Bola.com, Makassar - Ada yang berbeda dari perayaan hari ulang tahun PSM Makassar ke-107, Rabu (02/11/2022). Jika sebelumnya digelar dengan meriah, kali ini sangat sederhana.
Tidak ada keramaian bareng suporter seperti biasanya. Di momen ultah ini, PSM mengisinya dengan memanjatkan doa untuk korban tragedi Kanjuruhan, Malang.
Pembacaan doa ini ditempatkan di awal acara perayaan ultah PSM. Direktur PT PSM, Sadikin Aksa, memimpin langsung sesi ini.
"Mereka para korban tragedi Kanjuruhan adalah pahlawan sepak bola. Mari kita mengheningkan cipta dan mendoakan agar para korban mendapat tempat yang layak disisinya,” ajak Sadikin.
Berharap Tragedi Kanjuruhan adalah yang Terakhir Terjadi
Hadir pada perayaan ulang tahun ke-107 PSM Makassar, para pemain, official, legenda tim dan perwakilan masing-masing suporter.
Di hadapan para tamu perayaan ulang tahun PSM, Sadikin berharap, tragedi Kanjuruhan adalah yang terakhir kali terjadi di dunia sepak bola.
"Kita sedang berduka. Untuk itu, perayaan ulang tahun ini tidak seperti biasanya. Semoga tidak ada lagi tragedi-tragedi lainnya," kata Sadikin.
"Satu nyawa tidak boleh melayang. Apalagi sampai ratusan seperti yang terjadi di Kanjuruhan,” lanjutnya.
Berusia Satu Abad Lebih
PSM Makassar sudah berusia satu abad lebih, sekaligus tercatat sebagai klub sepak bola tertua di Indonesia, bahkan Asia.
Tim Ayam Jantan dari Timur, julukan PSM Makassar, tercatat sudah ada sejak tahun 1915. Banyak pula pemain-pemain hebat yang dilahirkannya.
Sebut saja Ramang, pemain legenda asal Indonesia yang literasinya ada di website FIFA.
Berharap Liga 1 Kembali Dilanjutkan
Lalu ada juga Syamsuddin Umar. Legenda hidup yang mengharumkan nama PSM Makassar sebagai pemain dan pelatih. Syamsuddin Umar sukses membawa PSM juara sebagai pelatih di tahun 2000.
Seperti lazimnya hari ulang tahun, PSM Makassar juga berharap ada hadiah alias kado.
"Kado yang PSM harapkan adalah liga bisa kembali mulai digelar. Mudah-mudahan dalam waktu dekat ini sudah ada kejelasannya,” demikian Sadikin.