MOTION GRAFIS: 5 Kiper Dengan Clean Sheet Terbanyak dalam Sejarah Piala Dunia, Manuel Neuer Salah Satunya

oleh Bayu Kurniawan Santoso diperbarui 01 Nov 2022, 19:03 WIB

Bola.com, Jakarta Piala Dunia 2022 Qatar akan segera dimulai dalam hitungan hari. Aksi-aksi gemilang dari para bintang yang akan membela negaranya masing-masing, akan segera kita saksikan. Piala Dunia selalu menciptakan rekor tersendiri, salah satunya di posisi penjaga gawang. Nama Manuel Neuer menjadi sorotan.

Kiper dengan rekor clean sheet terbanyak dalam sejarah Piala Dunia salah satu yang menarik untuk dibahas. Sebab, catatan ini menjadi bukti kehebatannya dalam dunia sepakbola. Apalagi, kiper-kiper hebat itu mencatatkannya di ajang sepakbola paling bergengsi di dunia, yakni Piala Dunia.

Advertisement

Dalam sejarah Piala Dunia, tercatat deretan rekor penjaga gawang dengan clean sheet terbanyak atau yang paling konsisten menjaga gawang tanpa kebobolan gol. Nama kiper legendaris asal Prancis Fabien Barthez termasuk ke dalam deretan kiper dengan clean sheet terbanyak.

Fabien Barthez tercatat 10 kali melakukan clean sheet sepanjang Piala Dunia yang diikuti. Fabien Barthez di antaranya mencatatkan 5 clean sheet di Piala Dunia 1998. Dia setidaknya pernah tampil dalam 3 gelaran Piala Dunia di edisi 1998, 2002, dan 2006.

Hingga saat ini belum ada yang bisa mengalahkan rekor Barthez dalam urusan menjaga gawang di sejarah Piala Dunia yang pernah tercatat. Namun ada satu nama yang mungkin bisa mengalahkan rekornya. Manuel Neuer menjadi salah satu kiper tangguh dengan catatan tanpa kebobolan, dan saat ini ia masih membela Timnas Jerman di Piala Dunia 2022 nanti.  

Sejauh ini Manuel Neuer telah mencatatkan 7 kali clean sheet di edisi Piala Dunia 2010, 2014, dan 2018. Di Piala Dunia 2022 nanti, mungkin saja ia bisa mengalahkan rekor yang sebelumnya di pegang oleh Fabien Barthez. Selain nama-nama yang disebut, masih ada beberapa nama kiper dengan rekor clean sheet terbanyak di Piala Dunia. Penasaran? Berikut video lengkapnya.

(Video dan Naskah ini di edit oleh Ahmad Nur Maulidi mahasiswa Universitas Negeri Surabaya dan Fransiscus Ivan Pangemanan Universitas Multimedia Nusantara)

Berita Terkait