, dan bebas dari konflik kepentingan.

4. Mengganti direktur operator liga yang kini berstatus sebagai tersangka, agar bisa fokus pada penyelesaian proses hukum.

5. Amandemen statuta yang isinya bertentangan dengan prinsip-prinsip tata kelola organisasi yang baik. Statuta PSSI harus menjadi pedoman yang memiliki prinsip menyelamatkan kepentingan publik/ keselamatan rakyat (salus populi suprema lex esto).

6. Menuntut Asosiasi Provinsi (ASPROV) untuk tidak sekadar menginduk pada keputusan pusat, tapi juga memiliki program kerja yang konkret dan terlibat aktif dalam pengembangan ekosistem sepak bola di wilayah yang dinaungi.

“Demikian surat ini kami sampaikan, selanjutnya PERSIS berharap agar tuntutan tersebut di atas bisa dipenuhi Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) melalui KLB demi sepak bola nasional yang lebih baik dan bermartabat,” bunyi di akhir surat yang ditandatangani Dirut Persis Solo, Kaesang Pangarep.

Langkah dari Persis Solo ini mendapat beragam tanggapan masyarakat, terutama melalui jejaring sosial. Yuk simak apa saja respons dari para netizen berikut ini.

3 dari 11 halaman

Respons atas Tragedi Kanjuruhan

4 dari 11 halaman

2 Tim Saja Tidak Cukup

5 dari 11 halaman

Tim Lain Menyusul

6 dari 11 halaman

Paling Serius, yang Lain Cari Aman

7 dari 11 halaman

Tim Lain Mana?

8 dari 11 halaman

Perbaikan Sistem

9 dari 11 halaman

Rombak Total

10 dari 11 halaman

Enggak Bertele-tele

11 dari 11 halaman

Langkah yang Tegas

Berita Terkait