Bola.com, Jakarta - Komisaris Utama PT Liga Indonesia Baru (PT LIB), Juni Rachman mengatakan hanya terdapat delapan stadion di Indonesia yang layak menggelar pertandingan.
Enam di antaranya adalah stadion yang menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 2023.
Keenamnya adalah Stadion Gelora Sriwijaya Palembang, Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) Jakarta, Stadion Si Jalak Harupat Kabupaten Bandung, Stadion Manahan Solo, Stadion Gelora Bung Tomo Surabaya (GBT), dan Stadion Kapten I Wayan Dipta Gianyar.
PT LIB dan para pemilik klub Liga 1 baru saja menggelar owner meeting untuk membahas nasib kompetisi pada Jumat (4/11/2022) di Hotel Sultan, Jakarta Pusat.
2 Stadion Lainnya
Dua stadion lainnya yang dianggap memungkinkan untuk menjadi venue kompetisi profesional yaitu Stadion Batakan Balikpapan dan Stadion Jatidiri Semarang.
"Stadion yang layak sekarang ada delapan stadion, enam di antaranya adalah stadion untuk Piala Dunia U-20 2023," ujar Juni Rachman.
"Ada dua stadion lagi yang layak. Jadi ada delapan stadion yang layak di Indonesia," imbuh Juni Rachman.
Cuma Bisa Pakai 1 Stadion
PT LIB berencana untuk melanjutkan Liga 1 2022/2023 pada 18 November 2022, 25 November 2022, atau 2 Desember 2022 sembari menunggu izin pemerintah.
Masalahnya, jika kompetisi dimulai kembali dengan format kandang dan tandang atau sentralisasi, Liga 1 kemungkinan tidak dapat digelar karena hanya satu stadion yang layak pakai.
Satu stadion itu adalah Stadion Jatidiri yang menjadi kandang PSIS Semarang. Sementara Stadion Batakan adalah markas klub Liga 2, Persiba Balikpapan.
Bagaimana dengan enam stadion Piala Dunia U-20 2023? Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Zainudin Amali sudah memastikan bahwa enam venue itu tidak boleh menggelar kegiatan apa pun, termasuk laga sepak bola.
Mesti Steril
Keenam stadion itu harus steril sejak November 2022 karena beberapa venue mesti direnovasi demi menghelat Piala Dunia U-20 2023 pada 20 Mei-11 Juni 2023.
Juni Rachman mengungkapkan bahwa Satgas Transformasi Sepak Bola Indonesia yang dibentuk belum lama ini juga bakal mengecek stadion kandang peserta Liga 1.
"Soal audit stadion ini juga sedang dilaksanakan oleh tim Satgas Transformasi Sepak Bola Indonesia," imbuh Juni Rachman.
JIS Masih Punya Banyak Kekurangan
Juni Rachman tidak menyebut Jakarta International Stadium (JIS), Jakarta Utara sebagai stadion layak pakai di Indonesia.
Sebelumnya, PSSI menganggap bahwa JIS mempunyai sembilan kekurangan untuk menjadi kandang Timans Indonesia di FIFA Matchday berdasarkan temuan tim Infrastructure Safety and Security PSSI.
Kesembilan infrastruktur itu meliputi area drop off tim, sirkulasi aktivitas terkait pertandingan di outer perimeter menumpuk di barat utara, hingga concourse timur belum dapat digunakan.
Selain itu, perimeter tribune perlu pengkajian ulang, pagar perimeter di bawah concourse barat tidak kokoh, kantung parkir, transportasi umum, dan jalan akses menuju stadion belum sesuai standar.
Sekjen PSSI, Yunus Nusi pada 9 September 2022 memaparkan bahwa plafon JIS terlalu rendah sehingga bus tim tidak bisa masuk ke area stadion yang sudah diatur.
Jokowi Perintahkan Audit Stadion
Sebelumnya, Presiden Jokowi meminta Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (KemenPUPR) untuk mengaudit stadion-stadion di Indonesia buntut dari tragedi Kanjuruhan.
Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono meresponsnya dengan mengaudit 21 stadion di berbagai penjuru Indonesia, termasuk Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang.
"Semua yang diaudit ada 21 stadion, termasuk Stadion Kanjuruhan. Kami akan renovasi. Sekarang sedang didesain. Mudah-mudahan Desember 2022 bisa kami lelang," tutur Basuki dinukil dari Antara.
Audit dan renovasi stadion menjadi langkah dari Transformasi Sepak Bola Indonesia untuk memperbaiki standar keamanan di stadion.
Baca Juga
TC Timnas Indonesia di Bali untuk Piala AFF 2024 Diundur Setelah Pilkada, Dimulai 28 November 2024
Dari 33 Pemain di Piala AFF 2024, 23 di Antaranya Belum Punya Caps untuk Timnas Indonesia
Mengenal Alfan Suaib, Rivaldo Enero, dan Armando Obet Oropa, 3 Pemain Timnas Indonesia di Piala AFF 2024 yang Baru Kali Ini Dipanggil