7 Striker Hebat Sepanjang Sejarah Piala Dunia: Mesin Gol Berbahaya dan Menakutkan

oleh Suharno diperbarui 02 Nov 2022, 07:25 WIB
Gerd Muller. Striker Jerman Barat yang wafat pada 15 Agustus 2021 di usia 75 tahun ini menempati posisi ke-3 sebagai pencetak gol terbanyak di putaran final Piala Dunia. Hanya dalam 2 edisi, 1970 dan 1974 ia mampu mengoleksi 14 gol dan 6 assist dalam 13 laga. Gol ke-14 dicetak saat Jerman Barat menang 2-1 atas Belanda di partai final Piala Dunia 1974, 7 Juli 1974. (fifa.com)

Bola.com, Jakarta - Dalam sejarah Piala Dunia bermunculan striker-striker hebat dari berbagai benua, termasuk dari Eropa. Kehebatan mereka terus menjadi sorotan dan perbincangan menarik. 

Mereka tidak hanya mencetak banyak gol di Piala Dunia, tetapi namanya juga membekas di hati pencinta sepak bola. Aksi-aksi mereka terus dikenang meskipun genarasi terus berganti. 

Advertisement

Berikut tujuh striker Eropa yang namanya begitu membekas di ajang Piala Dunia. Mereka menjadi legenda karena mencetak banyak gol.

Yuk, kita simak daftar lengkapnya. 

 

2 dari 8 halaman

7. Helmut Rahn (Jerman Barat)

Helmut Rahn mencetak rata-rata satu gol per pertandingan dalam dua edisi Piala Dunia yang dia ikuti. Dia juga mengemas dua gol pada final Piala Dunia 1954 saat Jerman Barat melawan Hungaria.

Padahal saat itu Hungaria tidak pernah kalah selama empat tahun. Di laga ini, dia mencetak gol kemenangan dengan kaki terlemahnya.

 

3 dari 8 halaman

6. Miroslav Klose (Jerman)

Miroslav Klose. Eks striker yang kini berusia 44 tahun yang pensiun pada Juli 2016 bersama Lazio ini menempati posisi keempat sebagai pemain terbaik Jerman sepanjang masa. Bersama Timnas Jerman, ia menjadi top skor Tim Panzer dengan 71 gol melewati raihan Gerd Mueller dengan 68 gol. Di ajang Piala Dunia ia juga menjadi top skor sepanjang masa dengan 16 gol dari total 4 edisi, mulai 2002 hingga 2014. Sementara di level klub bersama Werder Bremen, Bayern Munchen dan Lazio ia mampu memberi gelar bagi ketiganya. (AFP/Pedro Ugarte)

Klose menjadi momok lini pertahanan lawan dalam empat Piala Dunia antara 2002 dan 2014. Dia mencetak 16 gol selama Piala Dunia.

Tidak ada pemain yang mengoleksi lebih banyak gol dibanding dirinya di turnamen ini. Pemenang sepatu emas Piala Dunia 2006 tersebut adalah pemain ketiga yang mencetak gol di empat Piala Dunia yang berbeda.

 

4 dari 8 halaman

5. Paolo Rossi (Italia)

Michel Platini berjabat tangan dengan Paolo Rossi sebelum Piala Dunia 1978 di Argentina. (Photo by - / AFP)

Paolo Rossi menjadi bagian dari barisan striker hebat Italia di Piala Dunia 1978, bersama Roberto Bettega, dan Franco Causio. Paolo Rossi mencetak tiga gol di Argentina, bersama tim yang bisa dibilang lebih baik daripada yang memenangi Piala Dunia empat tahun kemudian di Spanyol.

Pada 1982, Rossi bermain lagi setelah absen dua tahun karena skandal Totonero. Dia mencetak hattrick saat melawan Brasil di penyisihan grup, kembali menyumbang dua gol di semifinal dan satu di final. Rossi pun berhak meyabet Golden Boot. 

