Iwan Bule Gelar KLB PSSI karena Surat dari 2 Voter dan Tidak Ingin Perpecahan Antar-Anggota

oleh Muhammad Adi Yaksa diperbarui 29 Okt 2022, 12:00 WIB
Menpora RI, Zainudin Amali, Ketua PSSI, Mochamad Iriawan, Pemilik Rans Cilegon FC, Raffi Ahmad dan Pemilik Persis Solo, Kaesang Pangarep, foto bersama saat Kongres PSSI di Hotel Raffles, Jakarta, Sabtu (29/5/2021). (Foto: Bola.com/M Iqbal Ichsan)

Bola.com, Jakarta - Ketua PSSI, Mochamad Iriawan memtuskan untuk menggelar Kongres Luar Biasa alias KLB PSSI setelah menerima tuntutan dari dua pemilik suara serta demi menghindari gesekan internal.

Iriawan baru saja melakukan rapat Komite Eksekutif (Exco) PSSI pada Jumat (29/10/2022) malam WIB di Kantor PSSI, GBK Arena, Jakarta Pusat.

Advertisement

Rapat yang berlangsung pada 19.00-22.45 WIB dan dihadiri 12 jajaran Excco PSSI itu menghasilkan kesepakatan untuk mempercepat kongres pemilihan yang seharusnya terjadwal pada November 2023.

"Exco PSSI memutuskan untuk mempercepat KLB PSSI pemilihan dengan memperhatikan surat yang dikirim oleh dua anggotanya," ujar Iwan Bule di YouTube PSSI TV.

2 dari 6 halaman

Siapa 2 Anggota yang Minta KLB PSSI?

Persebaya dan Persis Solo kompak minta Kongres Luar Biasa PSSI. (Persebaya).

Namun, pria yang karib dipanggil Iwan Bule itu tidak mengungkap identitas dari dua voter PSSI yang meminta KLB PSSI tersebut.

Dua anggota PSSI yang bersurat kepada PSSI terkait KLB mengarah kepada Persis Solo dan Persebaya. Keduanya memang terang-terangan menuntut perubahan dalam tubuh PSSI.

"Exco PSSI juga tidak ingin terjadi perpecahan di antara para anggotanya," jelas Iwan Bule.

3 dari 6 halaman

Statuta PSSI tentang KLB

Logo PSSI. (Bola.com/Dody Iryawan)

Iwan Bule bahkan berani mengabaikan Statuta PSSI pasal 34 ayat 2 tentang Kongres Luar Biasa.

Pasal tersebut menerangkan bahwa Exco PSSI harus menggelar KLB PSSI jika diminta secara tertulis oleh minimal 50 persen anggota PSSI atau 2/3 dari delegasi yang mewakili anggota PSSI.

Jumlah anggota PSSI per Kongres PSSI 2022 adalah 87 voter yang terdiri dari 34 Asosiasi Provinsi (Asprov) PSSI, 18 klub Liga 1, 16 tim Liga 2, 16 kesebelasan Liga 3, Federasi Futsal Indonesia, Asosiasi Sepak Bola Wanita Indonesia, dan Asosiasi Pelatih Sepak Bola Indonesia.

4 dari 6 halaman

Penjelasan Iwan Bule

Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan yang akrab disapa Iwan Bule hadir di Kantor Komnas HAM didampingi oleh Sekjen PSSI, Yunus Nusi dan Waketum PSSI, Iwan Budianto. (Bola.com/M Iqbal Ichsan)

Berdasarkan ayat itu, KLB PSSI baru bisa berputar jika Exco PSSI menerima permintaan minimal dari 44 anggota PSSI.

Namun, mengacu dari keterangan Iwan Bule, baru dua pemilik hak suara yang mengajukan KLB PSSI secara tertulis kepada PSSI.

"Sebab, Exco PSSI adalah mandataris yang dipilih oleh delegasi yang mewakili anggota PSSI," ucap Iwan Bule.

"Exco PSSI akan memlai tahapan verifikasi untuk kemudian melaksanakan KLB dalam jangka waktu selambat-lambatnya tiga bulan setelah proses verifikasi selesai," imbuh Iwan Bule.

5 dari 6 halaman

Lapor ke FIFA

Iwan Bule mengatakan bahwa pihaknya akan melapor kepada FIFA terkait rencana menggelar KLB dan berharap bahwa keputusan ini menjadi yang terbaik untuk sepak bola Indonesia.

"Tahapan KLB akan kami mulai dari berkirim surat pemberitahuan ke FIFA berisi usulan KLB," papar mantan Kapolda Metro Jaya tersebut.

"Surat pemberitahuan kepada FIFA akan kami sebarluaskan kepada rekan-rekan media pada 31 Oktober 2022," tutur Iriawan.

6 dari 6 halaman

Rekomendasi TGIPF

Sebelumnya, Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) tragedi Kanjuruhan telah merekomendasikan kepada Iwan Bule dan jajaran Exco PSSI untuk mundur dari PSSI dan merancang KLB PSSI.

KLB PSSI dimaksudkan untuk mencari Ketua dan jajaran Exco PSSI yang baru. Selain itu, KLB umumnya juga dapat mengamandemen Statuta PSSI.

KLB PSSI akan membuat Iwan Bule, Iwan Budianto, Haruna Soemitro, hingga Yoyok Sukawi lengser dari jajaran Exco PSSI.

"Kami berharap keputusan ini dapat menjadi pertimbangan bagi para pemangku kepentingan kiranya dapat membantu diputarnya kembali Liga 1, Liga 2, dan Liga 3 yang selama ini menjadi napas dan marwah sepak bola di Tanah Air," terang Iwan Bule mengakhiri.

Berita Terkait