PSSI Gelar KLB karena Desakan Banyak Pihak, Dali Tahir: Ini Bukan yang Pertama

oleh Benediktus Gerendo Pradigdo diperbarui 30 Okt 2022, 22:40 WIB
Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan didampingi anggota Exco di GBK Area, Jakarta Pusat, Jumat, 28 Oktober 2022, menyatakan akan mempercepat Kongres Luar Biasa atau KLB. (foto: PSSI)

Bola.com, Jakarta - Ketua Umum PSSI, Mochamad Iriawan, akhirnya memilih untuk mempercepat Kongres PSSI dengan jalan menggelar Kongres Luar Biasa (KLB). Keputusan tersebut diambil melalui rapat Komite Eksekutif (Exco) PSSI di Jakarta, Jumat (28/10/2022).

Dalam pengumumannya setelah rapat Exco PSSI tersebut, ketua umum yang karib disapa Iwan Bule itu menegaskan tidak ingin terjadi perpecahan di dunia sepak bola Indonesia menyusul rekomendasi dari Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) yang berbuntut desakan untuk terselenggaranya KLB.

Advertisement

"Saya tidak ingin timbul keretakan di bawah. Saya menghindari perpecahan. Selain itu, saya juga tidak ingin ratusan ribu orang yang terlibat di dalam sepak bola tersandera," ujar Iwan Bule saat itu.

PSSI pun sudah mengirim surat permohonan kepada FIFA. Dalam surat tersebut disebutkan bahwa permintaan KLB yang resmi baru datang dari dua anggota, tapi tekanan untuk menggelar KLB dari banyak pihak begitu besar.

Sebagai anggota FIFA, PSSI meminta agar federasi sepak bola dunia itu mengizinkan terselenggaranya KLB. Namun, mantan anggota Komite Etik FIFA, Dali Tahir, menilai desakan untuk menggelar KLB seperti ini bukan pertama kali terjadi.

"Model desakan seperti ini bukan yang pertama kali. Ali Sadikin dikudeta, kemudian Nurdi Halid didemo, tidak tanggung-tanggung selama 11 bulan. Demo yang jelas-jelas dikoordinir," ujar Dali Tahir, Minggu (30/10/2022).

 

 

 

2 dari 4 halaman

Pernah Terjadi dan Tidak Berubah

Mantan anggota Komite Etik FIFA, Dali Tahir. (Ist)

Bahkan dalam sejarahnya, seperti diungkap Dali Tahir, pernah sampai ada PSSI tandingan setelah era Nurdin Halid. Sayangnya, KLB saat itu pun nyatanya tidak mengubah federasi sepak bola Indonesia itu menjadi lebih baik di kemudian hari.

"Sedihnya, PSSI tidak juga bisa bangkit. Saya tidak ingin menuding saat ini sama seperti pada 2010-2011. Namun, sebagai orang tua yang selama 40 tahun berkecimpung di sepak bola dalam dan luar negeri, saya hanya mengingatkan PSSI pernah mengalami hal serupa," ujar Dali Tahir.

"Jika memakai pepatah lama 'Keledai saja tidak jatuh di lubang yang sama sampai dua kali'. Artinya sebodoh-bodohnya orang, ia tidak akan mengulang kesalahan sebelumnya," lanjut sosok yang juga merupakan Ketua Tim Perumus Statuta PSSI itu.

 

 

3 dari 4 halaman

Demi Liga 1 Berjalan

Ketua PSSI, Mochamad Iriawan, memberikan sambutan saat Kongres PSSI di Hotel Raffles, Jakarta, Sabtu (29/5/2021). (Foto: Bola.com/M Iqbal Ichsan)

Iwan Bule mengamini adanya KLB PSSI tak lain agara kompetisi Liga 1 musim ini kembali berjalan. Jika kompetisi tidak berjalan, maka ratusan ribu tenaga kerja akan kehilangan pekerjaan.

Selain pemain, pelatih, ofisial tim, dan penonton, dalam lingkup kompetisi pergerakan perekonomian begitu dahsyat. Jika kompetisi terhenti, maka jumlah pengangguran bakal meningkat.

"Terbayang berapa banyak tukang parkir, tukang asongan, pengemudi ojek, angkutan kota, dan yang lain akan kehilangan mata pencarian," ujarnya.

 

4 dari 4 halaman

Persaingan di Liga 1 Sebelum Terhenti

Berita Terkait