 

5 dari 8 halaman

4. Eusebio (Portugal)

Eusebio (kiri) dianggap sebagai pemain bintang Portugal sebelum Cristiano Ronaldo. Memenangkan banyak gelar bersama Benfica hingga berhasil dinobatkan sebagai peraih Ballon d'Or, Eusebio ternyata tak pernah merasakan trofi internasional bersama Timnas Portugal. (AFP)

Eusebio hanya bermain di satu edisi Piala Dunia, tepatnya pada 1966 di Inggris. Tetapi dia tampil mengesankan hingga mendapatkan gelar sepatu emas karena sembilan gol yang dia cetak.

Dia selalu menyumbang gol di semua pertandingan Portugal, selain laga pembuka kontra Hungaria. Eusebio menceploskan empat gol saat comeback di perempat final melawan Korea Utara. Bulgaria, Brasil, Inggris, dan Uni Soviet gagal menghentikannya.

 

6 dari 8 halaman

3. Sandor Kocsis (Hungaria)

Ferenc Puskas (tengah bawah), Sandor Kocsis (ke-4 kiri atas), dan Nandor Hidegkuti (ke-3 kiri atas) merupakan trio penyerang yang menggemparkan dunia kala Hungaria mampu melangkah ke babak final Piala Dunia 1954. Hungaria bahkan mampu mencetak 27 gol dari 5 pertandingannya. (Foto: AFP/Staff)

Seperti Eusebio, Kocsis hanya bermain di satu Piala Dunia tetapi mencetak 11 gol dari lima pertandingan pada 1954. Dia seharusnya mendapatkan trofi Piala Dunia bersamaan dengan gelar sepatu emas.

Dalam kategori rasio gol per pertandingan, tidak ada yang memiliki angka lebih tinggi daripada Kocsis. Dia mencetak gol hampir di setiap laga, sayangnya gagal menambah pundi-pundi  di final yang menentukan.

 

7 dari 8 halaman

2. Just Fontaine (Prancis)

Just Fontaine. Striker Prancis yang kini berusia 88 tahun dan terpaksa pensiun dini dari sepak bola di usia 29 tahun akibat cedera ini menempati posisi ke-4 sebagai pencetak gol terbanyak di putaran final Piala Dunia. Hanya dalam 1 edisi yang diikutinya di Piala Dunia 1958, ia mampu mengoleksi 13 gol dalam 6 laga. Hebatnya, dalam 6 laga tersebut ia selalu mencetak gol di tiap laga. Di laga terakhir dalam perebutan peringkat ke-3 melawan Jerman Barat, 28 Juni 1958, ia mampu mencetak 4 gol dalam laga yang berakhir dengan kemenangan 6-3 untuk Prancis. (AFP/Staff)

Just Fontaine juga memegang rekor gol terbanyak yang dicetak dalam satu turnamen. Dia mengemas 13 gol pada satu-satunya ajang Piala Dunia yang diikutinya pada 1958.

Saat itu, Prancis kalah di laga semifinal dari Brasil yang memiliki Pele, meski Fontaine mencetak gol. Meski kalah di semifinal, dia tidak terbendung mencatatkan diri dalam buku sejarah Piala Dunia dengan 13 gol dalam satu turnamen.

 

8 dari 8 halaman

1. Gerd Muller (Jerman Barat)

Gerd Muller mencetak gol kemenangan Jerman pada pertandingan perempat final Piala Dunia 1970. (AFP)

Mesin pencetak gol yang tak terbendung, Gerd Muller turun ke Piala Dunia 1970. Dia mencetak gol kemenangan dalam pertandingan pembukaan Jerman Barat melawan Maroko, lalu hat-trick kontra Bulgaria, dan Peru.

Dia mengakhiri turnamen Piala Dunia 1970 dengan sepuluh gol. Empat tahun kemudian, di kandang sendiri, dia memang hanya membukukan empat gol, tetapi berhasil meraih gelar juara dunia.

Sumber: Give Me Sport

 

Berita Terkait