Bola.com, Jakarta - Selain gelar juara, biasanya perburuan top skorer jadi sebuah hal yang menarik dalam kompetisi, termasuk di Liga 1. Namun jangan lupakan statistik lainnya, seperti di sektor penjaga gawang.
Tentu jumlah penyelamatan yang menjadi patokan. Biasanya, ada kiper yang jarang dipanggil ke Timnas Indonesia justru punya catatan save tertinggi di kompetisi.
Sampai pekan ke-11 Liga 1 atau sebelum kompetisi dihentikan karena Tragedi Kanjuruhan, ada lima kiper dengan penyelamatan paling tinggi. Data ini didapat dari situs operator Liga 1, PT Liga Indonesia Baru.
Dibandingkan musim lalu, ada dua kiper papan atas yang tergeser, yakni Teja Paku Alam (Persib Bandung) dan Adilson Maringa (Arema FC).
Untuk Teja, dia mengalami cedera dan baru tampil dalam satu pertandingan pada musim ini. Adapun Maringa, saat ini performanya menurun.
Kiper asal Brasil itu tampil dalam sembilan pertandingan dan kemasukan 12 gol. Adilson Maringa baru mencatatkan dua cleansheet. Faktor longgarnya pertahanan Arema juga menjadi satu di antara penyebab Maringa kebobolan banyak gol.
Lantas siapa saja kiper yang punya mencatatkan penyelamatan terbanyak di Liga 1 musim ini? Berikut ini nama-namanya.
Miswar Saputra (37 save)
Kiper berusia 26 tahun itu baru tampil dalam tujuh laga bersama Madura United di Liga 1 musim ini. Namun, dia sudah melakukan 37 kali penyelamatan. Selain itu, Miswar tidak kebobolan dalam empat laga.
Sementara itu, tiga pertandingan lainnya, gawang Madura United yang dikawal Miswar kemasukan lima gol. Statistik yang bagus untuk mantan kiper PSS Sleman dan PSM Makassar itu.
Sebenarnya, apiknya performa Miswar tidak mengejutkan jika berpatokan dari rapornya musim lalu. Miswar yang musim lalu membela PSS, menjadi kiper ketiga dengan save terbanyak sampai akhir musim, yakni 94 kali penyelamatan dari 27 pertandingan.
Pada musim ini, dia melanjutkan performa apiknya. Berkat kegemilangan Miswar Saputra di bawah mistar, Madura United kini berada di urutan runner-up klasemen sementara Liga 1.
Sayangnya, meski banyak melakukan penyelamatan, Miswar masih jarang dilirik Timnas Indonesia. Dia sempat terpanggil mengikuti pemusatan latihan pada 2020.
Waktu itu dia masih memperkuat PSM Makassar. Namun, Miswar masih berada di bawah bayang-bayang kiper langganan Timnas Indonesia, seperti Andritany Ardhiyasa, Nadeo Argawinata, hingga Syahrul Fadillah.
Andritany Ardhiyasa (36 save)
Tak ada yang meragukan kemampuan Andritany. Hingga usianya memasuki 30 tahun, dia masih berstatus satu di antara kiper terbaik di Indonesia.
Meski belakangan tidak dilirik Timnas Indonesia, kiper asal Jakarta tersebut tetap memperlihatkan performa apik bersama Persija Jakarta. Pada musim ini, Andri sudah membuat 36 save.
Artinya, dia hanya berselisih satu penyelamatan dari Miswar Saputra. Namun, Andritany punya jumlah pertandingan lebih banyak, yakni 10 laga.
Jika pekan ke-11 BRI Liga 1 dilanjutkan, ada peluang Andritany menggeser posisi Miswar. Pasalnya, Persija belum memainkan pertandingan pekan ke-11 kontra Persib Bandung.
Sebenarnya, semakin bertambah usia, Andritany terlihat lebih tenang. Apalagi sekarang dia menjabat sebagai kapten tim. Tidak sedikit yang mengangapnya masih layak jadi bagian Timnas Indonesia.
