Prediksi Grup H Piala Dunia 2022: Portugal Pantang Terlena, daripada Rugi Besar

oleh Suharno diperbarui 31 Okt 2022, 17:25 WIB
Piala Dunia 2022 - Ilustrasi Grup H (Bola.com/Adreanus Titus)

Bola.com, Jakarta - Dari delapan grup Piala Dunia 2022, kekuatan empat tim di Grup H hampir berimbang. Di Grup H ini ada empat tim dari empat benua yang berbeda.

Keempatnya yakni Portugal (Eropa), Uruguay (Amerika Selatan), Ghana (Afrika), dan Korea Selatan (Asia). Meski demikian, Portugal merupakan tim yang masih diunggulkan.

Advertisement

Mereka memiliki Cristiano Ronaldo dan para bintang lainnya seperti Bruno Fernandes dan Bernardo Silva. Uruguay juga masih menjadi favorit meski Luis Suarez dan Edinson Cavani sudah tidak muda lagi.

Akan tetapi mereka tidak boleh meremehkan wakil Afrika, Ghana, yang meski kurang konsisten dalam beberapa tahun terakhir. Lalu ada Korea Selatan yang mempermalukan Jerman di Piala Dunia 2018.

Siapakah dari keempat tim tersebut yang bakal lolos ke babak 16 besar di Qatar nanti? Simak terlebih dahulu prediksi tiap tim Grup H Piala Dunia 2022.

 

2 dari 5 halaman

Portugal

Piala Dunia - Ilustrasi Timnas Portugal (Bola.com/Adreanus Titus)

Memiliki bintang dunia seperti Cristiano Ronaldo tidak membuat Portugal mudah meraih gelar juara Piala Dunia. Portugal telah mengarungi delapan edisi Piala Dunia dan prestasi terbaiknya yakni peringkat ketiga pada 1966 .

Semenjak Ronaldo memperkuat Portugal, mereka juga mentok hanya menduduki peringkat keempat tahun 2006. Portugal juga harus susah payah melalui babak play-off hingga akhirnya memperoleh tiket ke Qatar.

Os Navegadores memiliki peluang satu banding 14 untuk memperoleh gelar Piala Dunia pertamanya di Qatar. Namun mereka tidak boleh meremehkan Ghana, Uruguay, dan Korea Selatan jika tidak ingin gagal di babak grup seperti tahun 1986, 2002 dan 2014.

 

3 dari 5 halaman

Ghana

Piala Dunia - Ilustrasi Timnas Ghana (Bola.com/Adreanus Titus)

Pelatih Ghana, Otto Addo kemungkinan bakal digantikan manatan manajer Newcastle Chris Hughton usai memimpin The Black Star di Piala Dunia 2022. Namun Addo tidak ingin pergi dengan prestasi biasa saja di Qatar nanti.

Addo harus memaksimalkan sejumlah pemainnya yang tampil di Premier League seperti Thomas Partey, Daniel Amartey, dan Jordan Ayew. Kekuatan sesungguhnya Ghana telah mereka buktikan saat mengalahkan Nigeria di babak kualifikasi.

Ghana yang memilii peluang satu banding 250 untuk memenangi Piala Dunia 2022 memang dianggap tim paling lemah. Tetapi jika Addo bisa memaksimalkan kekompakan tim maka mereka berpeluang tampil mengejutkan serupa di Piala Dunia 2010.

 

4 dari 5 halaman

Uruguay

Piala Dunia - Ilustrasi Timnas Uruguay (Bola.com/Adreanus Titus)

Selain Portugal, Uruguay juga difavoritkan melaju dari grup ini dan mendapat peluang satu banding 40 untuk menjuarai Piala Dunia 2022. Mereka datang dengan manajer baru yakni Diego Alonso yang menggantikan Oscar Tabarez yang dipecat setelah mengabdi selama 15 tahun.

Alonso masih akan membawa sejumlah pemain veteran ke Qatar berpadu dengan darah muda seperti Darwin Nunez dan Federico Valverde. Uruguay yakin untuk melangkah lebih jauh di edisi ke-15 Piala Dunianya.

Di 14 edisi sebelumnya, Uruguay hanya tiga kali gagal di babak grup dan dua kali menjadi juara. Kini, mereka berusaha melampaui rekor mereka di Piala Dunia 2018 lalu yang hanya mencapai perempatfinal.

 

5 dari 5 halaman

Korea Selatan

Piala Dunia - Ilustrasi Timnas Korea Selatan (Bola.com/Adreanus Titus)

Korea Selatan pernah satu kali mempermalukan Portugal dan membuat mereka tersingkir cepat di Piala Dunia 2002. Tim yang kini dibesut pelatih asal Portugal, Paulo Bento, tentu akan bersemangat menghadapi Cristiano Ronaldo dkk.

Namun Son Heung-min dkk harus terlebih dahulu meladeni Uruguay dan Ghana sebelum menghadapi Portugal di laga terakhir. Meski hanya mendapat peluang satu banding 250 untuk jadi juara di Piala Dunia 2022, kekuatan Korea Selatan tidak boleh diremehkan.

Mereka memiliki sejumlah pemain yang menjadi andalan klub-klub Eropa seperti Son, Lee Kang-In, Hwang Hee-Chan. Para pemain di bawah besutan Paulo Bento ini tentu tidak ingin mengulang kegagalan merak di Piala Dunia 2014 dan 2018.

Sumber: Daily Mail

Berita Terkait