Bola.com, Jakarta - Piala Asia 2023 sudah dipastikan akan digelar di Qatar. Negara Timur Tengah itu mengalahkan Korea Selatan dalam pemungutan suara fase akhir pemilihan tuan rumah.
Sama seperti turnamen bergengsi lainnya, tentu menarik untuk melihat jersey kandang yang digunakan para kontestan. Untuk edisi Piala Asia tahun depan, kebetulan Timnas Indonesia lolos ke putaran final.
Tim Merah-Putih sudah sangat lama absen berlaga di Pial Asia. Terakhir kali mereka melakukannya pada edisi tahun 2007 dengan status sebagai salah satu tuan rumah.
Pada edisi Piala Asia 2023, Timnas Indonesia diperkirakan akan tetap didukung brand lokal, Mills. Brand tersebut belum lama ini mengeluarkan jersey baru untuk Timnas Indonesia.
Pada jersey kandang, kesan klasik dan elegan sangat terasa. Terutama dengan pilihan latar berwarna hitam pada logo Garuda. Juga pemilihan kerah yang tak lazim di era modern saat ini.
Masih belum ada kepastian apakah jersey kandang tersebut akan tetap digunakan Timnas Indonesia pada Piala Asia tahun depan.
Namun, menarik untuk melihat kebelakang jersey kandang seperti apa saja yang pernag digunakan skuad Garuda di ajang Piala Asia.
Piala Asia 1996
Brand asal Jepang, Asics menjadi sponsor Timnas Indonesia saat itu. Asics pun tampak totalitas saat itu.
Jersey dengan warna merah dominan dengan kerah segitiga yang menarik disajikan untuk Timnas Indonesia saat itu. Menariknya, celana dan kaus kaki yang dikenakan Bima Sakti dkk saat itu juga berwarna merah.
Sekilas, jersey Timnas Indonesia di Piala Asia 1996 mirip dengan seragam tempur Liverpool pada dekade 1990-an.
Jersey itu cukup ikonik. Bukan hanya soal desainnya tapi juga soal bagaimana Widodo Cahyono Putro mencetak gol ke gawang Kuwait dengan tendangan salto ketika mengenakan jersey itu.
Piala Asia 2000
Empat tahun berselang, giliran merek asal Jerman, Adidas yang menyuplai jersey Timnas Indonesia. Saat itu skuad Garuda tampil percaya diri di Piala Asia 2000 yang berlangsung di Lebanon.
Jersey kandang Timnas Indonesia pada ajang ityu pun menarik. Aksen tiga garis Adidas yang biasanya terletakl di bagian pundak justru diletakkan di dekat bagian ketiak.
Sayangnya, jersey ini tak bisa membawa keberuntungan. Timnas Indonesia berakhir sebagai juru kunci Grup B Piala Asia 2000 dengan satu poin.
Hasil imbang 0-0 melawan Kuwait menjadi satu-satunya poin yang diraih Hendro Kartiko dan kawan-kawan pada ajang itu.
Piala Asia 2004
Pada Piala Asia 2004, tidak ada brand apapun yang menempel pada jersey Timnas Indonesia. Hal itu justru menjadi keunikan tersendiri.
Uniknya lagi, tidak ada logo Garuda pada jersey Timnas Indonesia saat itu. Yang ada justru logo PSSI dan bendera merah-putih.
Jersey tersebut membawa keberuntungan bagi Timnas Indonesia. Ketika jersey kandang itu digunakan, Timnas meraih kemenangan perdana mereka di ajang Piala Asia.
Kemenangan 2-1 atas Qatar berhasil diamankan skuad asuhan Ivan Kolev saat itu. Salah satu gol pada laga itu dicetak dengan cara luar biasa oleh Ponaryo Astaman.
Piala Asia 2007
Desain jersey kandang Timnas Indonesia di Piala Asia 2007 bisa dikatakan yang paling spesial. Produsen alat olahraga asal Amerika Serikat, Nike menjadi sponsor Timnas Indonesia saat itu.
Desain yang digunakan pada jersey kandang Tim Merah-Putih sebenarnya desain template Piala Dunia setahun sebelumnya. Namun, adanya dua garis di sisi pinggang membuat jersey itu terlihat spsial.
Pilihan warna merah yang dipilih Nike pun dirasa pas. Ditambah lagi adanya slogan "Ini Kandang Kitya" menambah sisi menarik dari jersey itu.
Prestasi Timnas Indonesia pun cukup baik pada Piala Asia 2007. Kemenangan 2-1 atas Bahrain berhasil diamankan Budi Sudarsono dkk. Saat menghadapi Korea Selatan dan Arab Saudi, mereka pun hanya kalah dengan selisih satu gol.