Zlatan Ibrahimovic Sindir Kylian Mbappe yang Mulai Tengil di PSG

oleh Gregah Nurikhsani diperbarui 03 Nov 2022, 21:00 WIB
Gol PSG dicetak melalui tendangan dari luar kotak penalti yang dilakukan Kylian Mbappe dan aksi Nuno Mendes di menit 69. (AP/Antonio Calanni)

Bola.com, Jakarta - Zlatan Ibrahimovic mengkritik Kylian Mbappe atas sikapnya di Paris Saint-Germain (PSG).

Zlatan Ibrahimovic menghabiskan empat tahun penuh trofi di ibukota Prancis, memenangkan 12 trofi domestik termasuk empat gelar liga berturut-turut.

Advertisement

Mantan penyerang Barcelona, ​​Inter Milan, Juventus, Manchester United, dan Ajax ini telah menikmati karier luar biasa, termasuk tentunya di PSG.

Terlepas dari karier luar biasanya, Zlatan Ibrahimovic tidak pernah jauh dari kontroversi. Kali ini, ia merespons tindak-tanduk Kylian Mbappe di PSG.

 

2 dari 4 halaman

Bos Kecil di PSG

Paris Saint-Germain (PSG) menang dramatis 1-0 atas Real Madrid pada laga leg pertama 16 besar Liga Champions di Parc des Princes, Rabu (16/2/2022)

Kylian Mbappe dianggap sebagai bos kecil di PSG. Dilaporkan, dia diberi kendali atas keputusan sepak bola di klub, seperti transfer, manajer, dan peran kelas atas lainnya seperti direktur olahraga.

Hal ini menciptakan friksi di PSG. Sempat disebutkan bahwa Mbappe ngotot dijual, meski belakangan rumor itu dibantah oleh si pemain.

Selain itu, Mbappe juga dikabarkan tidak senang dengan Neymar dan Lionel Messi. Ia ingin pelatih menempatkannya sebagai penyerang tengah.

3 dari 4 halaman

Semprot

Berbicara tentang superstar Prancis tersebut, Zlatan menyoroti fakta bahwa Mbappe telah membuat dirinya lebih besar dari klub, sesuatu yang sangat tidak dia setujui.

Ibrahimovic mengatakan kepada Canal Sport di Prancis, "Mbappe telah menempatkan dirinya dalam situasi di mana dia lebih penting daripada klub. Tapi Anda tidak boleh lebih besar dari klub karena Anda tidak."

4 dari 4 halaman

Prancis Butuh Ibra

Dia kemudian memberikan komentar khas Zlatan ketika dia mengklaim Prancis dan Ligue 1 menderita karena ketidakhadirannya, dan ya, dia masih menyebut dirinya Tuhan.

"Sejak saya meninggalkan Prancis, semuanya berjalan buruk," tambahnya. "Tidak ada yang perlu Anda bicarakan lagi. Prancis membutuhkan saya. Saya tidak membutuhkan Prancis.

"Bahkan jika Ligue 1 memiliki Mbappe, Neymar dan Messi, itu tidak membantu Ligue 1. Mengapa? Karena Anda tidak memiliki Tuhan."

Berita Terkait