Bola.com, Jakarta - Persaingan di Liga Inggris sangat kompetitif. Tak heran, butuh kemampuan mumpuni dan mental baja untuk bertahan di sana.
Sepak bola dan media sosial memiliki lebih banyak kesamaan daripada yang Anda pikirkan. Ini sesuai yang diperlihatkan pemilik baru platform media sosial Twitter Elon Musk pekan lalu.
Setelah mengambil alih aplikasi berlogo burung biru, pendiri Tesla dan multi-miliarder Musk memecat sejumlah eksekutif puncak, termasuk CEO Parag Agrawal dan CFO Ned Segal.
Mereka mengalami nasib yang sama dengan sejumlah manajer sepak bola khususnya di Liga Inggris. Sejumlah manajer Liga Inggris mengalami pemecatan yang brutal.
Meski mereka sudah menyumbangkan sejumlah pemikiran dan gagasan demi kemajuan klub, tetapi kariernya berujung dengan pemecatan. Para manajer ini akhirnya harus mencari tim baru untuk dibesutnya.
Berikut 6 pelatih di Liga Inggris yang secara mengejutkan dipecat dengan kejam dari klubnya.
1. Louis van Gaal (Manchester United, 2016)
Louis van Gaal merupakan satu dari beberapa manajer yang gagal memenuhi harapan Manchester United setelah Sir Alex Ferguson pensiun. Pelatih asal Belanda itu hanya dua tahun bertugas di Old Trafford.
Van Gaal sempat membuat perbaikan setelah David Moyes menangani MU. Klub tetap memecat Van Gaal meski merengkuh gelar Piala FA 2016 dan trofi pertama mereka dalam tiga tahun terakhir.
"Saya sepenuhnya yakin akam memiliki musim ketiga di United," kata Van Gaal. "Dan menjadi kejutan terbesar dalam hidup saya ketika Ed Woodward memecat saya," sambungnya.
2. Claudio Ranieri (Leicester City, 2017)
Tidak ada yang bisa meramalkan Claudio Ranieri dipecat hanya sembilan bulan setelah membawa Leicester City juara Premier League. Pelatih Italia itu memberi gelar Premier League pertama kali dalam sejarah Leicester.
Sayangnya di musim selanjutnya saat berusaha mempertahankan gelar, The Foxes justru terancam degradasi. Banyak orang berharap Ranieri masih mendapat kesempatan untuk membalikkan keadaan hingga akhir musim.
Namun, harapan itu sirna karena klub memecat Ranieri pada Februari 2017. Legenda klub Gary Lineker menyebut keputusan direksi Leicester sebagai keputusan panik dan salah.
3. Carlo Ancelotti (Chelsea, 2011)
Chelsea terkenal kejam dengan manajer mereka, tetapi bagaimana mereka memperlakukan Carlo Ancelotti benar-benar mengejutkan. Ancelotti telah memberikan gelar Premier League sekaligus Piala FA musim 2009/2010.
Namun, di musim berikutnya Chelsea menilai Ancelotti gagal karena hanya jadi runner-up Premier League 2010/2011. Meskipun Ancelotti memiliki persentase kemenangan tertinggi ketiga di belakang hanya Jose Mourinho dan Sir Alex Ferguson, pelatih Italia ini dipecat.
"Penampilan musim ini telah jauh dari harapan dan klub merasa waktunya tepat untuk membuat perubahan ini menjelang persiapan musim depan," ujar pernyataan resmi Chelsea saat memecat Ancelotti.
4. Nigel Adkins (Southampton, 2013)
Nigel Adkins sukses mengantar Southampton yang sebelumnya dari League One promosi berturut-turut Championship League hingga ke Premier League. Namun meski bertahan di Premier League untuk posisi ke-15, Nigel Adkins justru kehilangan pekerjaannya.
Jasanya mengantar Southampton dua kali naik kasta tidak membuat Presiden Klub Nicola Cotese bergeming dengan keputusan untuk memecat Adkins. Cotese memecat Adkins demi memasukan pelatih baru Mauricio Pochettino yang namanya saat itu relatif tidak dikenal.
"Pada bulan Januari, saya mendapat telepon untuk datang ke kantor. Mereka membuat perubahan. Tidak ada penjelasan, tidak ada alasan. Hilang. Saya tidak bisa menelepon siapa pun untuk berterima kasih atas apa yang telah mereka lakukan," kata Adkins.
5. Leroy Rosenior (Torquay United, 2007)
Pemecatan Leroy Rosenior dari klub Liga Inggris Torquay United sangat mengejutkan dan menjadi karier manajer terpendek dalam sejarah sepak bola. Pasalnya Torquay United hanya mempekerjakan Leroy Rosenior selama 10 menit.
Leroy Rosenior sebenarnya merupakan manajer Torquay United dari Juli hingga Januari 2006. Namun setelah klub terdegradasi ke Ligue Two pada 2007, direksi memutuskan memanggil Rosenior untuk menjadi manajer lagi.
Tetapi hanya 600 detik setelah menandatangani kesempatan kedua untuk menjadi manajer di Torquay, dia dipecat. Pasalnya pemilik klub menjual sahamnya ke konsorsium yang pada rapat direksi memutuskan tidak memakai jasa Rosenior.
6. Gustavo Poyet (Brighton, 2013)
Nasib pemecatan Gustavo Poyet memang tidak sesingkat jabatan Leroy Rosenior yang hanya bertahan 10 menit sebagai manajer klub. Tetapi, Poyet tidak diberi tahu secara langsung kabar pemecatannya dari Brighton pada 2013.
Bahkan saat kabar pemecatannya beredar, Poyet berada di salah satu stasiun televisi untuk acara siaran langsung Piala Konfederasi 2013. Di tengah acara tersebut, seorang staf televisi memberikan salinan pernyataan klub yang memecat Poyet.
Poyet dan seluruh staf televisi itu tentu saja terkejut. Bahkan pelatih asal Uruguay ini kemudian dipaksa bereaksi secara spontan terhadap berita tersebut.
Sumber: Planet Football