Pada musim lalu, Andritany menjadi kiper dengan jumlah penyelamatan terbanyak. Dia melakukan 110 penyelamatan dalam 28 pertandingan. Jumlah tertinggi diantara kiper Liga 1 lainnya.
Memasuki musim ini, tidak menutup kemungkinan dia melakukan lebih banyak save. Dengan catatan tidak diganggu cedera.
M. Riyandi (35 save)
Kiper Persis Solo ini sempat digadang-gadang sebagai satu di antara kiper masa depan Indonesia. Namun, dia sempat mengalami cedera parah bersama Timnas Indonesia kelompok usia.
Baru pada musim ini dia dapat kepercayaan penuh di Persis Solo. Kiper berusia 22 tahun itu membuat 35 penyelamatan dalam 10 pertandingan. Meski Persis sempat berkutat di papan bawah, dia masih bisa memperlihatkan aksi menawan.
Sebelumnya, Riyandi kurang dapat kesempatan saat bermain di Barito Putera. Dia lebih sering absen di klub untuk memenuhi panggilan Timnas Indonesia. Bisa dibilang musim ini kesempatan baginya memperlihatkan kemampuan yang sesungguhnya.
Dari segi postur, kiper asal Bogor itu tergolong ideal. Dia punya tinggi 181 cm dan reflek yang bagus. Meski penyelamatannya banyak, jumlah kebobolan Riyandi cukup banyak.
Dia sudah kemasukan 13 gol. Akan tetapi, catatan clean sheetnya masih lumayan, yakni empat pertandingan.
Nadeo Argawinata (32 save)
Kiper andalan Timnas Indonesia dan Bali United itu ada di urutan ketiga dalam hal penyelamatan terbanyak di Liga 1 musim ini, yakni 32 save. Nadeo pada musim ini selalu jadi pilihan utama klubnya.
Dia tidak lagi dibayangi kiper senior Wawan Hendrawan yang sudah dilepas ke RANS Nusantara FC
Dari 10 pertandingan bersama Bali United, Nadeo membuat empat cleansheet. Namun, jumlah kemasukannya masih agak tinggi, 11 gol. Ini juga tak lepas dari pertahanan Bali United yang belum terlalu rapat.
Seperti musim lalu, Bali United kurang konsisten di awal, tetapi berhasil juara pada akhir musim. Nadeo juga sempat menerima kartu merah saat pertandingan melawan Persib Bandung.
Sanksi itu membuatnya sempat absen. Terlepas dari hal tersebut, tak ada yang meragukan kemampuan Nadeo dibawah mistar gawang. Dia punya pembacaan arah bola yang bagus.
Begitu juga dengan refleksnya. Pada musim lalu, Nadeo tak masuk dalam 10 besar kiper dengan save tertinggi. Maklum, dia hanya tampil dalam 17 pertandingan.
Selain kebijakan rotasi di klub, dia juga sering meninggalkan Bali United untuk memenuhi panggilan Timnas Indonesia.
Satria Tama (30 save)
Kiper yang satu ini sempat digadang-gadang menjadi penjaga gawang terbaik di Indonesia. Tepatnya saat masih membela Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2017.
Namun di level klub, dia agak kesulitan mendapatkan tempat. Apalagi, Satria sempat mengalami beberapa kali cedera.
Baru pada musim ini, kiper berusia 25 tahun itu mulai dapat tempat utama di Persebaya. Satria sudah tampil dalam sembilan pertandingan.
Dia membuat 30 save dan membuatnya berada di posisi kelima daftar kiper dengan penyelamatan terbanyak di Liga 1 musim ini.
Saat ini, dia sudah kebobolan 10 gol dalam sembilan pertandingan. Namun, mantan kiper Madura United itu sempat membuat tiga cleansheet. Artinya, performa Satria masih oke. Tinggal bagaimana dia menjaga konsistensi dan tak mudah cedera.
Seperti diketahui, musim lalu Satria Tama tak pernah tampil bersama Persebaya, karena fokus pemulihan cedera pasca-operasi lutut. Praktis dia hanya jadi penonton pada musim lalu.
Saat dapat kesempatan pada musim ini, dia ingin memberi bukti jika kemampuannya belum habis setelah pulih dari cedera parah.